Chapter 35

5K 269 0
                                    

Aku kagum kepada mereka yang berilmu, namun tidak berteriak sana sini agar dunia tahu bahwa dirinya berilmu.

Bismillah...
❥ Vote diawal bab biar nggak lupa!! Jangan jadi silent readers yaa!!
❥ Don't forget to reading Qur'an today
.
.
.
Happy Reading 🖤

35| Kiara kenapa?

Hari-hari telah di lalui kedua pasangan itu. Namun, hari-hari itu juga di isi dengan tingkah keanehan Kiara. Bahkan sampai sekarang gus ahnan tidak mengerti mengapa istrinya itu sangat-sangat berbeda.

Diwaktu malam seperti ini, biasanya pasangan mempergunakannya untuk berdua-duaan. Sama halnya dengan Kiara dan gus ahnan. Kegiatan mereka kali ini yaitu menonton kartun, ya apalagi kalo bukan dua botak kembar itu.

Posisinya, Kiara merebahkan kepalanya di paha gus ahnan sebagai bantalan dan gus ahnan yang mengelus pelan rambut hitam milik Kiara.

"Abang nyayiin Kia sholawat dong" Sahutnya memecah keheningan

Gus ahnan yang semula fokus pada televisi, beralih menatap istri kecilnya yang merengek. Laki-laki itu mengangguk sebagai tanggapan.

Maula ya sholli wasallim daiman Abada

A’la habibika khoiril kholqi kullihimi

Maula ya sholli wasallim daiman Abadan

A’la habibika khoiril kholqi kullihimi

Muhammadun Sayyidul Kaunaini Wast-staqolain

Ni wal fariqoini min ‘Urbin Wamin A’jami

Muhammadun Sayyidun Kaunaini Wast-staqolain

Ni wal fariqoini min ‘Urbin Wamin A’jami

Maula ya sholli wasallim daiman Abadan

A’la habibika khoiril kholqi kullihimi

"Hoammm" Kiara berusaha menahan kantuk. Jika tahu suara gus ahnan sebagus ini, ia akan meminta gus ahnan untuk bernyanyi untuknya setiap hari. Suara gus ahnan itu benar-benar lembut menyapa indera pendengaran.

Spontan gus ahnan langsung menutup mulut kiara "Kalo nguap, mulutnya di tutup doang zaujati"

"Kenapa, mulut kia bau ya?" Duh rasanya sangat memalukan! Kiara langsung beranjak duduk.

Gus ahnan tertawa pelan "Bukan gitu sayang, Abang jelasin ya?"  Kiara mengangguk, menunggu gus ahnan untuk menyampaikan suatu hal yang belum ia ketahui.

"Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ ، وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ ، فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ ، وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ : هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

sesungguhnya Allah menyukai bersin, dan tidak menyukai tasa’ub (menguap). Jika seseorang bersin maka ucapkanlah hamdalah, dan merupakan hak baginya terhadap setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit. Adapun menguap, itu dari setan. Maka hendaknya ia menahannya sebisa mungkin. Jika ia menguap sampai mengeluarkan suara “hah” maka setan pun tertawa” (HR. Bukhari no. 6223, Muslim no. 2994)."

Kiara mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar penjelasan gus ahnan "Berarti tadi setannya ngetawain kiara?"

Kembali gus ahnan terkekeh pelan mendengar penuturan polos istrinya. "Lain kali mulutnya ditutup ya"

Destiny Met You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang