Terlalu nyenyak dalam tidur masing-masing membuat ketiga remaja yang masih betah di kasur itu enggan untuk membuka matanya. Sudah lebih dari tiga kali jam weker di dekat mereka berbunyi namun tak lantas membuat ketiganya terbangun.
"Argggh ini punya siapa sih! Berisik banget!" Kesal dengan bunyi dari alarm tersebut Nana langsung melemparnya cukup keras, alhasil benda kecil itu hancur berantakan.
Dengan malas Nopi membuka matanya, menyuruh Nana dan Naura untuk ikut bangun.
"Apa sih Nop, gue masih ngantuk," ucap Nana memaksakan diri untuk terbangun.
Nopi mengambil ponsel di sebelahnya guna melihat jam, begitu mengetahui jam sudah menunjukkan pukul 07.15 matanya lansung melotot sempurna. Tanpa banyak berkata ia langsung memperlihatkannya pada Nana, hal sama kembali terjadi, Nana ikut membulatkan mata bahkan nyaris keluar saking tidak percaya atas apa yang dilihatnya. Tidak ingin terkena serangan jantung sendirian Nana pun mengoper ponsel tersebut pada Naura yang hendak kembali tidur, dan lagi-lagi ekspesi yang serupa terjadi kembali.
"KITA TELATTTT!!"
Bak kesetanan mereka turun dari kasur dengan kekuatan cepat, mengambil handuk dan segera berlari menuju kamar mandi. Nopi segera mempersiapkan peralatan yang akan mereka bawa, mengeluarkan pakaian sekolah dengan keadaan terburu-buru.
Setelah melakukan rutinitas mereka dalam kurung waktu lima belas menit yang super duper mendadak, akhirnya mereka telah siap untuk berangkat ke sekolah.
"Gak sarapan dulu nih?" tanya Nana ketika mereka melewati ruang makan.
"Gak akan sempet Na, orang kita udah telat banget ini," jawab Nopi.
Naura memasang wajah cemberut sambil memegangi perutnya yang keroncongan. "Kasian sekali kamu, udah bangunnya di kagetin sampai mau meninggoy ehh gak dapet asupan pagi juga," ucap Naura memasang tampang sedih.
Mereka berjalan dengan tergesa-gesa, Nopi langsung mengeluarkan mobil sport biru dari garasi dan bersiap melaju menuju ke sekolah bersama kedua sahabatnya.
***
Sayangnya begitu mereka sampai di sekolah, bel masuk sudah berbunyi sejak tadi. Jika mereka memaksa untuk masuk ke dalam kelas itu sama saja menenggelamkan diri ke dasar laut.
Hari ini adalah jadwal bu Marina mengajar, guru yang terkenal dengan kedipsiplinan dan ketegasannya dalam mengajar, bagi siapa saja yang melanggar aturan sekolah maka hukumannya tak tanggung-tanggung. Tidak mengenal siswa atau siswi, mereka akan disuruh membersihkan area sekolah sampai bersih kinclong. Jadi tidak heran jika SMA Gemilang selalu terlihat bersih dari sampah dan noda, yah karena mereka memiliki babu gratis.
"Yess kita telat!" Nana berseru senang berbanding terbalik dengan Nopi dan Naura yang lesu tidak bisa masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung.
"Nau, Nop cusss kita ke kantin, laper gue," ajak Nana. Bola mata Naura berbinar seketika, mungkin ini memang pertanda dari Tuhan agar mereka bisa mengisi perut terlebih dahulu.
"Sungguh membolos adalah sesuatu yang tidak baik, tapi kuyy lah gasss," ucap Nopi.
Bukannya belajar dalam kelas kini mereka bertiga justru berakhir di kantin guna memberi asupan pagi pada perutnya. Nana dan Nopi memesan hal serupa yakni seblak, sedangkan Naura memesan bakso sebab tidak tahan jika harus memakan yang berbau pedas.
Mereka menikmati waktu sarapannya dengan sangat aman dan tentram namun hanya berlaku beberapa menit saja setelah kedatangan salah satu geng sok berkuasa di SMA Gemilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLE N
Random"Semua orang boleh benci gue, mereka boleh ninggalin gue, tapi gue gak mau kehilangan kalian." -Naura Adoria Qazephira "Seberusaha keras apapun orang-orang nyuruh gue pergi, gue gak akan pernah ninggalin kalian." -Nana Requinna Safira "Gue memang ci...