"selamat malam, kepada seluruh pelanggan Dengung Cafe, tepat pukul 23.45 kami tutup dan last order pada pukul 23.00. Sekian terimakasih"
Begitulah suara pemberitahuan untuk cafe tempat aku bekerja ini. Sudah 2 tahun aku kerja dicafe yang mau menerima anak sekolahan sepertiku.
Aku Oniel aku masih sekolah kelas 12 sekolah di SMA Negeri, umurku 17 tahun.
Disaat anak seusiaku jam 11 mlm sudah enak tidur dikamarnya atau sedang belajar aku malah kerja dicafe ini. Kenapa aku kerja? kenapa aku engga sama kayak anak lain?
Karena aku anak yatim piatu, anggep aja gitu. Sebenarnya aku juga engga tau orang tuaku masih ada apa engga.
Dari bayi sampai umurku 15 tahun aku tinggal di panti asuhan Kasih Bunda. Saat aku masuk SMA aku memutuskan untuk keluar dari panti karena panti juga sudah tidak bisa membiayai kami yang SMA. Dan akhirnya aku bekerja dicafe ini tempat aku mencari uang untuk seluruh biayaku.
"Niel meja 10 tuh mau order" ucap Mira
Segitu aja ya, soalnya aku harus kerja lagi.
Aku berjalan membawa Tab untuk menerima pesanan dari pelanggan.
"Permisi, jadi pesan apa saja?" Ucapku
"Lemon tea 2, Roti bakar coklat keju 1, Kentang goreng 1, Spaghetti Bolognese 1, air mineral biasa 1. Itu aja makasih" Ucap si meja 10
"Saya ulangi pesanannya, minumnya lemon tea 2 air mineral biasa 1, makannya rotbak coklat keju 1, kentang goreng 1, spaghetti bolognese 1 ya kak?" Ucapku
"Iya betul" ucap meja 10
"Baik mohon ditunggu pesanannya"ucapku
Saat akan kembali ketempat menaruh tab, telingaku mendengar ada sebuah pertengkaran antara 2 orang dimeja no 13 yg terletak dipojok.
"Kamu ya, udah baik aku selama ini sabar sama kamu. Berapa kali kamu selingkuh Vito, segitu juga aku selalu maafin kamu karena orang tua yang jodohin kita. Sampai aku pasrah dan nerima kamu buat jadi tunangan aku.
Tapi kalau gini terus mending udahlah, ga ada lagi tunangan ini apa lagi nikah. Kamu nikah sama pacar-pacarmu aja sana, aku juga ga ada rasa sama kamu selama ini" Ucap seorang wanita dimeja 13
"Inget Shani, kita ga akan bisa ngelepasin perjodohan ini. Semua udah diatur dari kecil dan aku juga ga ada rasa sama kamu. Aku cuma mau "main" aja sama kamu. Ya mungkin cuma buat hasilin keturunan aja demi orangtua kita" Ucap si laki-laki
Plakkkk
"Brengs*k, ga sudi aku punya anak dari kamu" ucap siwanita
Prangggg pyarr
Terdengar suara benda pecah, sudah bisa dipastikan itu adalah piring dan gelas cafe yang dilempar si cowo itu ke arah si wanita.
Beruntung wanita itu bisa menghindar, jadi terlempar ke dinding dibelakangnya. Meskipun tidak kena langsung, tetapi dia kena pecahan kacanya yang sempat menggores kulitnya.
Aku yang berdiri paling dekat dengan meja 13 langsung menghampiri mereka dan melerai, lebih kemelindungi siwanita karena dia mulai nengeluarkan darah di lengan kanannya.
"Lo ga usah ikut campur" ucap si cowo
"Mas sudah mas, mohon mengerti ini tempat umum dan saya sebagai karyawan berhak melerai karena mas mengganggu kenyamanan pelanggan yg lain si kakaknya juga udah luka gitu.
Dan maaf mas mohon untuk ganti rugi peralatan yang mas lempar tadi. Bayar dikasir ya dan silahkan bisa langsung keluar dari sini" ucapku berusaha tenang dan sopan
KAMU SEDANG MEMBACA
NIEL
FanfictionOneshoot oniel dan shani Mungkin sesekali ada member lain juga Hanya cerita minim ide dengan sedikit kehaluan Upnya ga pasti