.
.
.
.Disebuah ruangan bernuansa putih diselimuti aroma bunga Lily putih, aromanya begitu menenangkan yang membuat siapa saja merasakan ketenangan batin.
Disetiap ia menghentakkan kakinya aroma menenangkan itupun ikut melangkah beriringan. Rambut perak mengkilap menjadi daya tarik tersendiri baginya, senyumannya yang manis menjadi buah bibir selama bertahun-tahun di kekaisaran ini.
Tutur kata yang sopan dan anggun membuat semua orang baik dari kalangan menengah sampai ke atas menjadi segan dan hormat kepadanya. Dia adalah Viessa Ji Hyera, satu-satunya saintess di kerajaan Grozav.
(Saintess Viessa Ji Hyera)
Saintess adalah utusan dewa yang dipilih untuk memberikan berkat bagi seluruh rakyat kerajaan. Lewat saintess dewa biasanya menyampaikan pesan-pesan penting atau biasa dipercaya sebagai sebuah ramalan.
Viessa sendiri baru diketahui jika ia adalah saintess saat berusia 15 tahun tepatnya 5 tahun yang lalu. Tanpa sengaja ia mengeluarkan kekuatan khas saintess yaitu pemurnian, ia bisa memurnikan segala sesuatu yang terkena aura ataupun energi kegelapan selama dalam batas tertentu. Satu hal lagi ia juga berkata jika ia sering mendengar seseorang berbicara dikepalanya. Sedangkan pendeta yang menyadari keistimewaan Viessa pun membawanya ke kuil untuk di uji.
Tak butuh banyak waktu untuk membuktikan jika Viessa benar-benar saintess. Karena cara mengetahuinya hanya dengan menyentuh batu permata milik kuil, jika batu itu bercahaya maka dipastikan bahwa orang itu benar utusan Dewa.
"Saintess,"
Viessa yang tengah berdo'a terpakasa menoleh dan melihat salah satu pendeta berdiri dibelakangnya.
"Ada apa Hyena?" Tanyanya
"Maaf sudah mengganggu waktu berdo'a anda Saintess Viessa, tapi ini sudah waktunya anda berangkat," jawab Pendeta Hyena sopan
Viessa mengangguk pelan, "Baiklah tunggu sebentar,"
Setelah menyelesaikan do'a nya yang tertunda tadi, Viessa segera pergi mengikuti pendeta Hyena menuju kereta kuda.
Sebenarnya sore ini ia diundang oleh salah satu anggota keluarga Duke Hathershon. Tak lain adalah Vans Grove Hathershon, putra pertama Duke Evant. Viessa sendiri tau kenapa ia diundang kesana, tentu saja ia tahu karena ia adalah Saintess.
"Hyena,"
"Iya Saintess Viessa,"
Hyena mendongak menatap lurus ke arah Saintess yang malah menatap jendela kereta kuda.
"Apa ada yang anda butuhkan Saintess?" Tanyanya
"Tidak ada,"
Kembali diam, Hyena memilih menunduk karena dirasa Saintess tetap diam dan masih memandangi pemandangan luar lewat jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be Villainess | Transmigrasi
FantasíaClancy Gabriela Isler, wanita berusia 20 tahun yang berprofesi sebagai pencuri. Karena kegilaannya pada uang dan benda berkilau ia harus rela menerima hukumannya. Bukan hukuman masuk penjara, melainkan masuk ke dimensi lain. Lebih tepatnya ia dipaks...