Dunia memang kejam, tak pernah habis untuk mendatangkan takdir yang tak diinginkan
Entah salah siapa, salah dunia atau salah penghuninya, semua terlihat sama saja, Mereka semua rusak karena ulahnya masing masing
"INI KARENA KAU BODOH"
teriakan, bahkan pecahan kaca ada dimana mana
2 kakak beradik yang tak sedarah sibuk memperdebatkan hal yang sudah terjadi 2 hari lalu
"AKU?BERKACALAH, AYAH DAN IBUKU MATI KARENAMU"
1 buah vas bunga tepat terlempar disamping kakinya " KAU PIKIR AYAH DAN IBUMU SAJA YANG MATI?BAHKAN IBUKU MATI KARENA IBUMU, DASAR LEE HAECHAN SIALAN!!"
tak ada yang berani memisahkan mereka, seluruh asisten rumah tangga serta para Penjaga mereka hanya diam menyaksikannya karena sekuat apapun mencoba, 2 kakak beradik itu malah akan makin menjadi jadi
"KEMBALIKAN IBUKU!!PRIA BAJINGAN ITU MEMILIH IBUMU DAN MEMBUAT IBUKU MATI!"
Adu tinju tidak dapat lagi dielakkan, keduanya saling memukul dengan para pengawal yang kali ini berusaha memisahkan mereka
"Tuan muda sudah, tuan "
Salah satunya berhasil ditahan oleh pengawal yang menariknya, ia mengelap air matanya yang sempat menetes karena berdebat dengan kaka tirinya sendiri
"Huang renjun sialan" makinya dengan penuh penekanan
Bohong jika mereka tak sedih, 2 hari lalu pemakaman orangtuanya baru saja diadakan
Lebih tepatnya ayah renjun dan ibu haechan. Ibu renjun sudah lama meninggal karena ayahnya lebih memilih bersama ibu haechan dan membuat ibunya mati karena overdosis obat depresi.
Haechan tumbuh bersama dengan kebencian renjun, jadi tak heran mereka selalu bertengkar bahkan hampir saling membunuh.
Tapi hari itu mereka salah sasaran.
Haechan dan renjun bertengkar dibalkon atas rumahnya, sehingga ayah renjun serta ibu haechan berusaha memisahkan, namun bagaimana?takdir berkata lain, kedua manusia paruh baya itu terdorong hingga jatuh kebawah secara bersamaan.
Awalnya, hanya ayah renjun lah yang pergi meninggalkan dunia karena kepalanya lebih dulu yang menyentuh tanah, ia mati di tempat.
Sedangkan ibu haechan? ia sempat dilarikan kerumah sakit, namun sesampainya di rumah sakit, nyawanya tak bisa di selamatkan.
Renjun memilih pergi daripada ia masi satu ruangan dengan adik tirinya, ia keluar dari rumah besar itu dan berhenti tepat di taman belakang rumahnya
Taman yang selalu penuh canda dan tawa sebelum akhirnya ibu renjun tau bahwa ayahnya berselingkuh
"Ibu" lirih renjun dengan pelan, ia ingat bagaimana bahagianya mereka sebelum malam petaka itu muncul
Apa yang kurang dari ibu renjun sehingga ayahnya masi saja mencari wanita lain?
Renjun benci ayahnya, sangat.
"Temanmu mencari"
Suara milik haechan membuat renjun gelagapan, dengan cepat ia mengerjapkan mata agar air matanya dapat menghilang.
"Suruh pulang, aku tak ingin bertemu siapapun" Jawab renjun sembari menduduki diri pada rerumputan yg ada disana
Haechan berdecih "itu temanmu kan?suruh saja sendiri" Haechan mulai melangkah pergi menjauhi renjun
Renjun menatap punggung adiknya itu dengan tajam "anak haram"
2 kata yang membuat langkah haechan terhenti,
Renjun tersenyum tipis sebelum akhirnya memilih abai jika haechan mendengarnya
