(Name) memutar otak mencari rencana agar Takemicchi bisa bertemu dengan Mikey, tentu saja ia memikirkan dengan sangat hati-hati jika tidak semuanya akan menjadi lebih sulit.
Wanita itu berkutat dengan ponselnya membalas pesan dari Takemicchi.
Takemicchi!
-jadi bagaimana (name)?
You
-aku sedang memikirkannya, kalau gegabah semuanya akan kacau jadi bersabarlah.
Ia menghela nafas setelah membalas pesan Takemicchi.
Irisnya menatap jam yg melingkar di pergelangan tangan, tak terasa waktu sudah menjelang siang.
"Kau terlihat gelisah, ada apa?" (Name) menoleh ketika mendengar suara Rindou dan entah darimana, pria bersurai lilac dengan gaya ubur-ubur itu sudah berada disampingnya.
"Ah itu, aku hanya memikirkan cara untuk membereskan pekerjaanku nanti malam," bohong (name)
Kemudian pria itu duduk disampingnya dengan tatapan yg tak lepas dari sosok (name).
"Kau tenang saja, ayolah bonten sangat ahli dalam pekerjaan jadi kau tidak usah gelisah (name)," tangan Rindou terulur hendak mengelus pipi (name) namun wanita itu sudah lebih dulu menahannya.
"Don't touch me.."
Rindou hanya mengangguk dan menarik tangannya kembali.
-------
Hari demi hari berlalu, akhirnya Mikey mau menemui Takemicchi disebuah gedung yg sudah tidak berpenghuni.
Ditemani oleh (name) dan Sanzu.
Tuk!
Sanzu menempelkan pistolnya pada kepala Takemicchi, posisinya mereka saat ini sedang tidak bertatapan tapi Takemicchi tau Mikey akan datang sesuai dengan yg disampaikan (name).
"Mikey-kun"
"Shussshhh jangan bergerak atau kutembak. Biarkan bos berbicara."
"Sanzu, pergilah aku akan berbicara dengannya. (Name) kau tetap disini." Mikey buka suara.
Sanzu berdecak sebal namun ia tidak bisa membantah perintah rajanya.
"Baiklah, aku tunggu dibawah." Akhirnya pria bersurai pink itu pergi meninggalkan Mikey, (name) dan Takemicchi.
Setelah Sanzu pergi, hening sejenak.
"Ini masa depan terbaik bukan? Jadi apa yg ingin kau tanyakan?"
Takemicchi mengangkat sebelah tangannya dimana ia memegang sebuah undangan "Ini.. aku ingin memberikanmu ini, surat undangan pernikahanku."
"Cuma itu?" Tambah Mikey
Takemicchi menarik nafas sebelum melanjutkan perkataannya.
"Bagaimanapun juga aku ingin kau datang, semuanya baik-baik saja seperti janjimu 12 tahun lalu, Hina juga hidup bahagia. Semuanya baik... kecuali kau.." Takemicchi menggantung kalimatnya.
"Mikey-kun, apa maksudnya impulsivitas gelap ini? Kupikir alasan kenapa kau berubah karena Kisaki atau kematian kakakmu. Tapi tampaknya bukan itu alasannya, apa yg kau bicarakan divideo itu?"
Hening, tidak ada jawaban dari Mikey.
"Aku tidak bisa kembali ke masa lalu dengan cara bersalaman pada Naoto karena tujuanku untuk menyelamatkan Hina sudah terpenuhi. Semua berkat dirimu.. kau menyelamatkan semuanya. masa depan ini berbeda, tidak apa kau tidak harus mengatakan apapun untuk mengerti. Oleh karena itu sekarang giliranku untuk menyelamatkanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Change My Life, Again.
Fiksi PenggemarTokyo Revengers × You All Characters Belong to Ken Wakui (name) belum bisa menerima kenyataan bahwa dirinya adalah salah satu bagian dari kriminal paling sadis ditokyo yakni Bonten, hingga akhirnya ia bertemu kembali dengan Takemicchi dan meminta b...