2

1.4K 181 11
                                    

"Hikss hikss"








Jaehyuk menghela nafas gusar, jujur saja sudah setengah jam asahi menangis dan tidak ada hentinya. Jaehyuk sendiri tidak tahu adiknya menangis karena dirinya terdampar ke dunia yang entah dimana atau menangis karena mengetahui bahwa dirinya menikah dengan jaehyuk.











"Sudahlah jangan menangis sahi, lebih baik kita memesan makanan. Kau ingin apa? Ayam? Kentang? Atau apa?"









Bujukan jaehyuk sepertinya tidak berguna, asahi malah semakin menangis lebih dari sebelumnya. Jaehyuk berpikir apakah ini benar asahi? Jarang sekali asahi menangis dan merengek seperti ini.




















"Asahi sudahlah berhenti menangis, lebih baik kita cari jalan keluar bersama-sama"















Asahi terdiam, mengusap airmata dengan tangan mungil miliknya dan menatap jaehyuk dengan pandangan sayu "apakah ada jalan keluarnya?"









Bukannya menjawab pertanyaan asahi, jaehyuk malah terdiam, netrsnya menatap mata asahi yang sangat sayu. Entah kenapa mata tersebut berkali-kali lipat sangat indah dari biasanya, apa karena efek sehabis menangis, mata asahi terlihat lebih indah?








"Sialan! Jae. Kau mengabaikanku"









Tersadar, jaehyuk menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal itu dan ia mulai menjawab pertanyaan asahi "Ya, aku tidak tahu pasti tapi mungkin saja ada jalan keluarnya. Kita bisa mencarinya bersama-sama"










Asahi menghela nafas pelan, bukan itu jawaban yang dia mau sebenearnya. Jadi ia berdiri seraya menatap jaehyuk dan tersenyum "Baiklah kalau begitu, mari kita cari jalan keluarnya..."





Setelah berkata seperti itu, lelaki mungil itu langsung meninggalkan jaehyuk yang memang sedang duduk berhadapan dengannya. Tubuh mungil asahi berjalan kearah kamar tidur, entah apa yang ingin manusia mungil itu perbuat. Apapun yang dilakukan asahi, jaehyuk sepertinya hanya bisa mengikuti kemauan adik keci- ah ralat, istrinya.





















Di dalam kamar, asahi menatap pantulan cermin yang berada di depannya. Matanya fokus ke arah pantulan perut yang bajunya sudah ia singkap sebatas dada, dan secara tidak langsung tangan kanannya mengelus perut rata miliknya.






Pikirannya masih bercabang, apakah benar ada bayi disini? Anaknya dan kakaknya? Apa benar? Jujur saja, dalam lubuk hatinya ia tidak ingin seperti ini. Kalau yang menjadi suaminya itu kevin si aktor terkenal dari korea sih dia mau-mau saja, tapi ini dengan jaehyuk yang tidak lain adalah kakaknya?








Ya walau tidak dipungkiri, semenjak sekolah menengah atas asahi menganggap jaehyuk sebagai laki-laki bukan kakaknya sendiri.












Asahi menggeleng, ia memukul pelan kepalanya sendiri. Apa yang ia pikirkan? Ia harus menepis perasaan inj jauh-jauh, asahi harus sadar bahwa dirinya tidak akan pernah bersatu dengan jaehyuk.

Tidak akan pernah bersatu ya? Hmmm, TAPI INI APA?!!!!


Jadi dengan perasaan yang bercampur aduk dan kepala yang masih terasa pusing, asahi berjalan menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya. Memejamkan mata sampai dunia mimpi menjemput dirinya.































pararelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang