Danial baru pulang dari café tempat dia sama bandnya manggung dan sudah harus disuguhi wajah masam Radit sedang menikmati rokok murah di teras depan kosan.
"Kusut bener tu muka. Katanya baru abis ngedate," sapa Danial tengil lalu mencatut satu batang rokok.
"Tch. Ngedate apaan, orang ramean kok."
"Tapi tetep jalan kan lo. Si Mirza sama Putra pulang duluan."
Ya Danial tau soalnya dia masih di kos waktu anak-anak itu pulang, mereka juga yang bocor ke Danial.
"Dan.." Radit memanggil Danial.
"Hmm?"
"Emang salah banget ya kalau gue sama Gerald pacaran?"
"Yaa....gimana ya. Bocah umur segitu sih pacarannya main-main doang, Dit. Lagi apa asiknya dah, anak kecil tuh taunya pacaran cuma nonton, ngemall, sama paling ngopi di café, kaga bisa lo ajak ngamar."
PLAK
Refleks Radit menggeplak kepala Danial kesal.
"Goblog."
Danial meringis, mukanya nyolot.
"Yaelah ngga usah muna, lo juga pernah kan sama mantan lo?"
"Salah gue ngomong sama lo, Dan."
Akhirnya Radit mematikan rokok dan melipir ke kamar langsung tiduran di kasurnya yang tipis.
Lanjut melamun. Soalnya kepala Radit makin penuh.
"Yaa....gimana ya. Bocah umur segitu sih pacarannya main-main doang, Dit."
Ucapan Danial tadi terngiang-ngiang di kepala Radit.
Masalahnya itu tuh masuk akal.
Kebanyakan anak ABG kan pacarannya putus-nyambung gonta-ganti kaya main-main.
Gimana kalau ternyata Gerald cuma sesuka itu sama Radit karena belum dapet? Terus begitu dapet dia bosen, Radit ditinggal.
Ditinggal sama bocil SMP.
Harga diri Radit terluka.
"Lo ngapain sih, Dit? Musingin ginian tuh buat apa? Lagian lo juga udah kepalang janji sama bokapnya."
Itu sih masalah besarnya.
Begini-begini, Radit tipe yang berusaha biar omongannya bisa dipegang.
Gerald menatap langit-langit kamarnya yang dihias bintang glow in the dark.
Bukan kurang kerjaan. Gerald hanya sedang memutar memori ketika dahinya dikecup manis Radit.
Terus diputar berulang kali seperti kaset rusak.
Bibirnya pun tidak berhenti tersenyum tanpa pegal.
Lamunannya baru berhenti saat ponsel mahalnya berdering nyaring.
Ternyata Iggie video call.
"Gimana tadi?" tanya Iggie yang juga sedang rebahan di kasur memeluk teddy bear hadiah ulang tahun dari Okta tahun lalu. TMI.
Gerald menyentuh pipinya yang merah, senyumnya semakin lebar.
"Gie, aku tadi dicium Kak Radit," ujar Gerald malu-malu.
BLAK
Saking semangatnya, Iggie langsung bangun, melempar bonekanya pula.
"Serius?! OMG!"
"Cuma dijidat sih."
"Yaaaah, kirain." Iggie kecewa berat, dia pungut lagi bonekanya yang tergeletak di lantai lalu lanjut rebahan.
"Tapi aku sedih."
"Lah kenapa?"
"Soalnya, waktu aku tanya Kak Radit dia suka atau ngga sama aku, dia kayanya ngga suka."
"Masa sih, Ge? Gue liat dia care banget loh, gue yakin dia juga ada rasa sama lo."
"Ngga tau deh, Gie."
Iggie jadi kasihan, soalnya muka Gerald mengenaskan, sedih minta dibelai.
"Udah jangan sedih, mungkin dia masih denial. Pepet aja terus, nanti juga luluh," ujar Iggie memberi semangat.
"Gitu ya?"
"Semangat dong! Lemes amat! Lagian kalau dia ga mau sama lo, dia yang rugi!"
"Thanks, Gie."
Tidak lama video call mereka berakhir.
Gerald menyimpan lagi ponselnya di meja nakas.
Walaupun sudah dihibur Iggie namun wajahnya masih cenderung murung karena memikirkan Radit yang tidak kunjung membalas perasaannya.
Lalu pintu kamarnya diketuk, papanya masuk mengecek Gerald.
"Gimana jalan-jalannya?" tanya si Papa.
Gerald sudah berubah posisi jadi duduk dan papanya duduk di depannya.
"Seru banget, Pa."
Papa Andrew mengernyit heran, bilang seru tapi kok wajah Gerald kurang bersemangat.
"Terus kenapa mukanya kaya ditekuk gitu?"
"Gerald pengen cepet dewasa deh, Pa."
Wah, jawabannya tidak terduga nih.
"Kenapa?" tanya Papa Andrew penasaran.
Gerald cuma nyengir dan bilang:
"Biar ga dipanggil anak kecil terus sama Kak Radit. Gerald mau nikah sama Kak Radit!"
"HEH!"
To be continued...
Double updateeeeee eh tapi semakin kusut ceritanya wkwkwk #plak
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Baby [SeoChan Local AU]
FanfictionRadit (Seoham) sadar betul sih dia tuh ganteng maksimal, mana tinggi semampai pula, banyak lah yang suka sama Radit. Cuma ya ngga bocil juga dong! Ya kali macarin anak SMP? Eh...dipenjara ngga sih? "Kak, pacaran yuk!" --Gerald (Jaechan), bocil pilek...