Sahabat adalah dia yang mampu bertahan kala perbedaan menjadi rintangan dalam hubungan. Dibalik semua masalah yang datang tentu akan ada pula yang menjadi penengah untuk penyelesaian, seperti itulah mereka seharusnya bisa bertahan.
Dibawah guyuran air hujan, mereka menari menikmati salah satu ciptaan Tuhan yang sedang terjadi saat ini.
"Naura videoin gue dong, mau gue update ke story igeh." Cewek yang memiliki senyuman paling manis ketika tersenyum itu memberikan ponsel kepada sahabatnya. Dia adalah Nana Requinna Safira, si paling sosmed yang gemar membagikan setiap kegiatan yang dilakukan.
Mendengar namanya dipanggil sontak membuat cewek periang yang tengah mendongak menikmati rintik hujan mengenai wajahnya itu langsung memberengut. "Ihhh lo mah yah hujan-hujan gini masih sempetnya mau buat story."
Meski sedikit jengkel tapi tetap saja cewek yang memiliki nama lengkap Naura Adoria Qazephira itu mengambil ponsel sahabatnya yang sudah dipakaikan pelindung hujan.
Nana berlarian di bawah air hujan dengan Naura yang setia merekamnya. Tak jarang Naura yang iseng malah merekam sebagian tubuh Nana seperti hanya menampilkan kaki saja, menzoom wajah Nana dan berujung membuat sahabatnya kesal. Suara tertawaan Naura lepas begitu saja kala ia terus berlari menghindari kejaran dari Nana.
"Nana, Naura!"
Nana dan Naura kompak berhenti setelah mendengar seseorang yang memanggil nama mereka. Tak jauh dari mereka berada terlihat seorang cewek yang lebih tinggi dari mereka tengah mengenakan payung memandang mereka dengan wajah garangnya.
Nana dan Naura saling pandang. "Mampus," ucap mereka berdua.
Cewek itu berjalan mendekat. "Puas main hujannya?"
Keduanya menggeleng kompak. "Belum." Sontak pelototan tajam mereka dapatkan dari sahabatnya.
Nopianti. Salah! Nopi Quensha Zachira.
Perempuan yang memiliki wajah ayu nan lembut yang lahir di bulan November akhir. Memang kelahirannya terkadang menjadi pertanyaan, kenapa tidak lahir di bulan Desember saja? Tapi apa daya, Nopi sudah tidak sabar melihat dunia sehingga memilih tanggal 30 November sebagai tanggal kelahirannya.
"Ayo pulang, entar kalau kalian sakit gimana? Gue juga kan yang repot nantinya."
"Yes ma'am." Keduanya merapatkan badan ke arah Nopi demi melindungi dirinya dari hujan namun justru malah membuat Nopi kebahasan akibat ulah mereka berdua.
"Astaga kalian bisa gak sih jangan mepet, basah kan baju gue," keluh Nopi.
Nana dan Naura saling pandang, keduanya saling melemparkan senyum yang membuat Nopi menatapnya waspada.
"Mau ngapain kalian-- ehhh?"
Satu-satunya payung yang menjadi pelindung bagi mereka kini terlempar begitu saja, sang pelaku justru malah tertawa setelah kini Nopi ikut kebasahan seperti mereka.
"NANA, NAURA! AWAS YAH KALIANN!"
Secepat kilat Nana dan Naura berlari menghindari kemarahan Nopi. Alhasil terjadilah kejar-kejaran diantara mereka bertiga, tidak peduli jika mereka akan jatuh sakit dikemudian hari mereka hanya ingin menikmati momen kebersamaan mereka berlarian dibawah guyuran air hujan.
***
Perpustakaan yang seharusnya senyap tanpa suara kini malah berubah bising dengan suara tertawaan ketika gadis remaja yang duduk di salah satu bangku di pusat perpustakaan kota.
"Woyy jangan berisik, gak tau apa ketawa kalian itu jelek." Salah satu pengunjung meneriaki mereka yang tertawa tidak kenal tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLE N
Random"Semua orang boleh benci gue, mereka boleh ninggalin gue, tapi gue gak mau kehilangan kalian." -Naura Adoria Qazephira "Seberusaha keras apapun orang-orang nyuruh gue pergi, gue gak akan pernah ninggalin kalian." -Nana Requinna Safira "Gue memang ci...