18Jan2023;wednesday
.
.
___________________________________________
Acara makan malam pun usai. Jaehyun kini tengah sibuk membersihkan sisa noda makanan yang sempat membaur di lantai kamarnya. Menyemprotkan air pembersih, lalu menyekanya cepat dengan kain pengering.
Sejenak ia menghentikan kegiatannya, lalu berpaling menatap boneka hidup yang sedang berbaring sambil berbicara sendiri di atas ranjangnya. Hanya, apa yang harus ia lakukan setelah ini?
Tidak mungkin juga Lisa dibiarkan terlalu lama tinggal bersamanya di kamar ini. Berbahaya, selain itu juga... Ia merasa agak kurang nyaman tinggal satu atap dengan wanita.
Sekali pun itu cuma boneka.
"Lisa, bagaimana jika besok kau ku kembalikan ke kuil?" Pria itu bertanya, sambil meletakkan alat pembersihnya di atas meja, lalu kemudian berjalan mendekati Lisa.
"Besok?"
"Ya, besok."
Perlahan Jaehyun mendudukkan diri di sisi Lisa. "Tidak mungkin kau terus-terusan tinggal bersamaku."
"Kenapa tidak mungkin?"
"Ah... Itu..." Jaehyun mengedarkan pandangannya, sambil memikirkan alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Lisa. "Begini!"
Sesaat ia menyentuh tangan gadis itu. "Aku ini punya banyak teman. Di rumah ini semuanya laki-laki, hanya ada satu bibi yang ditugaskan untuk memasak dan membersihkan rumah. Tapi pun bibi itu tidak tinggal bersama kami. Dia hanya datang untuk bekerja, lalu pergi setelah pekerjaannya selesai. Agak canggung juga jika ada wanita yang tiba-tiba tinggal bersama kami. Makanya Bibi itu memiliki rumah terpisah. Dan---"
Jaehyun sesaat menjeda kalimatnya, kala menyadari sesuatu yang ditampilkan oleh gadis itu.
Hah, sia-sia saja!
Lagi pula, bagaimana mungkin ia berpikir akan menjelaskan segala hal itu kepada sebuah boneka yang memiliki nalar tak cukup baik seperti dirinya?
Jelas saja gadis itu kebingungan. Bahkan ia hanya menampilkan sorot bingung sepanjang Jaehyun menjelaskan alasannya.
"Bibi?" Lisa menggumam sendiri, sambil berusaha memikirkan sesuatu. "Bibi itu adalah wanita yang sering bersama paman kan?"
Secercah harapan datang. Jaehyun mengangguk senang mendengar pertanyaan Lisa. Meskipun itu bukan hal yang terlalu penting juga.
"Benar! Kau tau itu?"
Lisa mengangguk. "Lalu... Paman biksu itu laki-laki, dan bibi di rumahnya itu wanita sepertiku. Mereka berdua tinggal bersama. Bahkan memiliki bayi laki-laki yang lucu. Itu artinya, tidak ada masalah jika laki-laki dan wanita tinggal bersama kan?"