Bab 4 : Jadi gini.....

2 0 0
                                    

Ruang Seni Lukis

Setelah jam pelajaran usai, Yasmin tidak pergi ke kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah jam pelajaran usai, Yasmin tidak pergi ke kantin. Namun ia pergi ke ruang seni lukis untuk menenangkan perasaan dan pikirannya yang masih kacau akibat kemarin.

"Kenapa kehidupanku harus selalu diatur sama papih sih?" Ucap Yasmin dalam hati seraya melukis.

"Sumpah! Nggak hidup, masa depan, ampe jodoh juga diatur ama dia. Emang dia siapa? Tuhan juga bukan. Berani banget!"

Saking kesalnya, ia melemparkan palet cat di tangannya ke kanvas tersebut, sehingga menampakkan lukisan dengan berbagai cat yang tercampur.

"Mau kesal gimanapun, kamu nggak bakal bisa batalin tunangan ini." Sahut laki-laki di depan ruang seni.

Yasmin pun berbalik badan dan terlihat Arvin berdiri bersandar di pintu ruangan tersebut.

"Nggak ada yang nggak bisa di kamus gue!"

"Astagfirullah, nih anak batu banget kayak karang."

"Yaudah terserah kamu."

"Bisa nggak jangan pake kata 'kamu'. Panas tau nggak kuping gue denger lo cosplay anak sopan."

"Ok kalo lo mau gitu."

Yasmin pun kembali melukis dengan kanvas baru. Sedangkan Arvin berkeliling melihat isi ruang seni yang lebih banyak memperlihatkan lukisan-lukisan Yasmin hasil lomba.

"Kenapa harus berbuat nakal kalo lo banyak prestasi gini?" Komentar Arvin sembari berdiri menatap satu lukisan Yasmin.

"Bukan urusan lo." Jawab Yasmin kasar.

Dapat jawaban seperti itu, Arvin melirik ke arah Yasmin yang masih tetap fokus melukis.

"Apa bisa gue jatuh cinta sama cewe kasar dan keras kepala kayak dia?" Ragu Arvin di dalam hati.

"Bisa nggak lo pergi aja dari sini? Gue mau fokus."

Daripada bertengkar lagi, Arvin pun memilih pergi dari sana.

...............

Kelas 10 IPA

Tak lama kemudian, bel sekolah berbunyi yang menandakan berakhirnya istirahat. Yasmin pun pergi kembali menuju kelasnya.

"Yang, kamu dari mana tadi?" Tanya Langit.

Yasmin baru datang pun hanya menjawab,"Aku habis dari ruang seni lukis."

"Ouh, aku kira kamu kemana jadi nggak liat kamu dari tadi."

Yasmin pun duduk dan kembali ke mode bucin sama Langit, meskipun moodnya saat ini tidak ingin bucin, tetap ia paksakan. Karena ia tak mau Langit cemas atau curiga dengannya.

"Aduh-aduh, berasa dunia milik berdua aja ya? Sahut Shofia.

"Bener, jomblo jadinya kepinggir lihat kalian gini." Tambah Naira.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake EngagementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang