Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepotong daging baru saja masuk ke dalam mulut Lisa. Jaehyun pun menghela napas lelah.
"Lisa..." Panggil Jaehyun, meskipun tau gadis itu masih mengunyah potongan dagingnya.
Lisa hanya menatapnya dengan mata yang membulat.
"Kau tau? Pagi tadi aku sudah dimarahi atasanku."
"Atwaswan?" Tanya Lisa, yang sebenarnya mengatakan kata atasan.
"Ya ampun! Telan dulu dagingnya, baru bicara!" Titah Jaehyun, sambil menunjukkan ekspresi jijik.
Lisa pun mengangguk, lalu kembali memperhatikan Jaehyun. Tanpa bicara pun Jaehyun sudah tau jika Lisa sedang membutuhkan penjelasan.
"Pokoknya atasan itu seperti seseorang yang memberiku uang---ck tidak! Ee... Maksudku, seseorang yang memberiku imbalan, karena aku sudah mengerjakan sesuatu dengan sangat baik untuknya."
"Sepertimu?"
Jaehyun mengernyit. "Sepertiku?"
"Ahhhh..." Lisa tiba-tiba menepuk dahinya. "Sejak kemarin aku ingin bertanya, tapi terus saja terlupa. Jika namaku Lisa, lalu kalau begitu namamu---"
"Jaehyun, Jung Jaehyun. Itu namaku!" Potong Jaehyun.
Mulut yang masih terbuka itu terkatub, lalu kepalanya pun mengangguk. "Mmm, Jaehyun?"
"Ya, Jaehyun."
Lisa berpikir sesaat. "Tadi kau juga mengatakan Jung. Jung itu apa?"
"Nama keluarga ku."
"Nama keluarga?" Tanya Lisa lagi, bingung.
"Itu... Begini, manusia kan lahir dari pria dan wanita yang saling mencintai. Nah, sesuatu yang paling penting untuk membuat manusia lahir itu sebenarnya terletak pada seorang pria. Jadi, ketika ada seorang anak lahir ---maka sebaiknya ia harus memakai nama pria tadi, hanya untuk mengetahui dia itu keturunan siapa. Dan itulah artinya nama keluarga."
Lisa langsung mengangguk paham. "Oh, jadi artinya kau memakainya karena kau sudah lahir dari seorang pria kan?"
Sungguh!
Otak Jaehyun langsung berdenging setelah mendengar pertanyaan Lisa.
"T-tidak, pria itu tidak bisa melahirkan!"
"Jadi yang melahirkanmu siapa?"
"Ibuku, ibu... Eh... Itu sebutan untuk wanita yang menikahi ayahku dan melahirkanku. Kau ingat kan, kemarin malam aku sudah menjelaskan tentang pernikahan padamu?"
