Pagi hari dengan cerahnya sang surya, seorang gadis SMA bertubuh mungil lari terbirit-birit seperti dikejar hantu. Namun sebenarnya, ia mengejar waktu agar tidak terlambat tiba di sekolah.
"Huh-huh-huh!" Dengan napas terengah-engah, gadis itu akhirnya sampai di SMA Tunas Merdeka 1, yang merupakan tempatnya belajar setiap hari.
"Yeaayyy!!! AKHIRNYA SAMPAI JUGA!!" Seru gadis tersebut dengan riang.
Saat ia ingin memasuki sekolah, sayangnya gerbang tersebut telah ditutup oleh Satpam.
"Anjir! capek-capek gue lari dari persimpangan jalan, eh gerbangnya ditutup." Keluh gadis tersebut.
"Daripada gue dikasih hukuman, mending gue makai jurusan andalan gue." Lanjutnya dengan senyum menyeringai.
Setelah bermonolog, segera ia berlari ke pintu belakang sekolah, agar tidak kena hukuman. Tapi sayangnya,
Krieet....
Di saat ia menghindari hukuman, malah hukumannya yang datang kepadanya.Tanpa ia ketahui, rupanya ada seorang laki-laki yang sempat melihatnya di depan gerbang sekolah dan langsung kabur ke belakang. Seolah-olah tau akal bulusnya, ia pun mengikuti Yasmin.
"Yasmin mau kemana?" Tanya laki-laki itu dengan sopan.
"Eh, ketos. Aku mau pergi ke Kelas."
"Kok lewat sini?"
"Mau hindarin hukuman." Jawab Yasmin jujur.
"Oooh gituuu. Tapi maaf, mau kabur gimanapun Yasmin tetap harus dihukum yaahh."
"Ayolah kak Arvin~" Sembari memegang lengan ketos bernama Arvin tersebut dan menunjukkan puppy eyes-nya.
"Masa iya gadis secantik aku ini diberi hukuman?"
"Maaf, apapun yang kamu lakukan terhadap saya tidak akan mempan." Seraya melepas kan tangan Yasmin perlahan-lahan dari lengannya.
"Ck, malas ah bicara sama lo,garing banget."
Setelah bicara tak sopan,Yasmin pun pergi menuju lapangan.
"HIH!Gedeg banget gue dapat adik kelas kelakuan kayak dia." Ketos bertampang baik dan teladan itu, akhirnya mengeluarkan sisi aslinya di saat ia jengkel ataupun marah.
Lapangan Sekolah
Disaat semua orang sudah berkumpul untuk siap dihukum, hanya Yasmin sajalah yang datang terlambat berkumpul.
"Kamu terlambat juga?" Tanya seorang laki-laki berjabatan waketos dan wakil ketua kedisiplinan.
"Maaf kak Dion."
"Nggak papa." Jawab waketos dan waketdis bernama Dion Arkana Wijaya, atau sering disapa Dion.
"Baiklah, karena kalian terlambat, kalian dihukum untuk memungut sampah di seluruh lapangan ini sampai bersih."
"Arrgghhhh" Keluh mereka akan hukuman tersebut.
"Kenapa? Keberatan? Kalau keberatan, gimana kalo lari 10 keliling dengan semangat?"
Mendengar itu, segera mereka mencari-cari sampah untuk dipungut.
"Iiiiihhhhh, kalo bukan waketos dan waketdis udah gue sumpalin tuh mulutnya pake cabe. Biar nggak bisa ngomong sekalian."
.........................
Setelah sejam mereka melaksanakan hukuman dari Dion sebagai waketos dan waketdis, mereka pun berkumpul dilapangan untuk laporan bahwa mereka telah melakukan hukuman tersebut. Dan saat giliran Yasmin,
"Waketos, saya sudah melaksanakan hukumannya."
"Baiklah, silahkan ke Kelas."
"Terima Kasih kak Arvin, kak Dion." Sembari membungkuk hormat, ia pun pergi ke Kelas.
Namun Yasmin pergi, Arvin tetap saja mengarahkan pandangannya ke Yasmin.
"Kenapa lo gitu banget liatinnya?" Tanya Dion.
"Aneh aja, ada yah cewek sebandel dia."
"Yah gimana nggak bandel vin, kan ayahnya punya kuasa, jadi agak semena-mena."
"Gue nggak tuh."
"Yah itu kan elo, dia beda." Sahut Dion.
"Masa iya?"
"Tapi gue rasa, dia makin bandel kayak gitu juga pacaran sama laki-laki yang kelakuannya sebelas dua belas kayak dia, malah lebih buruk lagi."
"Hah?Siapa pacarnya?"
"Langit, Virendra Langit Baskara."
"Pantes aja."
"Udah ah. Daripada gibah, lebih baik kita kelas dan belajar."
Setelah bicang-bincang itu, mereka pun Kembali ke Kelas dengan status siswa biasa.
Di Kelas 10 IPA
Tok-tok-tok.....
"Maaf bu, saya terlambat."
"Alasan?"
"Bangun kesiangan bu."
"Teruuus aja alasan itu. Emang nggak ada alasan lain apa?"
"Memang itu alasannya bu."
"Kalo gitu, kamu bersihkan toilet perempuan sampe kinclong."
"Hah?!"
"Kenapa? Nggak suka?"
"Nggak bu, akan saya kerjakan."
"Baguslah."
Dengan berat hati dan perasaan kesal, Yasmin membersihkan toilet cewek.
"Hari ini emang hari tersial dalam hidup gue. Bangke!" Ucapnya dalam hati.
Ketika berjalan, tak sengaja ia menabrak seseorang hingga tubuh Yasmin hampir jatuh. Namun,
Grep
Dengan sigap orang tersebut menggenggam lengan Yasmin hingga tubuh Yasmin pun jatuh kepelukan orang tersebut.
"Kamu nggak papa?"
Ketika Yasmin meliat orang itu, segera ia mendorong orang tersebut.
"Kenapa di dunia harus ketemu lo sih!" kesal Yasmin terhadap orang itu yang bukan lain ialah Arvin.
"Dih, kok lo marah-marah, bukannya terima kasih udah ditolong. Gue ini senior, ketos, dan ketdis di sekolah ini. Berani banget lo bicara dengan nada tinggi sama gue."
"Nyenyenye, BACOT! MINGGIR!"
Tak ingin buat keributan, Arvin pun memberikan ruang untuk Yasmin jalan.
"Kalo bukan cewek,udah gue ceburin tuh di got."
Yasmin pun pergi ke toilet untuk menjalankan hukuman, sedangkan Arvin pergi kembali ke kelasnya dengan perasaan kesal akan Yasmin. Tanpa mereka sadari, hari itu menjadi awal mula takdir mereka akan disatukan dalam sebuah ikatan.
...............
Terima kasih kepada teman saya yang sudah membantu dalam mengedit cerita ini, dan para readers yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita saya. Saya harap kalian semua terhibur setelah membaca ini. Mohon maaf kalau ada salah kata maupun penulisan. Sampai jumpa lagi🤗.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Engagement
RomanceMenceritakan dua muda-mudi di dalam cerita ini, bernama Arvino Shaka Dirgantara dan Yasmin Qirana Winata. Mereka adalah dua orang dengan kepribadian berbeda. Arvino Shaka Dirgantara atau sering disapa Arvin ini merupakan Ketua OSIS dan Ketua Kedisip...