[ mimpi buruk ]

3 1 0
                                    

~•~•~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~•~•~

" ahahahahaha liat dia.. "

" hahaha dasar anak yang ga berguna.. "

" pantes aja dibuang.. orang dia ga berguna.. "

" una ga usah dengerin apa kata mereka.. una adalah anak bunda yang bunda sayangi.. bunda selalu ada buat una " bohong.. bohong! Bunda bohong nyatanya bunda pergi. BUNDAA!

" mia ga akan ninggalin una.. una itu sabahat terbaik mia.. " bohong.. mia juga bohong.. BOHONG! Mia kenapa ikut pergi bareng bunda? MIAAA!

" kau itu tak berguna.. tapi jika kau ikut dengan ku.. kau akan menjadi orang yang paling disegani.. " bohong.

" shh s-sakit " orang itu tersenyum. Ya asmour tersenyum. asmour tersenyum kala melihat seseorang yang ada didepannya terbaring lemas dengan beberapa kabel disekujur tubuhnya.

" lo harus kuat "

" sakit.. "

Tiba tiba wajah asmour yang tersenyum ada dihadapannya.

" alat yang bagus.. " JAHAT! PEMBUNUH! PEMBOHONG!

Una menarik nafasnya kala mimpi buruk itu kembali menghantuinya.
Nata yang merasa ada pergerakan dari una langsung terbangun. Ia melihat wajah una yang dibasahi keringat serta wajah yang pucat.

" una! Una! UNAA! "

" AAAAAA! "

Hap! Una langsung saja memeluk nata. Takut. Itulah yang ia rasakan sekarang.

" gapapa.. sekarang aman.. "

Nata mengelus rambut una. Ia menyadari rambut una lebih pendek dari saat ia menikahinya.

" una? Rambut lo kok jadi pendek.. "

" waktu kelompok asmour nyerang kesini.. una ditarik rambut nya sama seseorang, una ga kenal.. disitu una liat pisau.. alhasil una potong rambut una supaya bisa bebas.. soalnya sakit banget orang itu narik rambut una.. " jelas una panjang lebar.

Sring!

Sebuah pedang muncul dibelakang nata. Una terkejut ia langsung saja memejamkan matanya. Nata yang melihat itu terheran heran.

Pedang yang una lihat adalah pedang milik sang kepala keluarga varsha. Pemilik batu ALEA generasi ke 3. Pedang itu adalah pedang yang membunuh bundanya dan mia sahabatnya.

" una? "

" eh? " una segera melepaskan pelukannya. Akhir akhir ini ia sangat suka memeluk nata. Ntah kenapa hatinya malah berdisko.

Clek.

" eh? Waktu yang salah ternyata.. " terlihat farzan, gibran, muthia, juga tina memasuki kamar una dan nata.

BUTIRAN BUMANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang