"Kita adik kakak yoon jaehyuk"
Jaehyuk memukul pelan kepalanya sendiri, perkataan asahi seminggu yang lalu terus saja terngiang di pikirannya. Katakanlah jaehyuk terlalu 'alay' tapi ada sedikit rasa kecewa pernyataan cintanya tidak dibalas oleh si mungil.
"Ck, mengapa jaehyuk?"
Jaehyuk menatap jihoon yang entah dari kapan sudah berada di ambang pintu ruang kerjanya. Jihoon mengernyit, ada yang salah kah dari jaehyuk ini? Semakin kesini, semakin diperhatikan wajah jaehyuk sangat kusut seperti sedang ada masalah.
"Mengapa menatapku seperti itu?"
Jihoon berdecak lagi, memasang wajah julid andalannya "Kau seperti banyak pikiran, apa kau masih memikirkan tentang kembali ke dunia asal?"
Hah?
Jaehyuk terperangah sendiri, dirinya sendiri tidak pernah lagi berpikir untuk kembali ke dunia asalnya karena menurutnya dunia disini berkali-kali lipat lebih baik dari dunia asalnya.
"Tidak, hanya saja--"
"Hanya saja?" Tanya jihoon, ia penasaran dengan kalimat lanjutan dari bos nya ini.
"Tidak, jadi ada apa kemari?"
Jaehyuk tidak mungkin kan berkata bahwa kalimat cintanya tidak dibalas oleh asahi? Bisa-bisa dia ditertawakan habis-habisan dengan park julid jihoon.
"Ini, aku kemari memberikan ini, undangan pernikahan kerabatmu jeongwoo dan haruto"
"Haruto? Haruto bocil kematian itu?"
"Siapa yang kau sebut bocil kematian jaehyuk?"
Loh, itu jeongwoo? Tapi mengapa dirinya tinggi sekali? Bahkan jaehyuk saja kalah tinggi dengan jeongwoo. Ah iya, ini bukan dunianya jadi banyak beberapa perubahan sekarang.
"Apa kabar je?" Tanya jihoon, dirinya berbasa-basi dengan jeongwoo karena jeongwoo juga kawan jihoon selain jaehyuk.
"Baik-baik. Aku kesini mendengar cerita dari jihoon dan memastikan apakah cerita itu benar? Kau bukan jaehyuk yang sebenarnya?"
Jaehyuk mengangguk mantap, memang sebelum jeongwoo kesini jihoon sudah meminta izin untuk memberitahu perihal yang jaehyuk dan asahi alami dengan jeongwoo. Karena jeongwoo sewaktu-waktu dapat menjadi 'ace' kalau ada hal yang membahayakan.
Kalian harus tau, selain pengusaha. Jaehyuk, jeongwoo dan jihoon bekerja sama menjadi ketua organisasi gelap bersama tiga orang lainnya yaitu junkyu, junghwan dan yoshi.
Tapi sepertinya jaehyuk ingin mengeluarkan diri dari organisasi itu. Jaehyuk sama sekali ingin hidup tentram dan aman disini, ingin jauh-jauh dari hal berbahaya seperti itu.
"Andreas sang sniper sudah resmi mengundurkan diri ternyata" Guman jeongwoo sambil menganggukkan kepalanya pelan.
Andreas, nama samaran jaehyuk saat di organisasi ilegal itu.
"Sepertinya kau dan asahi jangan keluar dari komplek itu dulu. Kalian berdua sepertinya menjadi incaran musuh"
Aduh, apalagi ini? Jaehyuk hanya ingin hidup tenang tapi sepertinya impian hidup tenangnya kandas karena jaehyuk disini kerap melakukan hal-hal yang berbahaya.
.
Asahi bosan, ia sangat bosan hari ini. Jaehyuk pergi bekerja dan yang hanya ia lakukan memainkan handphone, berguling kesana-kemari, menyanyi dengan nada acak dan berbicara dengan hikun, anak yang ada di dalam kandungannya ini.
"Hikun... apa dirimu ingin melihat sekitar?"
Hening, asahi mengelus pelan perutnya dqn tersenyum. Lalu si manis pun berbicara lagi denhan bayinya "Baiklah, kita melihat-lihat apa saja yang ada disini"
Jadilah asahi berjalan-jalan disekitar komplek ini, ia bertemu dengan mashiho, hyunsuk, haruto, junghwan dan kotetsu anjing manis milik mashiho. Dan sekarang, si manis ini sedang duduk di taman yang sangat terawat. Taman ini memang sangat terawat tapi pemandangan rumah yang ada disekitar taman in amat sangat mengganggu.
Rumah besar dengan patung-patung yang ditutup dengan kain, seperti patung-patung pemuja setan yang ada di film favoritnya itu. HMMM, asahi merinding sekarang. Manapun komplek ini tidak seperti komplek pada umumnya, hanya beberapa rumah dan penjagaannya sungguh sangat ketat.
Apa asahi disini merupakan anak dari presiden? Eh, dia saja tidak tahu bentuk pemerintahan negara ini apa.
Asahi menggelengkan kepalanya pelan, ia menatap lagi rumah yang dijulukinya rumah angker itu dan berbicara "Aneh"
"Aneh bagaimana asahi?"
"UWAH"
Asahi terlonjak dan berdiri dengan cepat, ia sangat terkejut dengan kedatangan suara dari arah belakang. Setelah melihat orang itu, ternyata ia adalah hyunsuk.
"Asahi kau tidak apa-apa?"
Dengan langkah cepat, hyunsuk mendekati asahi. Memastikan kondisi asahi, takut terjadi apa-apa dengannya.
"E-eeh? Aku tidak apa-apa"
Senyum kikuk asahi berikan kepada hyunsuk, entah kenapa ia sedikit canggung dengan hyunsuk padahal lelaki yang pendek beberapa centi dari dirinya ini sangat ramah sekali.
"Jadi? Bisakah kita duduk dan mengobrol sebentar?" Tanya hyunsuk
Asahi pasti menerima ajakan itu, ia mulai duduk disebelah hyunsuk. Tapi entah kenapa matanya terus-terusan berfokus pada rumah angker itu.
Mulutnya gatal sekali ingin menanyakan kepada hyunsuk tentang asal-usul rumah seram ini.
"Hyunsuk, bolehkah aku bertanya?"
Hyunsuk menatap asahi dan tersenyum "sure, tanyakan apa saja yang ingin ditanyakan"
Asahi menunjuk rumah itu dengan ragu-ragu "itu... apa??"
Hyunsuk menoleh kearah yang ditunjuk asahi, raut wajahnya berubah sedikit. Ia menetralkan raut wajahnya dan terkekeh pelan "Haha, bukan apa-apa. Itu hanya gedung pertemuan yang sengaja dibangun oleh para suami kita"
Asahi terdiam, ahh.. ia kira itu rumah pembunuhan, karena ia melihat bercak-bercak darah di lantai dua. Atau ini hanya halusinasinya saja ya?
"Asahi, ingin pulang? Sepertinya sebentar lagi jaehyuk dan yang lainnya akan pulang"
Asahi mengangguk ragu, si manis itu mengekori hyunsuk dan berjalan kearah rumahnya masing-masing.
"Halo..."
"Asahi tidak mengetahuinya kan?"
"Iya, asahi tidak tahu"
"Bagus, hyunsuk"TBC.....
KAMU SEDANG MEMBACA
pararel
FanfictionJaehyuk dan asahi ini adik kakak di dunia nyata, tapi bagaimana bisa mereka menjadi suami dan istri di dunia antah berantah? Terlebih lagi asahi yang entah darimana dan tiba-tiba mengandung anak dari jaehyuk. ⚠️Baku dan non baku ⚠️Mpreg ⚠️Bxb ⚠️Jaes...