BUDAYAKAN FOLLOW DULU⚠️⚠️⚠️
Adzhar, laki laki dengan postur tubuh tegap dan tatapan tajam bak Elang, yang ingin mencari maksa. Anak dari seorang Kyai pemilik pondok elit, pondok Al-Zawary.
Bisa di sebut Gus Adzhar ini, adalah seorang Gus, dan CEO m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pukul 03.15 di sebuah kamar bernanuansa putih, terlihat dua orang berbeda gender tengah tertidur lelap. Mereka beristirahat setelah melakukan kegiatan yang menguras tenaga masing masing.
Perlahan mata indah seorang laki laki terbuka dengan perlahan, berupaya untuk menetralkan cahaya lampu yang masuk kedalam kornea matanya.
Gus Adzhar terduduk dengan bersandar pada sandaran tempat tidur. Ia melihat jam bentuk persegi panjang di atas nakas. Menunjukan waktunya sholat Tahajjud.
Ia membaca do'a bangun tidur lalu meminum air putih yang berada di atas nakas. Setelah itu ia melihat ke arah samping dimana ia melihat istrinya masih terlelap dengan damai dengan selimut menutupi tubuh nya sampai dada.
Gus Adzhar tersenyum mengenang kegiatan nya tadi malam dengan istrinya. Malam itu adalah malam paling indah menurut Gus Adzhar. Ntahlah sekarang ia mulai damai karna Tasya sekarang milik nya seutuhnya.
Gus Adzhar berigidik kala merasakan kulit putihnya di tiup angin dingin. Ia pun melihat ke arah ac yang menyala. Dengan gerakan cepat ia menyambar remot ac di atas nakas lalu mengubah suhunya menjadi hangat. Ia kasihan melihat istrinya yang seperti kedinginan.
Gus Adzhar pun menggerakan tubuh nya agar dekat dengan Tasya. Ia pun memandang wajah kelelahan istrinya yang begitu damai terlelap di alam mimpinya.
"Sayang." panggil Gus Adzhar lembut. Ia berniat membangun kan gadisnya, ralat. Maksud nya wanitanya karna memang kenyataan nya Tasya ini adalah wanitanya.
"Bangun yuk sholat Tahajjud." ujar Gus Adzhar lagi. Ia menepuk pelan pipi mulus Tasya berharap istrinya ini bangun.
Dan benar dugaan Gus Adzhar, Tasya menggeliat di dalam tidur nya. Perlahan mata indah Tasya terbuka. Ia melihat kesamping dimana suaminya memandangi nya sembari tersenyum manis.
Tasya mengerutkan kening nya, mengapa suaminya ini tidak berbicara sendari tadi. Saat Tasya hendak bangun untuk duduk tiba tiba ia merasakan perih di area sensitiv nya.
"Ssshhh." Tasya meringis reflek menutup matanya. Menikmati rasa sakit di seluruh tubuh nya.
Gus Adzhar sontak membulatkan matanya."Kenapa sayang? Ada yang sakit?"tanya Gus Adzhar hawatir. Apalagi mendengar ringisan dari istri tercintanya.
Tasya hanya menggeleng lemah. Ia kembali membuka matanya lalu menatap teduh suaminya."Tolong bantu duduk, badan aku remuk semua."ujar Tasya.
Gus Adzhar mengangguk. Lalu dengan hati hati ia membantu Tasya duduk dengan kepala yang di sandarkan ke belakang.
"Maaf, gara gara aku, kamu jadi kesakitan." ujar Gus Adzhar, perlahan perasaan bersalah menghampirinya. melihat kondisi Tasya yang kesakitan karna ulah nya.