Masa lalu dan Kesempatan

70 55 23
                                    

Perlahan indra pendengaran dan penglihatannya tidak berfungsi lagi, yang menandakan ia sudah tidak berada di dunia aslinya dan akan menempuh jalan antara surga dan neraka.

Ye Fan berada di sebuah tempat yang gelap dan sunyi, beberapa waktu kemudian tempat yang gelap berubah menjadi terang secara perlahan. Ia kini berada di atas langit dengan warna biru cerah, terdapat banyak awan putih seputih susu tak jauh dirinya.

Satu - persatu cuplikan ingatannya tertera dan perlahan muncul di awan putih tersebut.

Ia terlahir dari hubungan haram,
Ayahnya sudah meninggal beberapa bulan setelah orang tuanya menikah,

Sedangkan ibunya harus berdagang tanpa suami tercinta dari desa ke kota bersama rombongan pedagang lain. tetapi suatu kejadian buruk menimpanya, dia di culik perampok, di jadikan budak, dan dipekerjakan sebagai hawa nafsu di suatu hiburan malam.

Ibunya berhasil kabur setelah terjebak 2 tahun di tempat seperti itu, dalam kondisi mengandung sempat berhasil melarikan diri ke sebuah desa terpencil. Tepat ketika melahirkan, ia sempat memberikan nama kepada anaknya, namun naas ibunya harus meninggal beberapa menit setelah Ye Fan lahir.

Dari kecil Ye Fan hidup di panti asuhan, roti sama air hangat adalah makanan mereka sehari hari,

Ketika beranjak 10 - 15 tahun ia sudah bekerja sebagai pembantu ahli besi.
Dirinya mulai meminati senjata, dan peralatan berburu. Dari sinilah ia kenal dengan para pemburu dan meminta untuk di ajari berburu.

Hingga akhirnya, desa yang ia tempati di serang oleh sekumpulan pendekar aliran hitam, sebuah desa yang hanya berisikan beberapa ratus orang itupun harus hangus dalam hitungan menit dan tak menyisakan satu orangpun yang hidup kecuali Ye Fan.

Ye Fan melarikan diri ke arah hutan dengan panik sambil sesekali melihat kebelakang.

10 menit berlalu, alas kaki Ye Fan rusak dan terpaksa melanjutkan larinya tanpa sepasang alas kaki. Darah menghiasi kaki Ye Fan, nafasnya sudah memburuk serta pandangan matanya mulai kabur, Ye Fan hanya bisa terduduk sambil menengadahkan kepalanya ke arah langit.

Tiba - tiba ada sebuah semak yang Bergetar, selang beberapa waktu nampak seekor harimau setinggi pria dewasa sedang berjalan pelan ke arah Ye Fan. Dengan segenap usaha, ia berusaha untuk menyelamatkan diri dengan berjalan perlahan.

Tapi saat baru berjalan 3 langkah, ia sudah mengalami kejadian mengerikan, harimau tersebut menyerang Ye Fan dengan sasaran tepat mengarah ke leher.

Walau sempat mengelak namun sebagai gantinya, tangan kirinya terkoyak oleh gigitan dan terkaman harimau. Di waktu yang bersamaan, suara teriakan kesakitan menggema di hutan yang seakan - akan membutuhkan seseorang untuk menolongnya.

Datang beberapa pendekar yang kebetulan berada di area hutan dan melihat seorang pemuda yang mengenaskan. Pemuda dengan kondisi hanya memiliki 1 tangan tersisa sedang menjadi mangsa harimau.

Tidak membutuhkan waktu lama harimau tersebut akhirnya terbunuh dan nasib pemuda untungnya masih bisa diselamatkan.

Ye Fan dibawa ke sebuah sekte untuk mendapatkan pendidikan serta berlatih bela diri, namun tidak di sangka bakatnya mulai tercium dan perlahan demi perlahan nama Ye Fan mulai di kenal di dunia persilatan.

Lagi dan lagi sekte yang sudah membesarkannya kini telah di serang oleh aliran hitam dan semua bangunan rata dengan tanah.

Ada ratusan orang yang selamat karena sedang menjalankan misi ataupun orang yang berada di tempat penampungan. Sebuah tempat untuk berlindung ketika keadaan darurat, kini tempat tersebut penuh dengan pengungsi yang telah siap di larikan ke kota maupun sekte terdekat.

Ye Fan yang sudah berusia 30 tahun memutuskan menjadi pendekar pengelana tanpa sekte, berkelana ke tempat berbahaya, menjalani kehidupan penuh rintangan dan penuh darah.

Tanpa ia sangka, dari sinilah namanya akan di kenal dan sangat tersohor sehingga mendapatkan julukan Ye Fan sang Raja Pedang.

Pada suatu hari, tepatnya 5 tahun sebelum Ye Fan di kepung oleh para jagoan di dunia persilatan, dirinya sempat bertemu dengan seseorang dan akhirnya orang tersebut menjadi saudara angkatnya karena memiliki bakat yang luar biasa.

Namun jarak selisih usia Ye Fan dengannya terbilang sangat jauh.

*

Perlahan - lahan semua awan yang mempilkan cuplikan ingatan telah memudar dan menyisakan langit biru yang cerah, tanpa Ye Fan sadari dirinya telah meneteskan air mata.

Di detik berikutnya muncul sebuah jalan setapak yang menjulang tinggi seperti sebuah anak tangga, awalnya Ye Fan ragu untuk melangkah naik karena jalan setapak tersebut terbuat dari awan.

Setelah menyakinkan dirinya, Ye Fan mulai naik secara perlahan karena masih takut awan tersebut sebuah jebakan yang akan membuat dirinya terjatuh dari langit.

Namun apa ia pikirkan tak sepenuhnya benar, jalan setapak akan menghilang setelah Ye Fan melangkah sehingga ketika dirinya melihat ke belakang, awan tersebut sudah tidak ada.

Mau tidak mau dirinya harus meneruskan langkah hingga mencapai pucuk akhir. Sudah 30 menit Ye fan melangkah dan mulai jenuh karena tak kunjung menemukan pucuk dari jalan setapak, namun ketika ia melangkah lagi.

Dari kejauhan ada sebuah pintu yang sangat kecil, semangat membara perlahan muncul dalam dirinya.

Begitu sampai di jalan setapak terakhir, ia melihat pintu yang awalnya sangat kecil sekarang terlihat begitu besar dan megah, sebuah pintu berwarna emas dengan corak yang unik membuat perasaan kagum.

Dirinya diam seperti patung dengan kondisi membelalakkan mata dan mulut yang terbuka lebar, Ye Fan akhirnya tersadar dari lamunannya.

"Surga aku datang ..."

Ye Fan berjalan pelan dan masuk ke pintu tersebut, apa yang ia lihat selanjutnya adalah, langit malam dengan bintang banyak yang berkelip dan ada sebuah bulan purnama serta angin yang berhembus pelan sehingga memberikan kesan kedamaian yang membuat dirinya kagum kembali.

Namun tak berselang lama, semuanya berubah drastis.

Ye Fan kini berada di sebuah tempat yang merah menyala dengan kobaran api membumbung tinggi, sebelum mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Tubuh Ye Fan perlahan mulai kesakitan, berawal dari kaki yang membuat dirinya tidak bisa berdiri lagi sehingga harus terjatuh dan duduk selonjoran.

Kemudian bertambah lagi, kini tangannya terasa sakit sekali lalu berlanjut di bagian kepalanya.

Membuat dirinya hanya bisa berbaring merasakan rasa sakit, seluruh tubuhnya serasa mati rasa tidak dapat di gerakkan. Selang berapa saat kemudian ia harus merasakan seluruh tubuhnya terasa panas, perlahan tubuhnya mulai terbakar tidak menyisakan tulang satupun.

Ada seberkas cahaya mengkilap keluar dari tempat tersebut dan perlahan menghilang kemudian lenyap.

"Dimana aku berada ... dimana ini?"

Ye Fan sempat melihat keadaan sekitar, dan kini ia berada di depan sebuah rumah yang bisa di katakan sederhana namun megah. Tak seorangpun dapat melihat Ye Fan karena dia sekarang berubah menjadi seberkas cahaya, tepatnya itu adalah roh Ye Fan.

Ye Fan tidak bisa mengendalikan geraknya, dia mulai masuk kedalam rumah tanpa dia inginkan.

Kini ia berada di depan salah satu ruangan, keadaan di dalam rumah sedang panik, seakan semua orang menunggu sebuah kabar baik. Sekali lagi Ye Fan tidak bisa mengandalikan geraknya sendiri, ketika tepat berada di dalam kamar ia melihat, seorang wanita yang hendak mau melahirkan.

Entah apa yang terjadi, roh Ye Fan mendadak tersedot ke arah wanita tersebut dan masuk ke dalam perut seperti ada sebuah magnet yang daya tariknya sangat besar.

Legenda Naga SurgawiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang