3. Friends?

28 3 0
                                    

happy reading~

-

Pagi itu Leo berangkat sekolah menggunakan mobil Azka dengan Rasya juga tentunya

mengingat motor kesayangannya yang tertinggal di sekolah, ia menyuruh kenalan bengkelnya untuk membawa dan memperbaiki motornya itu, setibanya mereka di sekolah Leo hanya celingak - celinguk di sekolah yang membuat kedua temannya itu kebingungan

"Lu ngapa dah , kayak nyariin gebetan ae" ucap Azka

"Iye, kek anak ilang" di susul Rasya

"yaelah, cuma nyari doang bukan ngajak kawin" jawab Leo dengan memutar matanya malas

"Yaudah sihh, mending ikut gue ke kantin  beli roti bakar" ucap Rasya nyeret kedua pergelangan tangan temannya itu

Leo mendecah kasar, "Gua bisa jalan ya"

"Au tuh" Azka memukul pundak Rasya kasar

"Hehehe, sori dorii" jawab Rasya cengengesan

"Ayo ya temenin ke kantin! Laperr ini gua"

Rengekan Rasya seperti anak kecil itu membuat kedua orang itu mengangguk dan menurutinya, habis kalau tak di turuti yang ada malah anak itu akan terus merengek

Selama jalan mata Leo masih tetap saja gelisah mencari seseorang, lalu mata itu terbelalak pupil matanya bersinar. nampak sosok yang ia cari sedang ngobrol asyik dengan temannya di kantin

"Eh! gess kalian duluan aja yang beli. Jangan lupa gua beliin juga,  gua ada urusan!" 

"Oke! tenang le,  azka yang traktir"

"lah su? kok gua babi" ucap azka menimpuk kepala rasya


--

Leo berlari menuju sosok yang sedari tadi ia cari, namun sosok itu sudah tidak ada disana.

Leo tetap mencari, kepalanya celingak - celinguk mencari keberadaan sosok itu, namun tetap nihil. orang itu sudah tidak ada di kantin.  

"yaelah, padahal tadi mau tanya sesuatu.." gumam leo pelan, wajahnya nampak kecewa dan sedih. lalu ia ingin pergi menyusul teman - temannya. 

belum sempat leo berjalan, tangannya tertarik kebelakang membuat dirinya tersentak kaget lalu menatap pelaku yang menariknya

"tanya apa?"

"H-hah!  lo!"

Leo menatap mata lelaki itu, sosok yang selama ini dia cari setibanya di sekolah.

"Jadi?"

"H-Hah?"

Lelaki itu menarik tangan Leo untuk beranjak pergi dari kantin

"hey! wehh lepas! sakit!!!"  teriak Leo yang sama sekali tidak di gubris oleh lelaki itu

"woe lepaslah! malu di liatin noh!!" 

tampak sekeliling jalan banyak sekali warga - warga sekolah memperhatikan kedua gerangan yang lari dengan menggeret satu orang itu

"kalau gitu, kamu lebih baik diam saja."

Mendengar perkataan itu Leo berjalan dengan diam mengikuti arah tarikan tangannya itu, ia menunduk malu melirik sekeliling banyak mata yang melihat

tiba mereka berdua masuk ke dalam toilet pria, membuat Leo heran dan bingung mengapa ia berada disini

lelaki itu lalu melepaskan genggaman tangan Leo yang sedari tadi ia tarik

"Jadi?" 

"h-hah?" ucap Leo gagap yang sedang mencerna situasinya saat ini

lelaki itu berdecak, lalu ia menatap cermin wastafel depannya , sontak hal itu juga membuat Leo  menatap kearah yang sama, cermin itu menunjukan ekspresi lelaki itu yang tampak sedikit kesal namun berubah menjadi datar kembali. lelaki itu kembali menatap Leo, sontak hal itu membuat Leo kaget

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐏𝐮𝐞𝐫 𝐟𝐫𝐢𝐠𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang