01. Something from ex-fans

740 123 4
                                    

[Part ini copy-paste dari book Randomlice, ya! Yang mau baca silahkan, yang mau skip nunggu bab baru pun silahkan!]


01Jan2023;sunday

.

.

______________________________________

"Hei! Kalian sudah dengar sesuatu belum?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei! Kalian sudah dengar sesuatu belum?"

"Sesuatu apa?"

Beberapa gadis tampak berkumpul di depan gedung penyiaran. Menunggu idola mereka melintas tentunya. Namun karena belum nampak tanda-tanda akan melintas —orang-orang pun tampak bergosip ria demi mengisi kejenuhan waktu menunggu.

"Jaehyun, bagian dari subunit NCT, ku dengar dia sangat pelit!"

Salah seorang dari mereka tampak tak sependapat dengan kalimat itu.

"Apa maksudmu? Kenapa kau mengolok-olok ultimate biasku?"

Gadis yang menjadi provokator pembuka gosip pertama kali tampak memutar bola matanya malas.

"Haneul-ah! Kau lupa ya, jika kakakku bekerja menjadi perias di SM?"

Seseorang yang dipanggil Haneul semakin cemberut, menyadari jika kevalidan berita tentang anak-anak SM yang disebutkan temannya tidak bisa diragukan lagi. Ia bahkan lupa tentang kerabat temannya yang bekerja di sana.

Sibuk bergosip ria —muda-mudi itu akhirnya membubarkan diri kala mobil yang membawa rombongan grup NCT datang. Haneul, gadis remaja empat belas tahun itu tentu senang mengetahui biasnya sebentar lagi akan menampakkan diri. Ya, meskipun ia sempat mendengar kabar tak mengenakkan keluar dari mulut temannya —tetap saja, tujuannya pergi kesini adalah agar dirinya bisa melihat anggota grup kesukaannya.

"JUNG JAEHYUN, KAU BENAR-BENAR TAMPAN!" Pekiknya, kala sosok yang ditunggu benar-benar melintas. Sementara Eunjung temannya langsung menyenggol lengannya seolah memintanya berhenti berteriak.

Haneul acuh dan terus memekikkan nama Jaehyun, hingga anak-anak NCT tak terlihat lagi.

"Kau kenapa sih?" Haneul pun mulai menunjukkan ekspresi marah, tepat setelah aksi fangirling-nya tertuntaskan.

Eunjung yang sebenarnya malas menjawab lantas mengeluarkan ponselnya. "Ikut aku, jika kau ingin melihat kebenarannya!"

Pada akhirnya dua remaja itu mencari tempat aman di sekitar sana. Tepatnya di halte bus yang tengah kosong.

Duduk tenang, Eunjung mulai menunjukkan sebuah rekaman video yang belum di putar pada layar ponselnya.

"Aku mendapatkan ini dari kakakku. Tapi aku dilarang menyebarkannya. Karena itu juga bisa membahayakan pekerjaannya."

The GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang