5. Mendekati

218 29 5
                                    

Kamar yang dulunya sangat terasa nyaman untuk tinggal sendiri segera terasa tidak nyaman ketika ada seseorang yang menakutkan masuk.

Aku duduk di ujung tempat tidur, sementara Oh Sehun duduk di tempat tidur dengan santai.
Matanya memandang sekeliling ruangan dengan penuh minat.

"Aku tidak memaksamu kan, Lu?"

"Yah ..." sebenarnya itu tidak benar, tapi aku tidak ingin dia masuk juga.

"Tapi, kita kan berteman dan masih banyak waktu untuk kita selalu bertemu. Aku tidak memaksamu, kan?"

Tunggu...
Mengatakan itu dengan wajah tersenyum,  yang memungkinkan untuk tidak mengatakan tolakan. Walaupun dalam hatiku , aku masih yakin bahwa aku takut akan hal ini. Tapi siapa yang berani menjawab tidak?

Sangat menakutkan, apapun yang terjadi aku harus menghindarinya, tapi mungkin tidak hari ini.

"Ya, aku tidak terpaksa." ucapku dalam keadaan kacau level 10.

"Sangat menyenangkan saat ini bisa berteman denganmu, Lu." suara dalam bercampur kegembiraan.

Tidak yakin apakah itu upaya Oh Sehun untuk membuatku terdiam dalam waktu lama. Seolah-olah darah dalam tubuhku juga menjadi dingin.

"Apakah kau adalah orang yang pendiam?"

"Hah ?"

"Tapi jika aku boleh menebak , aku rasa kau lebih suka tinggal di kamar daripada pergi jalan-jalan."

"Iya ... itu benar."
Aku diam-diam mengangkat tangan dan menyeka keringat tanpa aku tahu darimana asalnya.

"Bagus sekali , aku juga suka tinggal di kamar. Tapi aku tidak tahu apakah itu membuatku menjadi kesepian atau tidak. Chanyeol pun juga tidak setiap saat ada di kamar."

Oh Sehun bertingkah sedih , tampak sangat berbeda dengan matanya.

Dan kemudian dia menatapku dengan wajah penuh harapan.
"Next jika aku merasa kesepian , bolehkah aku datang ke kamarmu?"

"Apa ?"

Apakah itu maksudnya dia akan datang lagi ?
Tidak bisakah tidak melakukan itu? Bisakah aku menjawab tidak?

"Lu ..."

"Iya?"

"Kau harus setuju." Oh Sehun mengulum senyum lebar hingga kedua matanya melengkung menjadi bulan sabit.

Sementara aku tersentak tanpa mengerti.

"Sebenarnya Baekhyun ada di kamar sebelah." Aku mengatakan hal-hal untuk membuat dia berubah pikiran.

Tapi , Oh Sehun menggelengkan kepalanya , merespon dengan cepat.
"Apakah kau tidak tahu kalau Chanyeol dan Baekhyun suka pergi bersama?"

"Ah ..."
Dan kemudian tidak ada lagi alasan untuk menolak.

Aku memalingkan mataku ke bawah , aku tidak yakin apakah penampilanku terlihat menyedihkan atau apa , jadi orang itu berbicara dengan suara pelan dan wajah sedih , yang membuatku terlihat seperti orang yang bersalah.

"Tapi jika kau tidak mau ..."

"Aku tidak keberatan."
Selesai mengatakan itu, aku hampir menggigit lidahku sendiri.

Aku tidak mengerti mengapa lidah ini bisa bicara salah seperti ini.
Tapi aku tahu , selain takut , aku juga berpikir bahwa dia berbahaya, wajahnya yang tampak menyedihkan yang aku tidak yakin apakah itu asli atau palsu , memiliki efek yang mendalam padaku.

Oke ... tidak apa-apa , sekarang aku tahu bahwa jika aku tidak melakukan kontak mata dengannya, maka jantungku tidak berdebar di batas normal. Jadi jika aku tidak bisa menghindarinya , aku hanya harus tidak melakukan kontak mata dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ENDING!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang