2. something warm on a cold night

78 7 0
                                    

Happy reading and Enjoy...

Hari mulai menjadi gelap, Siswa - siswa pada Keluar kelas masing-masing.
"Gue bawa mobil nih, bareng kagak? " Tawar Azka, "Terus motor gue kek apa nasibnya?" Ucap Rasya
"Tinggalin aja , lagian siapa yg mau maling di dalem Sekolah" Ucap Azka,
"Hmm, Soklah! Gue bareng. " Ucap Rasya senang
"Gue ga dulu, gue mau mampir ke blinmarket dulu, gue duluan dah" Ucap Leo dengan menepuk pundak Azka, yang di jawab angguk oleh azka dan pergi meninggalkan kedua temannya.

Leo berjalan menyusuri lorong yang mulai sepi, ia berjalan melewati lapangan basket dan terlihat beberapa siswa basket berkemas untuk pulang.
Leo berjalan mencari motor tercintanya yang terparkir di pojokan sekolah, ia menyalakan motornya lalu--
"Anjir! ck! Kenapa baru sekarang sih, aelah gitu tadi gue bareng Azka!" Umpat Leo lalu coba mengecek lagi motornya.

Di selang - selang Leo yang  sibuk mencari penyebab motornya yang ga mau jalan, Seseorang Melihat Leo di sisi lain parkiran tersebut.
'Oh, itu bukannya Leon? Sepertinya dia kesusahan.' batin orang tersebut lalu tersenyum kecil dan berjalan kearah leo.

"Nih motor kenapa dah, tadi pagi baik-baik aja perasaan."

"Lagi marah mungkin" 

"Kaget gua anjir!..... Siapa ya?" Ucap Leo
Bingung.

"Calon suami kamu" ucap orang itu yang di jawab dengan kerutan di wajah Leo.

"Maaf tapi saya bukan kaum adam x adam" ucap Leo sedikit menjauh dari orang itu.
Yang di balas dengan ketawa dari orang itu  

"Bercanda, Saya yang tadi di kantin" ucap orang itu yang menghapus air mata nya karena ketawa tadi.

"Ohh, Dika?" Ucap Leo yang menatap dika dengan muka leganya.

"Iyalah, siapa lagi ada orang seganteng Saya."

"Mending gua terjun ke air terjun dari pada bilang lo ganteng! Ogah banget gua!" Ucap Leo memutar mata, yang di balas dengan ketawa Dika.

"Jahatnya... Motor kamu tinggal saja, lebih baik kamu pulang dengan saya saja."

"Enak aja, ini motor kesayangan gue ye!"

"Daripada kamu disini sendirian? saya antar."

"Bener juga..  yaudahlah gua bareng lo." Ucap Leo pasrah yang di sambut dengan seringai dari Dika.

Berakhirnya Leo pulang di bonceng bareng Dika, langit sudah mulai gelap dan angin dingin berhembusan sepanjang jalan. Di sepanjang jalan tidak ada percakapan diantara mereka, yang membuat udara yang sudah dingin di tambah dengan sepi dan sunyinya perjalanan dapat membuat orang menggigil kedinginan, sialnya Leo sekarang menggigil dan sedang tidak membawa jaketnya.
Dika melirik sekilas Leo melalui kaca spion motornya

"Dingin?"

"Sedikit"

......

"hahh, Tangan kamu mana?"

"Kenapa?" Ucap Leo bingung

"Sudah, tangan kamu mana?"

Leo yang bingung menjulurkan tangan kirinya kearah Dika,
Lalu leo merasakan sesuatu yang hangat menyelimuti tangannya yang dingin, sesuatu yang nyaman dan hangat di saat bersamaan. Leo tak menolak sentuhan itu, ia merasa malam dingin itu terasa hangat hanya dari sebuah tangan besar yang menggenggamnya. Ia merasa hangat, nyaman, ia merasa di lindungi.

Lalu Leo menatap punggung lelaki yang memboncengnya itu dan menunduk bersandar untuk merasakan kenyamanan itu.
Sedangkan Dika yang menggenggam tangan itu, menatap spion kaca kearah Leo dan dapat terlihat sebuah senyuman kecil tampak darinya.

Sesampainya di depan rumah Leo, Leo memaksa dika untuk masuk kedalam karena dinginnya angin malam itu, tetapi Dika menolak dengan alasan bahwa takut hujan karena dia tidak membawa Jas Hujan.
Ya bagaimana lagi, akhirnya Leo cuman bisa pasrah mengangguk mengerti

"Makasih..." ucap Leo  selagi mengalihkan pandangan nya dari Dika.

"Your Welcome" tampak senyuman hangat dari Dika.

setelah melihat motor yang di kendarai Dika sudah menghilang pergi,

Leo berjalan masuk kedalam rumah abang sepupunya itu. Dia tinggal berdua dengan abang sepupunya, biasanya di sebut bang Bagas.

"Dari mana aja lu"

"Dari sekolahlah, kan gua nih termasuk siswa paling rajin"  tentu saja omong kosong belaka.

"halah,  yodah mana belanjaannya?"

"Gak jadi beli bang, Motor gua ngambek. Itu tadi aja gua bareng temen." Ucap Leo menghelai nafas.

"Dahlah bang, gua mau tidur aja capek." Ucap Leo berjalan kearah kamarnya meninggalkan abang sepupunya geleng - geleng kepala.

Leo masuk kamarnya dan menutup pintu lalu melemparkan tas ke sembarang arah, merebahkan badannya ke kasur single bed miliknya

"Capeknyaa"  ucap Leo lelah

Lalu menjulurkan tangan kirinya kearah langit - langit  kamarnya

"Hangat..." Gumamnya kecil

"APAAN SIH GUA! FIX GUA NGANTUK INI!" Ucapnya berguling di kasur lalu menenggelamkan kepalanya ke dalam bantal

"Tapi, tadi itu hangat..." Gumam Leo dengan suara lirih dan akhirnya tertidur dengan mengenakan seragam sekolahnya.

Malam itu Dika merebahkan dirinya di kasur miliknya. Lalu menutup matanya
"Leon..." Ucapnya dengan tersenyum lalu  tertidur pulas.

-
-
-

Tbc...

Haaii haii semuanya!!

sett buset revisi keberapa ini wkwkw

gapapa, tungguin aja ya!

𝐏𝐮𝐞𝐫 𝐟𝐫𝐢𝐠𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang