II. Pramuka

4 0 0
                                    

Hari Rabu seperti biasa akan ada kegiatan Pramuka yang wajib diikuti oleh siswa-siswi kelas X dan XI sebagai uji coba kurikulum 2013. Kegiatan pramuka hari ini adalah persiapan masing-masing kelas untuk mengirimkan perwakilannya dalam pelantikan bantara namanya. Bantara merupakan tingkatan kecakapan umum pertama dalam satuan penegak sebelum penegak Laksana. Dalam kelas ramai-ramai untuk memilih perwakilannya, banyak dari mereka yang malah menumbalkan nama teman-temannya karena tidak ingin ikut sebagai pengurus pramuka.

"Ehh dari kelas kita siapa ini jadinya?" tanya Tora

"Gais diem dulu, ini ketua kelas lagi ngomong" timpal Nayla

"Tau pada berisik banget" tambah Yasin

"Nih ada Ali, Ali mau kayaknya" ujar Adit teman sebangkunya Ali

"Apaansi lo dit" timpalnya yang kemudian mencubit tangan Adit

"Ethh li, biasanya juga lu mau. Udah gua yakin sama lo dah!" ucap Ali

"Nih ya gua saranin, Ali, Aulia, Dimas sama Tania kan pas tuh empat dua cewek dua cowok" saran Rei

"Gak kenapa mesti guaa anjir" tolak Aulia

"Iyaa gua juga gamau ah, gua gak ngerti yang begitu-begituan" timpal Ali

"Ya terus siapa lagi kalau bukan kalian? Kalian aja udah" ucap Gisya

"Lu aja gis, ngapa nunjuk nunjuk gua" timpal Aulia

"Ya gua mah gamau" jawab Gisya

"Yaudah udah, gini aja. Kelas kita kan disuruh kirim perwakilan 4 orang, nah orangnya Ali, Dimas, Tania sama Aulia. Gak ada penolakan, namanya udah pengen gua setor ke bu Ira nih" ujar Tora

"Terserah" ujar Aulia kesal dan langsung keluar kelas

Kondisi kelas menjadi tidak kondusif, sekarang mereka menjadi main salah-salahan akibat Aulia yang tetap bersikukuh untuk tidak mengikuti kegiatan bantara Pramuka. Disaat itu, Ali keluar untuk mencari Aulia dan berbicara dengannya. Walau ia belum terlalu kenal dekat dengan Aulia, setidaknya apa salahnya untuk mengobrol. Ali mencari di kantin, di uks maupun di kantin belakang namun tak ditemukan orang yang dicarinya. Lama mencari, akhirnya ia bertemu dengan Aulia di perpustakaan.

"Aul" sapa Ali

"Hmm" jawabnya singkat

"Ul, ini gua Ali" ucap Ali

"Iya gua tau, kenapa li?" jawab Aul dengan kesal

"Ul, gua rasa itu bukan ide yang terlalu buruk buat ikut kegiatan itu. Biar kita nambah temen kan" kata Ali menenangkan Aulia

"Tapi li, gua males ikut begitu-begituan apalagi mesti ketemu sama Wiliam" jawab Aulia

"Emang kenapa sama si Wili" tanya Ali

"Waktu saka Wirakartika ya, dia itu paling ngeselin dan gua gasuka aja sama dia" ucap Aulia

"Yaudah biarin aja ul, kan masih ada yang lainnya" ujar Ali

"Mamahhh" ucap seseorang yang ku dengar itu adalah Tania

"Kenapa Tan" jawab Aulia

"Mah, udah yuk ke kelas. Gapapa kan ada aku juga" ujar Tania

"Tetep aja Tan, lu kan tau si Wiliam Wiliam itu orang paling ngeselin yang rasanya gua pengen gebuk aja mukanya. Ngeselin ahh" ucap Aulia

"Yaudah ntar kita omongin lagi mah, sekarang kan pembelajaran Pak Kus jadi kita masuk yuk" ajak Tania

"Gua ga diajak masuk kelas juga Tan?" tanya Ali

"Lu bisa masuk sendiri kan?" jawab Tania ketus

"Galak amat si Tan Tan" jelas Ali

"Tan Tan emang gua setan, nama gua Tania" ucap Tania

"Iyaa Taniaa" ucap Ali

Akhirnya Ali, Aulia dan Tania menuju kelasnya. Namun saat mereka mau masuk ke dalam kelas ternyata sudah ada Pak Kus di dalam kelas tersebut, guru yang mengajar Fisika.

"Eh tumben kok ada Pak Kus sih, biasanya dia ngasoy dulu di toko bintang" ujar Aulia

"Gak tau mah" jawab Tania

"Assalamualaikum pak" ucap Ali, Tania dan Aulia yang masuk ke kelas

"Darimana kalian baru dateng jam segini, disaat saya sudah ada dalam kelas?" tanya Pak Kus

"Dari toilet pak" ujar Aulia

"Kalian ke toilet masuk bertiga hah?" tanya Pak Kus kembali dengan nada yang sedikit meledek

"Ehh anu pak..." ucap Ali tertatih

"Ana anu ana anu, gak ada anu anuan. Sekarang kalian bertiga berdiri di depan kelas" jawab Pak Kus

"Tapi Pakkk...." jawab Tania

"Gak ada tapi tapian, sana udah berdiri di depan kelas" ujar Pak Kus

Mereka bertiga pun akhirnya berdiri di depan kelas sambil memegang kedua telinga dan mengangkat satu kakinya.

"Gara gara lo nih li" ujar Tania kesal

"Lah kok gara-gara gua?" tanya Ali

"Kalo lo ga ngajak ribut tadi di perpus, gak akan kita kena hukuman nih dari Pak Kus" ujar Tania

"Iya maaf maaf kalo gua salah" ujar Ali

"Maaf ya gais, gara-gara gua jadinya lu pada juga kena hukuman" timpal Aulia

"Gak mah, noh gara gara si Ali" sebut Tania

"Iya Tan, salah gua kan dari tadi lo udah ngomong gausah diperjelas lagi" ucap Ali

Pelajaran Pak Kus pun akhirnya selesai dan mereka bertiga masuk ke dalam kelas. Tora langsung menghampiri Aulia dan menanyakan kejelasan untuk mengikuti kegiatan Bantara dan menjadi Pengurus Pramuka. Aulia pun akhirnya menyetujuinya walau masih ragu dengan keputusan yang ia buat.

---

"Langkah yang membuat kita berhenti bukan karena ada rintangan yang kita akan hadapi, namun karena kita memang memilih untuk tak melanjutkan langkah itu. Seberat apapun rintangan yang akan dihadapi, nyatanya jika kita mau melewatinya pun akan tetap terlewati. Kita kalah dan memilih berhenti, memilih untuk melewati jalan masing-masing tanpa ada kita maupun kata di langkah yang kita pijaki."

- fian


365 With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang