Sudah hampir dua minggu mobil ku masih betah di bengkel. Kaca belakang pecah, pintu bagasi juga harus ganti. Beruntung yang nabrak mau ganti rugi seratus persen dan selama itu juga aku pulang pergi naik ojek online.
Wita menggeser kursi nya mendekat ke kubikel ku
"Happy birthday Mbak Abel!"
Mbak Dewi dan Mas Wisnu mendongakan kepala nya
"Oh iya hari ini si Abel ulang tahun. Happy birthday ya, Bel!"
Aku bahkan lupa kalo hari ini hari ulang tahun ku.
"Selamat datang di usia dua puluh tujuh tahun, Bel!"
"Thankyou semuaaa!"
"Saburi boleh tuh" celetuk mas Wisnu
"Shukaku juga boleh tuh" Mbak Dewi menimpali
"Kalo aku, apa aja boleh mbak hehe"
"Bebas mau pilih dimana, gue traktir"
Mereka bertiga bersorak senang. Setiap ada yang ulang tahun, berarti siap mentraktir. Aku melirik Shaka yang baru keluar dari lift.
"Ada apa nih pada seneng begitu?"
"Abel ulang tahun mau traktir, Ka" ujar Mas Wisnu.
"Oh iya? Selamat ulang tahun ya"
Aku mengacungkan dua jempol pada nya.
Ia berjalan menghampiri Mbak Dewi.
"Lo minggu depan kelar ya disini, Ka?"
Tanya Mbak Dewi, aku berusaha menajam kan telinga ku sambil terus menatap layar komputer
"Iya. Bu Yanti udah selesai cuti nya"
"Minta ke bokap lo deh, Ka. Minta di tempatin disini aja" ujar Mbak Dewi
Shaka hanya diam memeriksa laporan mbak Dewi
"Lah bukan nya Shaka emang bakal disini? Bokap nya udah ngerengek pensiun kan dari tahun kemarin" ujar Mas Wisnu
Bokap nya? Siapa emang bokap nya Shaka?
"Ardian megang cabang Bandung kan? Nggak ada alesan buat lo balik kesana"
"Jawab, Ka. Lo mah diem mulu"
"Just wait and see" ujar Shaka sambil berlalu pergi.
"Emang bapak nya pak Shaka siapa sih?" Tanya Wita
"Yang punya ini perusahaan" jawab Mbak Dewi sambil berlalu ke pantry.
"Jadi bapak nya pak Shaka tuh Renaldi Wijaya?" Wita masih terkejut di tempatnya. Sama seperti ku tapi masih berusaha tetap chill.
"Lo nggak tau nama lengkap Shaka?"
"Arshaka Wijaya? Hah?! Beneran mas?!"
Mas Wisnu mengangguk.
"Sebelum nikah, Ardian kakak nya Shaka juga sempet nolak buat megang cabang di Bandung. Alesan nya karna dia punya coffee shop disini. Shaka nurut aja ditempatin di Bandung karena sekalian belajar sama om nya yang jadi pimpinan sebelum digantiin Ardian. Bapak nya udah minta Shaka dari tahun lalu tapi Shaka selalu nolak. Pas bu Yanti urgent harus digantiin, baru deh dia mau kesini" jelas Mas Wisnu. Ia menyeruput teh dan membuka bungkus snack nya.
"Mas Wisnu deket banget ya sama pak Shaka?"
"Hm, mungkin karena dulu satu organisasi dan tetep kontakan setelah lulus. Gue tau dia anak nya bos aja setelah kerja disini satu tahun, itupun pas acara ulang tahun perusahaan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected, Size!
ChickLit"Nggak cuma ini aja yang keras. Ada bagian lain juga yang lebih dari ini" Ia tersenyum sambil mengangkat gelas pertama nya "Belum bisa dibuktiin kalo belum di pegang. Punya Abel udah jelas besar walau cuma diliat" Aku menyesap bir sedikit demi sedik...