Matahari baru saja menunjukkan dirinya, memberikan kehangatan setelah malam yang gelap dan dingin. Suara kicauan burung terdengar bagai alarm yang siap membangun orang-orang untuk kembali ke aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari.
"Eunghh...?" Jisung terbangun karena merasakan kecupan bertubi-tubi di wajahnya.
"Sayang, bangun sayang..." Tubuh Jisung semakin meremang saat mendengar suara bisikan tepat di depan wajahnya.
"Sayang..." Bisikan itu kembali terdengar di dekat telinganya.
Jisung yang masih tenggelam dalam dunia mimpinya kini ditarik secara paksa untuk kembali ke dunia nyata. Manik hamster itu kini terbuka secara perlahan. Sesekali Jisung berkedip untuk menyesuaikan matanya dengan cahaya kamar yang mulai terang.
"Ya?" Gumam Jisung.
Jisung membuka mulutnya terkejut saat melihat sepasang mata yang sedang menatapnya tepat di depan wajahnya.
"Sayang, kenapa kau terkejut saat melihat ku?" Tanya seorang pria tampan yang tersenyum padanya.
Jisung semakin dibuat mematung, apalagi saat jari pemuda itu mengusap wajahnya.
Hantu?
Tidak mungkin, lagipula Jisung tidak percaya hantu.
Ayahnya?
Tidak mungkin, Jisung selama ini tinggal sendirian dan juga Jisung itu seorang yatim.
Jadi hanya ada satu kemungkinan bahwa pemuda ini adalah, Pencuri.
"Kau?...." Jisung semakin dibuat tertegun saat menemukan dirinya dan pria tampan itu tidak memakai busana sama sekali. Mereka benar-benar bertelanjang tanpa sehelai benang pun.
"Iya sayang? Ada apa?" Tanya pria itu dengan wajah penuh penasaran.
"Ada apa ini....ahh" Jisung langsung melotot terkejut saat melihat lelaki itu menggerakkan pinggulnya.
Jisung menatap kebawah dan disana dia melihat bahwa lubangnya diisi oleh kejantanan pria yang berada di atasnya ini.
"Hehehe, bagaimana jika kita melakukan morning sex? Lagipula hari ini kau tidak perlu pergi ke sekolah dan aku juga tidak mengajar, jadi bolehkan?" Tanya pemuda tampan itu sembari menyisir rambutnya ke belakang.
Jisung menggeleng ribut, dia masih tidak mengerti keadaan ini. Walaupun akhirnya ruangan ini dipenuhi oleh suara desahan dan deritan ranjang.
"Jangan tutup wajahmu sayang, suamimu ini ingin melihat wajahmu!"
Jisung tidak mempedulikan perintah itu dan terus menutup wajahnya, sungguh Jisung malu dengan hal seperti ini dan tunggu apa yang di bilang pria ini?
Suami?
Hei! Jisung saja masih bersekolah.
Kring! Kring! Kring!
Jisung membuka matanya saat mendengar suara alarm. Pemuda Park itu buru-buru melihat kamarnya dan semuanya baik-baik saja. Jisung bahkan mengecek seluruh tubuhnya yang masih menggunakan pakaian.
Setelah merasa aman, Jisung menghela napas lega. Ternyata semuanya adalah mimpi.
"S-syukurlah itu hanya mimpi." gumam Jisung yang masih trauma.
°°°°°
Suasana kelas XII-IPS 2 tampak begitu ramai, saat ini mereka sedang menunggu guru baru yang akan menggantikan guru terdahulu yang sudah pensiun. Guru baru itu jugalah yang akan menjadi wali kelas mereka.
Semua orang tampak penasaran bagaimana rupa dan penampilan guru baru tersebut kecuali Jisung. Pemuda Park itu berulang kali menghela napas. Dirinya tidak bisa fokus pada apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maniac
FanfictionJisung bisa melihat masa depan melalui mimpinya. Suatu hari dia bermimpi sedang bersetubuh dengan seorang pria asing yang mengaku sebagai suaminya. Jisung ingin menghindari hal itu terjadi, namun sialnya pria itu ternyata adalah gurunya sendiri da...