Welcome bab 14.
Welcome in ASSASSIN.Komen dan votenya ya!
..
.
Happy reading
"Mencari yang lain memang mudah, tapi melupakan yang lama itu susah."-Candra Arbian-
.
.
.
Di siang hari ini cuaca tampak cerah. Diwaktu ini diwaktu yang seharusnya seorang pelajar berada disekolah menikmati waktu istirahatnya.
Namun tidak dengan seorang pria tinggi ini. Dia melajukan motor Ninja merahnya dengan kecepatan tinggi menuju sebuah cafe. Pria yang masih menggunakan seragam sekolah SMA itu tampak terlihat bahagia.
Beberapa menit yang lalu Dia menelfon seseorang yang sudah lama tak bertemu dengan-nya, seorang kekasih yang dia rindukan. Tanpa menunggu waktu pulang sekolah, pria ini langsung menuju tempat yang dimana Sang kekasih berada.
Dibalik helm full face nya Dia tak berhenti nya tersenyum. Air mata juga ikut mengalir, air mata bahagia lah yang mengalir.
Sang pria itu sampai di tempat tujuan, sebuah Cafe dengan nama Cafe Rara.
Pria itu membuka helm nya dengan cepat. Segera memasuki cafe tak lupa merapikan rambutnya dengan tangannya.Matanya liar mencari orang yang sangat Dia rindukan. Pria itu kini berjalan menyusuri Cafe yang tak seberapa besarnya itu. Pada saat itu matanya berbinar saat orang yang dia cari telah ditemukan.
Gadis cantik dengan rambut terurai itu duduk dengan tenang di kursi Cafe.
Dirinya terkejut karena kedatangan seseorang. Seseorang yang sangat Dia rindukan.Kedua insan yang saling merindukan itu bertemu. Mereka tak kuasa menahan tangis, tangis kerinduan.
"Ca-Candra? Ini Candra kan?" Ujar gadis itu. Tangan nya bergerak menyentuh pipi pria di depannya. Air matanya tak mampu tertampung.
"Iya, ini Candra Seseorang yang sangat menyayangi Zoya," Ujar pria itu yang tak lain adalah Candra. Air matanya mengalir.
Keduanya menangis bahagia tak kuasa menahan rindu. Mereka berpelukan, tak perduli orang yang memperhatikan.
Hiks....hiks....hiks....
"Zoya kok perginya lama, Candra kangen," Ujar Candra dalam pelukan Gadis nya.
"Maafin Zoya ya! Perginya terlalu lama,"
Jawab Zoya. Dia mengusap kepala prianya."Datangnya kok gak bilang-bilang, Malahan bilang sama Saka," Ujar Candra. Pria itu terlihat manja dengan gadis di dekapannya. Berbeda jika berada dengan teman-temannya.
"Zoya gak punya Nomor Candra, adanya punya Saka, itu aja dikasih sama Kak Rara," Jawab Zoya.
Tangisan keduanya kini mereka. Zoya melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Saka, dan menyeka air matanya.
"Can kok kesini kan masih waktu disekolah," Ujar Zoya.
"Kan Can kangen sama Zoya, emang gak boleh?" Jawab Candra.
"Boleh-boleh. Tapi jangan bolos lagi ya,"
Ujar Zoya, Candra mengangguk."Jalan-jalan dulu yuk! Udah lama gak jalan-jalan bareng," Ujar Candra.
Zoya mengangguk mengiyakan.Mereka keluar cafe dengan berpegangan tangan. Sang wanita pemilik cafe melihat itu dengan bahagia.
Candra dan Zoya keluar Cafe, mereka tidak memiliki tujuan untuk pergi kemana, namun yang pastinya mereka pergi bersama hingga waktu sore tiba.
Candra tak kembali ke sekolah, Dia mengirimkan pesan kepada Arsen untuk membawa Tas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASSIN:Hidup Dengan Amarah (tidak dilanjut)
Teen FictionASSASSIN (HIDUP DENGAN AMARAH) SAKA RIANTA XANDER kehidupannya berubah drastis saat orang tua dan adiknya meninggal dunia ,harta dan benda semua terkuras oleh kelicikan Pamannya. Keputusasaan itu membuat nya merasa hilang semangat, sehingga dia me...