Hari ini Baekhyun tidak mengemudi karena fakultas kami tidak jauh, dan dia juga mengatakan bahwa itu terlalu boros bensin.
Tetapi aku melihat Baekhyun berjalan ke depan asrama dan duduk di mobil, aku mengangkat alis dan bertanya-tanya, apa aku harus mengikutinya atau haruskah aku kembali ke kamar?
"Jangan dulu berpikir bahwa kau adalah temanku, sebelum kita pergi untuk makan bersama."
Tapi... bisakah aku makan sendiri...
Kalimat itu hanya bisa aku katakan di dalam hati. Karena wajah cemberut Baekhyun jelas menunjukan bahwa dia tidak akan membiarkan aku menolaknya.Akhirnya aku hanya berjalan mengikutinya dan masuk ke dalam mobil.
Baekhyun segera menyalakan mesin mobil dan melajukannya.
Melihat rute jalan yang sudah aku kenal, aku sedikit mengernyit.
"Kita pergi ke...""Ke gedung Management Administrasi. Chanyeol bodoh itu meninggalkan kamera di mobil. Sebelum ditendang sampai mati, aku harus mengantarkannya dan menukarnya dengan makan shabu."
"Dan siapa lagi yang akan ikut pergi?"
"Kau, Chanyeol dan temannya, Sehun."
Kenapa sangat tidak beruntung...
Aku memandang wajah Baekhyun. Di dalam kepalaku, aku memikirkan bagaimana cara untuk menghindar dari situasi ini. Tapi hanya berpikir saja sudah menghabiskan banyak waktu, karena sekarang aku tahu bahwa mobil sudah terparkir di depan fakultas, diwaktu yang sama dengan Chanyeol yang berlari dan membuka pintu mobil, dengan cepat mengambil kamera di belakang."Tunggu sebentar, aku akan membawa kamera ke tempat rapat dulu," ucap pria berbadan jangkung itu.
"Iya, cepatlah!" jawab Baekhyun.
Setelah itu Chanyeol berlari masuk gedung.
Aku mencoba menyusun kata-kata untuk menolak makan bersama. Tetapi sampai beberapa saat, aku masih tidak tahu bagaimana mengatakannya supaya tidak membuat temanku, Baekhyun merasa terluka.
Berpikir tentang itu dari sebelum Chanyeol menyelesaikan urusannya hingga Chanyeol kembali ke mobil, aku tetap tidak bisa berbicara.
"Sehun lagi jalan, tunggu saja. Disukai banyak orang, emang ribet."
"Iya benar." Baekhyun mangut-mangut.
Aku memalingkan wajahku, memandang keluar jendela mengikuti pandangan Baekhyun, dan melihat laki-laki tinggi, putih dan tampan berdiri di depan gedung dikelilingi oleh beberapa wanita, dia tersenyum, terlihat ramah.
Tapi aku masih setuju dengan kata-kata lamaku bahwa dia adalah orang yang berbahaya, terdengar dari jantungku yang gemetar sekarang.
"Apa kau baik-baik saja? Kau terlihat tidak sehat." Baekhyun bertanya diwaktu yang tepat, dia membawaku kembali dari lamunan. Menyebabkan jantungku kembali normal lagi. "Tidak apa-apa."
Ini sangat aneh. Sebelumnya, saat aku belum melakukan operasi. Jantungku tidak pernah berdetak cepat atau gemetar seperti ini hanya karena seseorang yang datang, dan kenapa satu orang ini memberi pengaruh begitu kuat?
Tapi tidak masalah, terlepas dari alasannya... aku masih tetap setuju dengan kata hatiku bahwa dia sangat menakutkan.
"Maaf lama."
Menyadarinya lagi, pemilik suara lembut itu membuka pintu mobil, masuk dan duduk di kursi yang ada di belakangku.
"Tidak masalah. Aku akan memperkenalkan kalian supaya mengenal satu sama lain terlebih dahulu. Ini adalah Luhan ... teman dekatku dari fakultas." Baekhyun berkata dan menepuk pundakku pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING!
FanfictionSecuil kisah Luhan dan Oh Sehun, yang bertemu kembali di Universitas ... Romance- Awas Baper! #HunHan #Remake