𝐖𝐡𝐨 𝐚𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮?

174 37 4
                                    

Sore menjelang, ditepi sungai.

Haechan merebahkan diri, menatap langit biru yang terdapat awan gelap diatas sana.

Mengingat renjun entah kemana membuat haechan bingung bukan kepalang, kemana ia harus pergi?apa yang harus ia perbuat?dan bagaimana ia bisa pulang.

Semuanya terasa sangat berat.

Rintik demi rintik air hujan mulai haechan rasakan, ia menduduki diri dan menadahkan tangan " aku lelah " tutur haechan, ia kembali merebahkan dirinya, membiarkan air hujan yang berdatangan membasahi dirinya.

Tak ia perdulikan lagi baju mewah yang ia kenakan dari paman jongdae hari kemarin.

Alis haechan menyatu disaat langit yang ia tatap berubah menjadi wajah seseorang disana dan membuatnya menghela nafas " ada apalagi?" Tanya haechan

Mark, Pria itu seharian membuntutinya, jujur saja haechan tak keberatan hanya saja dia tidak memberikan penjelasan apapun yang membuatnya bingung
"Kau sakit nanti" ucapnya, haechan duduk dan menyuruh mark juga duduk disampingnya

"Ada apa denganmu?kau ingin sesuatu dariku?aku tak punya apapun, aku tak kenal pada pemilik rumah yang aku tepati percayalah, aku hanya di beri izin untuk tinggal"

Mark mengangguk, bertanda ia mengerti

Tak mereka hiraukan air hujan yang semakin melebat "aku tau, harusnya aku tak bertanya kepadamu lagi" tutur mark, yang membuat haechan berdecak pelan.

Sudah tau mengapa masi sibuk bertanya, memang orang orang dari mana saja selalu sangat ribet.
Pikir haechan

"Tuan Tuan!!"

Baik haechan maupun mark menatap arah suara, mendapatkan seorang lelaki dengan semacam payung di tangannya namun berukuran lebih kecil mendekati mereka

Pria yang baru saja datang memayungi mark dengan segera dan membuat haechan yakin bahwa mark adalah bukan orang biasa

"Tuan, jamuan makan malam akan segera di mulai, kau malah menghilang seharian ini. Aku mencarimu kemanapun, dan sekarang kau justru menikmati hu-

"Aku akan pulang" mark menatap haechan yang beranjak

Sepertinya dia menyulitkan pria berstatuskan tinggi di sebelahnya "Terimakasih atas rotimu pagi tadi" haechan hendak melangkahkan kaki, namun lengannya lebih dulu di tahan oleh mark

"Ikutlah bersamaku" tuturnya, haechan kebingungan pastinya.
Kenapa ia harus ikut dengannya?

"Rumah itu tak aman"

Benarkah?haechan pikir paman jongdae adalah orang baik, kenapa rumahnya menjadi tempat yang tidak aman?

"Bahkan nyawamu bisa saja terancam"

Tunggu, separah itu?
Hal yang baru saja mark katakan membuatnya teringat oleh renjun, apakah saudara tirinya itu menghilang bukan karena pergi melainkan di culik?atau apapun itu yg membahayakannya

"Siapa kau?" Tanya haechan, ia harus tau siapa mark sehingga dirinya bisa menimbangkan apakah mark bisa membantunya menemukan renjun atau tidak

"Kau tidak tau Tuanku?yang benar saja!dia adalah pangeran di negeri ini, ratu melahirkannya dan raja memberkati hidupnya sepanjang masa"
Haechan menatap pelayan serta mark secara bergantian, jadi mark adalah pangeran disini.

Tak heran juga, pantas saja pakaiannya begitu berkilau "kita tak punya waktu untuk berpikir"

Mark menarik haechan untuk pergi menjauh dari sungai tersebut, lalu berangkat menuju istana besar yang sudah haechan lihat setibanya di negeri ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐖𝐡𝐨 𝐚𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮? | ᴺᵒʳᵉⁿᵐⁱⁿ ᶠᵗ ᴹᵃʳᵏʰʸᵘᶜᵏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang