baca duluan versi au di Instagram @naisyfrh
haii. udah siap baca?
minimal pollow dulu ges NeysaAisyah
happy reading🎧🎀🍒✨
absen dulu disini
•••
02. ICE CREAM DAN KISAHNYA
Sebuah kabar baik, dekat komplek perumahan Nabila ternyata banyak toko-toko ice cream, cake & bakery, permen dan lain-lain itu telah buka. Nabila yang sudah cinta setengah mati dengan ice cream itu ingin sekali kesana. Dia membuka ponselnya untuk memberi pesan singkat pada Hafidz, sahabatnya. Siang-siang gini kan enaknya makan ice cream. Nabila sendiri sudah menjalin hubungan dekat pertemanan dengan Hafidz selama kurang lebih tiga tahun. Tak hanya berdua, Iqbal dan Aliesha pun turut hadir memperindah masa persahabatan remaja mereka. Keempatnya memang berkenalan saat mpls SMP, tapi tak sangka jika akan selama ini dan sedekat ini.
Namun seperti apa yang fakta katakan, perempuan dan laki-laki tidak akan sepenuhnya berteman, antara keduanya atau memang keduanya pasti memendam perasaan cinta. Iqbal yang tak sengaja menyimpan perasaan lain pada Aliesha, kemudian antara Biya dan Hafidz yang juga saling memendam perasaan semu itu. Ada perbedaan agama antara mereka berdua. Hafidz yang memiliki keluarga dengan peraturan agama yang sangat Islami, dan keluarga Biya yang menganut agama Kristen.
Deruman motor terdengar di telinganya itu, sepertinya Hafidz sudah sampai. Nabila segera bergegas keluar kemudian mencoba untuk mengunci pintu, alih-alih berhasil, pintu itu malah tak kunjung terkunci membuat Nabila mendesah malas. "Pis, lo bisa kunciin pintu rumah gue gak? ini susah," keluh Nabila frustasi.
Hafidz turun dari motornya, sedetik kemudian pintu itu berhasil di kunci. Tatapan meledek ia berikan pada Nabila. "Semua aja lo gak bisa."
"Bukan gak bisa, tapi susah biasanya juga bisa kok," alasan gadis itu. Enak aja dikatakan serba tidak bisa, padahal dia bisa membedakan angka-angka matematika, kehebatan itu pasti tak semua orang punya bukan?
"Udah nih." Hafidz memberikan kuncinya dengan segera ke tangan gadis itu. Kemudian mereka berdua melangkah berjalan menuju motor dan pergi ke toko yang buku di dekat komplek mereka itu.
Keduanya berjalan beriringan memasuki toko permen itu, banyak jenis-jenis permen yang mungkin ingin semua Nabila beli, namun gadis itu cukup sadar jika dia hanya beban keluarga yang tak bisa menghasilkan uang, maka dari itu membeli ice cream senilai lima ribu juga sudah cukup baginya. "Gue udah selesai milih, lo udah belum?"
Hafidz menggeleng, dia masih bingung ingin membeli permen yang mana, karena di matanya semua ice cream itu wajib ia makan. "Bingung mau beli yang mana kelihatan enak semua soalnya."
"Gilaaa... lo kayak cewek banget tau gak," ujar Nabila segera memilih permen untuk Hafidz. "Yang ini mau?" Hafidz dengan segera mengangguk, pilihan Nabila tidak begitu buruk untuk ia makan.
"Biy udah makan?"
Nabila menyengir. "Belum, gak sempet tadi."
"Makan dulu aja yuk, tadi gue liat deket sini ada warung Padang, gimana?" ajak HAfidzkarena takut Nabila sakit perut.
Nabila mengangguk, dia menerima ajakan Hafidz. Kemudian kedua orang itu segera keluar dari toko ice cream. setelah membayar.
Di rumah makan Padang ternyata pembeli bisa mengambil nasi dan lauk sendiri, harganya juga cukup terjangkau untuk pelajar, baiklah jika Nabila malas memasak gadis itu akan pergi makan disini saja. Bayangkan saja, nasi dengan ayam goreng saja hanya perlu membayar tujuh ribu, ini menjual atau bersedekah? tapi Nabila sangat beruntung akan hal itu. Terima kasih tuhan ku, engkau tahu jika aku ini hanya beban keluarga lalu menyiapkan rumah makan dengan harga bersedekah, hamba bersyukur sekali.
![](https://img.wattpad.com/cover/330698811-288-k172322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
eternity for love
Teen FictionJadian sama crush sendiri? Siapa yang gak mau! itu sudah pasti menjadi impian setiap orang- orang. Sama seperti Aliesha yang jatuh cinta pada pandangan pertama saat dirinya bertemu dengan sosok yang mendabakan hatinya, wajahnya tak bosan menatap pes...