Tanpa Alasan

632 60 6
                                    

Seorang gadis manis dengan gigi kelinci sedang duduk ditaman sekolah sambil membaca novel yang dia pinjam dari teman sekelasnya. Oniel duduk santai dengan hembusan angin yang menerpa kulitnya.

Kebetulan jam kosong membuat dia lebih memilih untuk ke taman dari pada dikelas mendengar kebisingan teman temannya.

Saat sedang asik membaca, sayup-sayup dia mendengar suara orang bertengkar. Coba dia edarkan pandangannya kesekitar, tidak ada siapapun yg terlihat bertengkar hanya beberapa orang saja yg lewat.

Karena merasa terganggu dengan suara itu, dicobanya untuk mendekat kesumber suara.

Dan ternyata, terlihat dua orang siswi sedang cekcok dan saling tunjuk. Dia menebak mereka kelas 3 dilihat dari garis kelas yg tertera di lengan kiri ada 3 garis.

Oniel tau siapa mereka yaitu Shani dan Gracia. Kedua kakak kelasnya ini memang akhir-akhir ini sering cekcok, dan yg oniel tau mereka adalah sepasang kekasih.

"Masalah orang pacaran rupanya. Dah ah balik ke kursi lagi." ucapku

Biasanya oniel akan bersikap masa bodoh dengan percekcokan mereka.  Karena prinsipnya bukan urusan dia, buat apa ikut campur.

Saat oniel akan kembali ke kursi terdengar suara

"PLAKKKKK" suara tamparan yg lumayan

Untuk kali ini beda, karena dari tempatnya dia bisa melihat Shani yg ditampar Gracia. Suara yg terdengar menggema lumayan keras itu membuat oniel mau tidak mau keluar dari persembunyiannya untuk melerai.

"Wewewehh udahhh udahhh, maap maap nih ya kakak kakak kalau ikut campur tapi kak Gracia ga perlu deh sampai nampar kak Shani. Biasanya juga cuma cekcok doang kenapa sekarang main tangan" ucap oniel

"Lo ga usah ikut campur ya, apa jangan-jangan lu suka sama shani makanya lu belain dia hahh!!!"ucap gracia

"Wehhhh, otaknya kak gracia error sumpah. Masak ngelerai begini langsung dikira suka kak shani. Dasar orang yg lg cemburu"ucapku dalam hati

"Engga kak, sumpah cuma mau ngelerai"ucapku

"Apa sih ge, kamu nuduh terus. Sumpah ya aku udah capek banget sama kamu. Tiap hari kita berantem karena kamu yg dikit-dikit nuduh aku sama yg lain.

Dan kamu pasti inget dari dulu aku ga suka sama orang yg suka main tangan dan sekarang malah kamu nampar aku.

Cukup sampe sini aja hubungan ini, kita putus titik"ucap shani lalu berjalan sambil menggandeng tanganku buat menjauh dari gracia.

Aku yg masih digandeng dan ngintil aja kemana digeret sama shani bingung dan ngelag.

"Lahhhh kokkk gue digeret sama dia, aturan kalau mau pergi dr kak gracia ya udah langsung cabut aja. Napa bawa bawa gue"ucapku dalam hati

"Oniel, maaf kamu jadi keganggu ya sama aku dan gracia.

Dan makasih udah ngelerai kami jujur aku malu, aku sama dia udah nyari tempat buat ngobrol jauh dr anak anak sekolah tp ternyata malah ada kamu. Eh kamu malah liat aku ditampar sama gracia mana dia nuduh ke kamu segala"ucap kak shani tidak enak

"Lohh kok dia tau namaku??? Memangnya aku terkenal? Ga mungkinlah terkenal disekolah"ucapku dalam hati

"Ga papa kak, maaf ya sebenernya aku udah sering lihat kalian berantem ga sengaja juga sih dan aku juga ga pernah ada niat mau ngelerai karena ga mau ikut campur sama urusan pasangan gini.

Tapi tadi karena kak gracia nampar kak shani, aku ga bisa diem aja.

Sakit ya pipinya?"ucapku sambil membelai pipi kak shani yg terlihat memerah bekas tamparan kak gracia tadi.

NIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang