"Aku menyukai Unnie..."
"Eeh..?" Winter sedikit terkejut, dia tidak bisa berkata-kata. bibirnya sangat keluh untuk mengucapkan sesuatu. dia sangat takut jika salah bicara.
"Minjeong-ah! " Sebuah suara membuat Winter dan Ningning sontak menoleh kearah sumber suara tersebut dimana terlihat Ryujin sedang melambaikan tangannya seraya berjalan menghampiri mereka berdua.
"Huft.. Thanks Ryujin" Ucap Winter dalam hati. dia sangat berterima kasih karena kedatangan Ryujin. setidaknya dirinya tidak bingung harus mengatakan apa. dia butuh waktu untuk mencerna ucapan Ningning dan memahaminya, dia tidak bisa dengan spontan mengucapkan sesuatu begitu saja.
Jika saja tadi yang mengatakannya merupakan siswi lain mungkin Winter bisa dengan cepat menolaknya dengan halus. tapi ini Ningning, anak cheerleader yang begitu banyak digilai oleh orang-orang. bagaimana Winter menolaknya, dia bahkan tidak merasakan apapun. hanya ada kebingungan yang dirasakan saat ini terutama saat Ningning yang tidak sengaja mencium bibirnya tadi.
"Okh! kalian sedang mengobrol serius ya? apa aku mengganggu?" Ucap Ryujin saat sudah dihadapan mereka berdua.
"Gwaenchana, Aku sudah selesai bicara dengan Winter Unnie. kalau begitu aku pergi dulu" Ucap Ningning dengan buru-buru langsung meninggalkan Winter dan Ryujin.
"Kenapa dia terburu-buru sekali? kau melakukan sesuatu padanya?" Tanya Ryujin dengan tatapan menyelidiki pada Winter. dia sedikit bingung melihat Ningning yang berlari kecil meninggalkan mereka, terkesan seperti buru-buru sementara Winter hanya diam seraya melihat kepergian Ningning.
"Ryujin-ah.. kau tau alasan dia berlari dan terkesan terburu-buru untuk meninggalkan kita?" Tanya Winter yang membuat Ryujin sontak mengalihkan tatapannya kembali pada sahabatnya itu.
"Memangnya kenapa?" Tanya Ryujin dengan ekspresi yang sangat penasaran.
"Dia menyatakan perasaannya padaku"
"Hah!! kau tidak bercanda kan? bagaimana bisa? lalu apa yang kau katakan padanya? apa kau menolaknya? " Ryujin melontarkan bertubi-tubi pertanyaan pada Winter. dia terlihat sangat bersemangat mendengar jawaban Winter.
"Tidak.. aku bahkan tidak bisa berkata apa-apa. mulutku seperti terkunci. aku tidak bisa mengatakan apapun, aku sangat takut salah biacara"
"Yah! Kenapa tidak kau terima saja? Kau menunggu apa? Satu dari 2 gadismu itu sudah menyatakan perasaannya padamu. Kenapa kau tidak memilihnya saja? bukankah banyak yang menyukai Ningning? kau sangat beruntung karena disukai olehnya. dia cantik, sexy, anggota cheerleader yang banyak memikat perhatian banyak orang. jika kau berkencan dengannya sudah kupastikan sekolah ini akan gempar dan penggemar-penggemarmu itu akan patah hati nasional atau bahkan mungkin akan mendukung kalian" Jelas Ryujin yang membuat Winter memutar bola matanya malas.
"Oho Shin Ryujin, sejak kapan kau banyak bicara seperti ini? aku juga bingung. aku belum mendapatkan jawabannya. aku akan memikirkan hal ini dulu setelah itu aku akan segera bicara dengannya"
"Ya Baiklah, setidaknya kau harus segera mencari kekasih. belakangan ini banyak rumor buruk yang mengatakan jika kita berdua berpacaran" Winter sontak terkekeh mendengar ucapan Ryujin. sejak kapan dia mulai mendengarkan gosip-gosip yang tidak berbobot seperti itu.
"Memangnya kenapa? kau tidak mau berpacaran denganku?" Winter menggoda Ryujin yang membuat Ryujin sedikit geli apalagi tatapan Winter cukup mengerikan bagi Ryujin.
"Yakk Kim Minjeong! hentikan tatapanmu yang menakutkan itu. kau seperti Ahjussi-Ahjussi cabul" Ryujin menoyor kepala Winter. Winter sontak tertawa geli. dia membalas menoyor kepala Ryujin dan terjadilah aksi perkelahian kecil pada saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Left or Right
RandomMemilih adalah sesuatu yang sulit. jika seseorang diberikan dua pilihan maka mana yang akan dipilih? yang paling terbaik atau yang paling berkesan? sangat sulit untuk memutuskan hal tersebut sama hal nya seperti Winter yang bingung memilih cintanya...