We Meet Again

18 3 1
                                    

Takemicchi sangat terkejut dengan apa yg dilihatnya, (full name) meledakkan kepala orang dengan pistol ditangan tepat didepan matanya.

beberapa hari lalu Takemicchi telah berhasil kembali ke masa depan, ia bertemu semua teman dan bahkan datang ke acara pernikahan Pachin.

Namun ada yg janggal saat (name) dan Mikey tidak hadir, Draken sudah menjelaskan kemana mereka saat ini namun tetap saja Takemicchi tidak begitu yakin dengan penjelasannya.

hal itu membuatnya penasaran lalu membawanya menyaksikan hal yg sangat tidak ingin dilihatnya saat ini.

"Ta.. Takemicchi.." lirih (name) saat melihat teman lamanya itu mematung tak percaya.

"(Name).. apa yg terjadi?? Kenapa kau melakukan ini??" Tanya Takemicchi dengan suara bergetar.

Secepatnya (name) membungkam mulutnya dan berbisik serius.

"Kita bicara di tempat aman saja."

-----

Wajah cantiknya berusaha mengeluarkan senyuman yg sama seperti dulu didepan teman lamanya itu, walau sebenarnya (name) ingin menangis seperti mimpi melihat Takemicchi kembali didepannya.

"Apa yg sebenarnya terjadi (name)? Kenapa kamu tidak menghadiri resepsi pernikahan Pachin? dimana Mikey-kun? Dan kenapa kau-" Takemicchi menggantung kalimatnya, tak sanggup melanjutkan.

Hening sejenak.

Hingga akhirnya (name) mulai membuka percakapan lagi, "aku tidak tau harus memulainya darimana Takemicchi, semua terjadi begitu cepat semenjak kejadian Kantou dan juga pembubaran Toman."

Takemicchi menganggkat wajahnya.

"Aku ingin berbicara banyak namun waktu kita sangat sedikit, jadi aku jelaskan secara rinci ya," (name) tersenyum sebelum melanjutkan kata-katanya, "Mikey berubah, dia bukan Mikey yg dulu.. aku juga tidak bisa meninggalkannya karena dia masih temanku juga.. kita harus menyelamatkannya dan kembali ke masa lalu, aku tidak mau menjadi kriminal seperti ini."

(Name) beranjak dari tempatnya lalu berbalik pergi tanpa sepatah kata perpisahan, karena dia tau apa yg dilakukannya bisa membahayakan nyawanya.

Dia bisa dicap sebagai pengkhianat Bonten, dan bisa mati saat itu juga jika dia tidak beranjak pergi.

"Takemicchi, tolong selamatkan Mikey.." lirih (name) pelan.

-----

Pukul 00.58

Gadis itu berusaha melangkah dengan tenang memasuki mansion mewah milik Bonten. (Full name) merupakan orang nomor 2 di Bonten karena dia satu-satunya orang yg sangat Mikey sayangi mengingat hubungannya dengan keluarga Sano sudah sangat dekat sedari mereka kecil, bahkan Mikey sudah menganggapnya seperti adik kandungnya sama halnya dengan Emma.

Mikey hanya tidak mau kehilangan orang yg dia sayangi lagi, makanya dia nekat memaksa (name) menjadi bagian Bonten. (Name) sendiri tidak bisa menolak mengingat bagaimana menderitanya Mikey setelah kehilangan Emma dan Izana, ia juga tidak bisa meninggalkan kakek Sano kala itu.

"Kau terlambat, apa ada masalah?" Suara itu hampir membuat (name) kaget namun ia berusaha kembali tenang.

"Koko kau hampir membuatku terlonjak, ah ya ada sedikit kendala tapi aku bisa mengatasinya kok."

Kokonoi atau yg biasa disapa Koko itu hanya mengangguk paham.

"Kau sudah makan?" Tanyanya lagi.

"Sedang diet," singkat (name) lalu melenggang meninggalkan Koko.

Baru saja melewati Koko, kini ia lagi-lagi melihat pemandangan yg menjijikkan dimatanya, ehem Bonten isinya para pria gila,psikopat dan haus belaian, (name) sih ogah ya mau belai mereka dia saja benci disentuh lawan jenis.

Disana ada Sanzu dan Haitani bersaudara yg sedang sibuk bercumbu dengan jalang sewaan mereka. Tumben aja dibawa keruang tengah biasanya mah dibawa kekamar.

"Hai (name), selamat datang," sambut Kakucho. Ralat cuma Kakucho yg ga begitu demen nyewa jalang kalo lagi kumat aja gila hehe.

Gadis itu hanya tersenyum kecil dan mengangguk lalu melanjutkan langkahnya menjauh dari ruang tengah.

Kakucho sedikit tertegun melihat senyum (name), pasalnya gadis itu sangat jarang tersenyum.

Sampai dikamar ia langsung mengunci pintunya rapat-rapat dan berganti pakaian.

(Name) merebahkan tubuhnya diranjang dan tersenyum senang karena bisa bertemu Takemicchi setelah sekian lama tidak melihatnya, ia berharap lelaki itu bisa menolong Mikey.

"Haah.. kenapa aku harus jadi kriminal begini? Emma.. Shin-kun.. Keisuke-kun.. aku rindu kalian," (name) bermonolog tak sadar air mata lolos begitu saja dari pelupuk matanya.

Ting!

(Name) segera melihat ponsel setelah mendengar bunyi notifikasi, itu pesan dari Mikey yg menyuruh dirinya untuk datang ke ruangannya.

Dengan cepat ia beranjak menghampiri lelaki itu.

"Anda memanggil bos?"

Lelaki bersurai putih itu berbalik saat mendengar suara (name) lalu tersenyum kecil, ya hanya pada (name) Mikey tersenyum.

"Sudah beribu kali ku bilang, jangan terlalu formal padaku. Kau itu adikku (name)"

"Rasanya tidak enak saja, aku memanggilmu Mikey sedangkan yg lain tidak." Ucap (Name).

"Karena mereka bawahanku, sedangkan kau adalah adikku. Bagaimana pekerjaanmu? Kudengar dari Koko kau sedikit terlambat pulang tadi."

(Name) tersenyum kecut, "aku bertemu teman lama, yah hanya itu menyapa dan pergi sebelum ada petugas datang."

"Teman lama ya," Mikey menatap keluar jendela.

Gadis itu mendekat lalu meraih kedua bahu Mikey mengusap pelan untuk menenangkannya.

"Jangan khawatir, aku melakukan pekerjaanku dengan baik tenang saja aku selalu disisimu, Aniki."

Mikey mengusap tangan (name) yg berada dibahunya.

Ceklek!

Pintu terbuka memperlihatkan sosok Sanzu, seketika itu wajah Mikey dan (name) kembali datar.

"Aku permisi dulu,"

(Name) pergi meninggalkan keduanya dan tidak mau tau apa yg mereka bicarakan.

TBC.

Change My Life, Again.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang