Ppprrriiiiiittttt...
Suara pluit mengawali pertandingan, bola diperebutkan oleh orang yang menggunakan seragam basket berwarna merah. Winter dengan tenang mengoper bola itu pada Ryujin, Ryujin membawa bola itu dan melemparkannya pada Yeji. Yeji dengan sigap langsung melemparkan bola itu masuk ke dalam Ring.
Pertandingan itu memang hanya latihan biasa saja tapi terlihat cukup banyak siswi yang menyaksikan latihan itu apalagi ditambah dengan Tim Cheerleader yang latihan dengan semangat. Beberapa formasi mereka lakukan dan itu cukup membuat semua yang berada disana dibuat kagum terutama untuk kerja keras NingNing yang berusaha keras mempertahankan formasi mereka supaya tetap bagus.
Dikursi penonton beberapa Siswi berteriak heboh menyemangati Tim Basket yang masih bermain sangat bagus, apalagi Winter dan Ryujin yang cukup kompetitif mempertahankan timnya agar tidak diterobos oleh Tim lawan.
"Wow Minjeong!!! " Giselle meneriaki nama Winter dengan senyuman puas dan mengacungkan jempol karna beberapa kali Winter berhasil memasukkan bola ke dalam ring.
Winter tersenyum puas dan membalas acungan jempol dari Giselle kemudian merangkul Ryujin dan Yeji. Ketiga sahabat Giselle itu langsung mengacungkan jempolnya pada Giselle dan Giselle hanya mengangguk dan tersenyum. Dia bukan bagian dari Tim basket sahabat-sahabatnya karna memang dia lebih menyukai menyanyi dibandingkan harus berlari-lari seperti itu.
"Jimin-ah, lihatlah kita jadi terlambat karna kau mengajakku ke perpustakaan" Lia yang baru datang duduk disamping Giselle dan mendumel pada Karina. Karina hanya cuek dengan omelan Lia dan lebih memfokuskan matanya melihat pertandingan.
"Tidak perlu kesal, latihannya baru berjalan sebentar jadi belum terlambat" Ucap Giselle mencoba membuat Lia tidak kesal lagi.
"Tetap saja aku melewatkannya" Balas Lia dan Giselle hanya bisa menggelengkan kepalanya heran melihat kebucinan Lia.
Disisi lain Tim Cheerleader menyudahi latihan mereka dan beristirahat sejenak. Mereka duduk dilantai sambil meminum air mineral dan sesekali masih memperhatikan pertandingan basket yang masih berpangsung.
"Uwah, formasi kali ini benar-benar menguras tenaga" Keluh Yuna yang masih terus meminum air mineralnya.
"Boya, jangan berlebihan. mereka saja tidak mengeluh" Balas Ningning yang langsung membuat Yuna cemberut namun detik berikutnya bibirnya tersenyum saat Ryujin mengangkat tangannya dan tersenyum kearah Yuna.
"Omo! Ningning-ah, jebal pegang aku dengan kuat. Aku pikir aku akan pingsan. Ryujin Unnie tersenyum padaku" Yuna berkata dengan sangat berlebihan yang membuat Ningning sukses ingin muntah melihat sahabatnya yang sangat lebay.
"Yah Yuna berhenti bermimpi, Ryujin itu lebih cocok dengan Jimin" Salah satu teman Tim Cheerleader mereka menimpali ucapan Yuna yang membuat Ningning terkekeh geli apalagi melihat ekspresi Yuna yang sangat lucu.
"YAH!! " Yuna sedikit menaikkan nada suaranya, dia sedikit tidak bisa berkata-kata. Mungkin karna ucapan itu benar-benar fakta ataupun benar-benar menohok dihati.
"Kau ini bicara apa? Sudah jelas Jimin itu lebih cocok dengan Winter. Kalian tau, tadi aku melihat Jimin memasangkan dasi dileher Winter. Mereka begitu manis, apakah mereka sudah berpacaran? " Satu orang lainnya ikut menimbrung ucapan itu dan ntah kenapa Ningning berubah menjadi sedikit berbeda sewaktu teman Timnya itu membawa-bawa nama Winter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Left or Right
RandomMemilih adalah sesuatu yang sulit. jika seseorang diberikan dua pilihan maka mana yang akan dipilih? yang paling terbaik atau yang paling berkesan? sangat sulit untuk memutuskan hal tersebut sama hal nya seperti Winter yang bingung memilih cintanya...