Kopi Guci

5 0 0
                                    

Pukul 20.00 WIB Ali, Feyza, Aulia dan Tama berkumpul untuk membuat pesta untuk kepergian Ali ke Kalimantan. Terlihat jelas di wajah mereka bahwa tak ada yang merelakan Ali untuk pergi ke Kalimantan, bahkan Feyza dan Aulia menanyakan kembali terkait keberangkatan Ali.

"Li kamu yakin sama keputusan ini?" tanya Feyza

"Yailaa fey, masih ditanya yang inii?" timpal Ali

"Yaa, kita cuma khawatir li sama lu" lanjut Aulia

"Temen-temen, mungkin ini udah jadi takdir gua buat jalan kesana. InsyaAllah semua dilindungi sama Allah" jawab Ali

"Yaa, gua yakin itu udah jadi pilihan lo li, semoga lo sukses ya li" ucap Tama

"Dia tau li lo mau pergi besok?" tanya Aulia yang dilanjutkan gelengan kepala dari Ali

"Lo gamau pamit sama dia li?" ujar Tama

"Kayaknya enggak deh tam, gua gamau ganggu dia lagii" jawab Ali dengan sendu

"Seenggaknya lo pamit sama ibu nya li, walaupun hubungan kalian emang udah pupus tapi kan lo juga kenal sama ibunya" ucap Aulia

"Li yang dibilang Aul kayaknya ada benernya deh" lanjut Feyza

"Iyaa nanti gua bakal pamit pagi-pagi sebelum flight" ujar Ali

"Sering-sering hubungin kita ya li, jangan ragu kalo lo butuh bantuan kita" ucap Aulia

"Siap siapp makasih yaa gais" tutur Ali

Malam itu pun di akhiri dengan candaan antara mereka berempat, tak terasa waktu berjalan dengan cepat tak seperti biasanya. Akhirnya mereka memutuskan untuk menginap dirumah Ali untuk mengenang semuanya disana.

--

Sesampainya di rumah Ali, mereka semua berkumpul di ruang depan untuk berbincang bersama. Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari, ditengah sunyinya malam dan tak ada lagi pembicaraan di dalamnya. Feyza mengajak bermain Truth or Dare, dan disetujui oleh semuanya. Putaran pertama dari botol pun berhenti di Ali.

"Aaaa Aliii... ToD lii?" tanya Feyza

"Aduhh perasaan gua kagak enak nihh" jawabnya

"Udah lii, dare aja. Darenya telfon Tania dan bilang lo masih cinta sama dia" ujar Tama

"Kacauuu lu tam! Ntar yang ngangkat malah suaminya kocak" jawab Ali menoyor kepala Tama

"Emang ada-ada aja kamu mah yangg" ujar Feyza ke Tama

"Udah udh gua pilih truth, emang cuma ini yang bener diantara pilihan tadi haha" ucap Ali tertawa

"Yaudah li, gua mau tanya deh" ujar Aulia

"Lo ceritain dong kenapa akhirnya lo bisa deket sama Tania dan kenapa bisa lo gitu. Padahal lo dulu kan tau Tania masih punya pacar dan lo nemenin dia dari yang punya pacar Doni, Reza sama dua orang lagi gua kagak kenal dah tuh" lanjut Aulia

"Hmm... kan lo pada udah tau kenapa akhirnya gua sama Tania" ujar Ali

"Yaa tapi kan ga secara spesifik lii, orang tiba-tiba lo jadian anjir" lanjut Aulia

"Yaudah lii kamu ceritain aja lagi, mata kita masih fresh kok. Apa perlu aku pakein kamu rohto biar seger lagi" ujar Feyza meledek

"Hahaha ngacooo, yaudah aku ceritain" ucap Ali

Ali pun akhirnya menceritakan tentang bagaimana dia bisa dekat dengan Tania hingga bisa jadian dengannya. Selama menceritakan kejadian tersebut, tampak dari raut wajah Ali yang memendam kesedihan yang harus dibuka kembali.

--

"Hal yang paling sulit dalam tahap melupakan adalah saat kenangan yang telah tenggelam tiba-tiba mulai naik kembali ke permukaan. Mengingatkan kembali mengenai bagaimana pahitnya dan sakitnya sebuah hubungan yang harus berakhir tanpa ada kata."

- fian

365 With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang