_-_-_-_-_-o0o-_-_-_-_-_
Flashback
"Siapa namanya, eomma?" Ucap sang putra sulung pada sang ibu yang sedang menyusui bayi manis nan mungil dihadapannya. Menatap gembira dan kagum akan kecantikan bayi laki–laki yang baru kemarin dilahirkan oleh sang ibu.
"Coba tanyakan pada appa?" Ucap sang ibu menatap putra sulungnya.
Sang ayah berdiri di samping ranjang rumah sakit yang di tempati oleh istrinya.
"Ahh maaf, appa belum punya nama yang pas untuk adikmu. Hehe." Ucap sang ayah sambil menggaruk kepala bagian belakangnya dengan cengiran khasnya.
"Apakah aku boleh menamainya?" Ucap si anak sulung.
"Tentu boleh sayang, silahkan." Ujar sang eomma sambil mengelus kepala si anak sulung dan si angguki oleh sang ayah.
"Donghyuck, Lee Donghyuck. Mirip seperti namaku Lee Donghyun dan Lee Donghyuck. Baguskan, appa eomma?" Ucap si anak sulung.
"Baik, sekarang namanya adalah Lee Donghyuck putra kedua appa dan eomma serta adik kecil Donghyun." Ucap sang ayah diangguki oleh sang istri disertai senyuman lebarnya.
Donghyun gembira sampai bertepuk tangan setelah mendengar putusan ayahnya mengenai dirinya.
Tahun pun berlalu sudah 1tahun berlalu sejak sang ibu melahirkan sang adik. Donghyun sangat menyayangi sang adik. Karena seiring berjalannya waktu adik laki-lakinya semakin hari semakin cantik nan indah. Donghyun heran akan hal itu.
Sang ibu baru saja selesai memandikan si bayi kecil nan imut. Biasanya setelah mandi si bayi akan di beri Asi. Sang ibu menyamankan duduknya lalu membuka baju berkancingnya lalu menyodorkan puting susunya ke arah mulut si bayi. Si anak sulung pun mengambil tempat di samping kanan sang ibu tepat berada di hadapan adik kecilnya, menoel–noel pipi berisi sang adik yang sedang menyusu dengan mulut bergerak seirama dengan sedotan di mulutnya.
"Adik kecil cantik dan manis sekali ya Eomma." Ucap si anak sulung.
"Iya, dia memang cantik tapi bayi kalau masih kecil memang berubah–ubah wajahnya, seiring berjalannya waktu wajahnya pasti akan tampan." Ucap sang ibu.
"Kalau adik kecil sudah besar aku akan menikahinya nanti, memilikinya untukku sendiri." Ucap si anak sulung yang menatap kagum pada adik bayinya tanpa mengalihkan pandangannya.
"Eyy, mana boleh seperti itu. Adik Donghyun kan laki–laki, mana ada laki–laki menikahi laki–laki." Jawab sang ibu.
"Lagi pula setelah adik besar, pasti ada perempuan yang lebih cantik dan indah melebihi adik Donghyun."
"Aku tidak perduli, bagaimanapun caranya adik kecil harus menjadi milikku, aku tidak rela jika adik sudah dewasa menjadi milik orang. Dia harus menjadi milikku, akan ku nikmati sendiri kecantikannya." Ucap si sulung santai tapi penuh tekad dan kesungguhan didalamnya.
Si ibu terdiam setelah mendengar perkataan sang sanak sulung dan tidak dapat berkata apapun untuk mencegah pemikiran putra sulungnya.
Malam pun tiba 2minggu yang lalu keluarga besar dari si ayah datang menjenguk cucu–cucunya sekaligus keponakan–keponakannya.
Tadi pagi setelah sang ibu menyusui bayinya dan menidurkan dua anaknya yaitu Donghyun dan Donghyuck ia bergegas membicarakan perihal tadi perkataan si anak sulung dengan sang suami. Lalu sang suami memutuskan untuk membicarakan hal tersebut pada keluarga besar Lee untuk mengambil keputusan yang tepat.
Setelah membicarakan hal tersebut pada keluarga besarnya, keputusan pun diambil dengan mengirim Donghyun ke Amerika Serikat tepatnya Chicago tembat tinggal sang kakek dan nenek dari si ayah dan menyewa seorang dokter ahli untuk Donghyun.
Disetujui oleh kakek dan nenek serta kakak dan iparnya dari si ayah setelah tadi membicarakan hal tersebut perihal Donghyun.
Si ayah berpikir untuk menyewa seorang dokter karena si anak sulung yang menunjukan tanda–tanda obsesinya pada sang adik, Donghyuck.
1minggu setelah pembicaraan tersebut, hari ini adalah hari pulangnya keluarga besar Lee dengan diikut sertakannya Donghyun untuk tinggal disana sampai Donghyun sembuh dari obsesinya pada sang adik.
"Kenapa hanya aku yang ikut mereka ke Chicago, appa dan eomma sudah tidak sayang padaku?" Tanya Donghyun si anak sulung.
"Tidak seperti itu sayang, eomma dan appa janji akan menyusulmu setelah Donghyuck kecil tumbuh lebih besar dan sudah diperbolehkan oleh dokter untuk terbang ke Chicago. Untuk sementara ini Donghyun dulu yang ke Chicago." Ucap sang ayah di angguki oleh si anak sulung.
Tanpa di ketahui dan sisangka–sangka oleh orang tuanya. Si anak sulung Donghyun mengetahui perihal tujuan keberangkatannya ke Chicago karena untuk memisahkannya dari sang adik dan menyembuhkan obsesinya. Ia sadar akan hal itu. Tapi entahlah ia berpikir hal ini akan mudah dia lewati.
Bertahun-tahun setelah keberangkatannya appa dan eommanya tidak menyusulnya seperti perkataannya
Donghyun sadar akan hal itu.ia mencintai adik kecilnya, adik yang masih bayi tersebut.Flashback end
"Lepas lensa matamu, Hyuckie." Ucap seseorang tersebut dengan suara deep voicenya diakhiri dengan seringainya dari arah tangga.
Degg
Haechan membeku mendengar suara asing tersebut. Haechan perlahan menoleh ke belakang.
"H–hyung, su–sudah lama?" Tanya Haechan terbata-bata.
"Baru tadi pagi, kupikir kau akan telat, padahal aku berencana menjemputmu..." Ucapan Donghyun terjeda ahh ia sengaja menjedanya, Berjalan menuju meja makan lalu mengambil tempat duduk di depan Haechan lalu duduk menatap Haechan Intens.
"...dan menyapa para hyungdeul dan membermu yang sangat menyayangimu itu."
Haechan tau kenapa ia dan hyungnya tidak tinggal bersama karena hyungnya terobsesi dengannya. Bukan bukan, bukan orangtuanya yang memberi tahu tapi dia sendiri yang tahu akan hal itu dari buku diary masa kecil hyungnya yang tertinggal di kamarnya. Ia bahkan mengetahuinya sudah dari lama, di umur 11 tahunnya saat ingin mengambil pensil crayon di kamar hyungnya.
Appa dan eommanya tidak mengetahui bahwa dia tahu alasan ia dipisah oleh hyungnya.
Dan sekarang hyung yang terpisah olehnya berada di depannya menatap intens dirinya. Entahlah Haechan merasa ini bukan hal baik.
"Sudah sudah, sekarang waktunya makan malam mengobrolnya nanti lagi." Putus sang appa.
Hehe. Maaf lama hiatusnya.
Alasan hiatusku karena hpku ilang dan 6 chapter yang belum ku post terbawa tanpa ada copy-annya dimanapun🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Haechan/Lee Donghyuck (On Going)
FanfictionDoyoung dan Mark yang duduk disamping Haechan lalu memeluknya sambil mengunyel unyel dan mencium pipinya. "Ahhh hyung sakit hyung lepaskan"Haechan memberontak saat merasakan pipinya sakit dan memerah akibat hyungnya tersebut. "Tidak mau, dan mengapa...