wound

540 79 27
                                    


Mendengar pernyataan tersebut, Kuni segera menyusun rencana agar dapat kabur.

Ia tidak boleh membiarkan Kazuha berkorban sendiri

--------- flashback : end

.

Sembari mendengarkan percakapan antara Kazuha dan Heizou, Kuni mengerling pada pinggangnya. Terdapat bercak darah di sana. Sepertinya karena ia berlari tadi, luka yang dijahit tersebut terbuka kembali. Ia mengkondisikan agar kain merahnya dapat menutupi bercak-bercak merah yang berada pada kain putihnya. 

Kuni diam-diam kabur dari Grand Narukami Shrine untuk mengikuti seleksi Miko di Tenshukaku. Ia mencuri baju seorang miko yang tinggal di Shrine tersebut. Lantas, karena Kuni sudah sangat hapal dengan doa-doa untuk segala upacara di Tenshukaku, ia mendapatkan tempat untuk berdiri di dekat Kazuha untuk membacakan doa sebelum penghakiman dilakukan. Beberapa orang sempat mempertanyakan perihal suaranya, seperti rencana Raiden juga, ia hanya mengatakan bahwa tenggorokannya sedikit sakit hari itu. 

Kembali pada pada apa yang berada di hadapannya, Kuni memikirkan kembali apa yang harus ia lakukan, sebab apa yang Heizou lakukan sangat di luar rencana dari Raiden. Ia tidak tahu rencana yang baik untuk ini. Kuni bodoh, ia sedang buntu. Ia buntu, maka dari itu ia belum juga menjelaskan apa-apa kepada Aether. 

Hingga seseorang menepuk bahunya dari belakang, “ Kembali ke Tenshukaku. Yang ini biar aku yang urus.”  Bisiknya di telinga Kuni. 

Kuni terperanjat seketika, lantas ia menoleh pada Aether, Aether rupanya menoleh pada sosok yang lebih tinggi di belakangnya. Itu adik Kuni, Raiden. Aether meneguk ludahnya. 

“ Kau… rambut Kuning, bawa Miko ini ke Tenshukaku. Ini perintah.” 

“ Tapi mereka…” Aether tentu saja tidak langsung saja meletakan kepercayaan pada orang tersebut, apalagi ia juga Klan Shogun. Raiden sudah berlalu dari mereka tanpa mengindahkan Aether yang keberatan, Aether hendak menyusul untuk menyatakan bimbangnya, namun kemudian Kuni menariknya, “ kita harus mengikutinya dahulu. Dia di pihak kita. Aku akan menjelaskan padamu nanti sisanya. Kumohon percayalah,”

Aether memang bimbang, namun pada akhirnya ia mengikuti apa yang Kuni ucapkan. Itu adalah wajah memelas yang Aether tidak sangka-sangka akan tampak dari airmuka seorang Kunikuzushi. 

.

“ Kalian…” 

Heizou dan Kazuha kaget dengan kemunculan Raiden yang tiba-tiba, “ kalian seperti roman picisan di BL yang kubaca. Sebelum mereka menghadapi suatu perpisahan, mereka ke suatu tempat untuk saling mengucap selamat tinggal. ” 

Daripada terfokus dengan apa yang Raiden ungkapkan, Heizou hanya memikirkan bahwa mereka sedang berada di tengah situasi yang terburuk. Heizou berusaha untuk tetap tenang, ia harus tenang kendati semuanya tampak runyam. Ia harus memegang kendali. Pemuda pemilik rambut merah burgundy menarik lengan Kazuha agar berdiri di belakangnya, sementara Heizou mengambil posisi kuda-kuda, bertanda bahwa ia menantang shogun di hadapannya.

“ Langkahi diriku dulu sebelum kau menyentuhnya.” 

“ HEIZOU!?” 

Raiden menghela nafas, “ Shikanoin Heizou, seorang detektif berbakat yang setia mengabdi pada Inazuma, apa kau sadar apa yang kau lakukan?” walaupun ia sendiri dapat memprediksi bahwa Heizou akan berlaku demikian.

“ Hoh! Sadar, aku sangat sadar. Apa yang ingin kau tuntut? Aku memukul bawahanmu? Atau aku yang mencuri tahanan judgementmu?” 

Heizou maju terlebih dahulu tanpa aba-aba mulai, Raiden dengan mudah menangkis serangan mendadaknya. Sang surai putih mendelikkan netranya, Kazuha tahu bahwa luka lebam sang kawan terhitung tidak sedikit setelah ia bertengkar dengan tiga penjaga. Ia khawatir, sang detektif akan menjadi nekat dengan dirinya lagi, lantas berakhir dengan buruk. 

Tasteless Scar  || kazuscara || kaedeharem kazuhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang