Sixth

13 6 0
                                    

Setelah bel Haechan dan Sungchan langsung masuk ke kelas mereka sedang Han dia kembali ke ruang kepala sekolah

Mereka belajar selama 4 jam dengan pelajaran fisika dan sejarah setelah itu bel pulang sekolah pun berbunyi

Beberapa anak langsung pulang sedang yang lain mereka akan mengikuti kelas tambahan hingga jam 9 malam

Sungchan dan Haechan mengikuti kelas tambahan itu dengan semangat

Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 9 malam

Kini mereka keluar dari sekolah dan suhu nya pun sudah sangat dingin

Haechan mengeratkan jaket tebak yang membantu menghangatkan tubuh

Dia dan Sungchan menunggu di halte bus, mereka pulang dengan menggunakan bus banyak juga dari murid lain atau teman mereka yang menggunakan bus jadi rasanya tidak akan takut jika sendirian

Haechan sampai tepat jam setengah sepuluh dan melihat rumah yang masih kosong sepertinya ayah dan bunda nya itu tidak akan pulang karena hujan salju baru saja turun

Haechan menganti baju nya lalu memasak makan malam untuk diri nya sendiri

Mandi?! Gila saja ini hampir tengah malam dengan suhu minus dan kau mau mandi?! Kau menyerahkan nyawa mu ke malaikat maut dengan cuma-cuma

Di saat dia sedang memasak Haechan mendengar pintu depan nya di ketuk

"Ini aku Sungchan!"

"Masuk saja.....tidak di kunci!"

Teriak Haechan dari arah dapur, Sungchan yang mendapat ijin langsung masuk tidak lupa mengunci pintu karena ini sudah hampir jam 11

"Mami memasak daging...."

Sungchan menaruh mangkuk berisi daging itu di meja makan lalu dia duduk di bangku itu melihat Haechan yang sedang memasak itu

"Terima kasih, aku sedang buat ramyeon. Kau mau?!"

"Mau! Aku mau ramyeon!"

"Tunggu sebentar...."

"Oke!"

Sungchan memilih diam saat Haechan belum menyelesaikan masakannya itu

"Cha! Ambil mangkuk dan sumpit nya!"

Sungchan langsung ke rak piring untuk mengambil mangkuk dan sumpit

"Selamat makan!"

"Selamat makan!"

Mereka berdua menyantap ramyeon dan daging dari mami Sungchan itu dengan lahap

Setelah selesai makan Sungchan kebagian untuk cuci piring

Haechan yang sudah selesai itu duduk di ruang keluarga dengan mata nya yang fokus membaca setiap baris yang ada di buku itu

"Apa sudah bilang kau mau ke kota pada bunda?!"

"Belum, bunda saja belum pulang."

"Hah....tapi jangan sampai lupa loh!"

"Iya dasar berisik!!"

Haechan kembali fokus pada bacaan nya dan Sungchan yang merebahkan dirinya di sofa itu

Jam sudah menunjukan waktu 1 malam

Haechan tertidur di bawah dan Sungchan yang tertidur di sofa, mereka berdua sangat lelap mengabaikan salju yang turun menciptakan gemuruh di luar rumah itu.

Tidak berselang lama suara mobil di badai salju itu terdengar

Dan pintu depan rumah mulai terbuka perlahan menampilkan Kyung-soo dan Kai dengan gurat lelah di wajah mereka

"Dasar anak-anak!"

Kai yang ingin mengendong Haechan langsung di cegah istrinya

"Ganti pakaian mu dulu.....basah semua aku takut dia terbangun!"

Kyung-soo membantu Kai melepas jaket yang menempel di tubuhnya itu.

"Aku akan ganti baju sebentar...."

"Aku akan buat minuman hangat untuk mu...."

Kyung-soo berjalan ke arah dapur untuk membuat minuman untuk dirinya dan suaminya

Mereka terjebak dalam badai salju di jalan akhirnya setelah jam 12 lebih badai salju nya mulai mereda dan mereka melajukan mobil nya untuk kembali kerumah

Kai keluar dengan piyama yang melekat di tubuh anak nya dan kasur lipat di tanga nya

"Mau tidur disini?!"

"Iya! Aku akan menggelar kasur lipat dulu..."

Kai menyingkirkan meja di depan tv itu lalu menutup kasur lipat itu dengan bed cover dan menata bantal itu

Kai dengan perlahan membaringkan tubuh Haechan di kasur lipat itu

"Sungchan disana saja?!"

"Biarkan dia di sofa anak itu berat lagi pula dia sudah sangat nyaman."

Kai menyelimuti tubuh besar Sungchan dan menaruh batal guling di samping Sungchan itu

Sedang Haechan dia sudah kembali nyenyak mendekap bonek beruang kesayangan nya

"Aku perlu bicara...."

"Bicara lah!"

Kyung-soo dan Kai sedang duduk berhadapan di temani oleh minuman yang Kyung-soo baru buat

"Tidak mau ganti baju dulu?!"

"Sebentar aku akan ganti terlebih dahulu...."

Kai menunggu Kyung-soo Menganti pakaian

Dia meminum sedikit demi sedikit air hangat itu untuk menghangatkan tubuhnya

"Sudah...."

Kyung-soo kembali duduk didepan Kai

"Kau benar mau menerima itu?!"

"Aku sudah memikirkan nya, dan aku menerima nya lagipula Haechan juga kelihatan sangat bosan dia perlu tempat lebih luas untuk menjelajah."

"Aku setuju dengan ucapan mu, tapi aku takut dia akan bertemu keluarga kandung nya dan meninggalkan kita...."

Kai memegang tangan istrinya itu, memberikan senyuman teduh dan usapan kecil di tangan agar istrinya lebih nyaman dan tenang

"Aku tidak masalah.....dia juga perlu tahu keluarga kandung nya tapi jika keluarga nya tidak mau dia masih punya kita"

"Aku mempercayaimu...."

"Jadi jangan khawatir lagi....mungkin bulan depan kita akan berangkat kesana! Siapkan dirimu."

"Baik!"

Mereka berbincang ringan di temani secangkir teh dan kopi

Setelah selesai mereka mendekati Haechan dan memeluk dia

Terlelap menyusul sang putra manis yang ada di alam mimpi

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



20230103

Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang