Welcome in bab 10
Welcome in ASSASSIN: HIDUP DENGAN AMARAH.Saya harap kalian menyukainya!
Vote dan komennya!!
..
.
Happy reading !
Pagi Mulai datang, matahari kini telah menampakkan cahayanya. Cuaca yang cerah membuat nyaman manusia untuk beraktivitas.
Suasana yang cerah juga suasana hati sang tokoh utama yang mulai membaik.
Seorang pria dengan seragam putih abu-abu mengendarai motor ninja Black, melaju dijalan raya dengan kecepatan rata-rata. Meskipun wajahnya tetap datar namun suasana hatinya lebih baik dari hari sebelumnya.Pria yang tak lain adalah Saka itu melajukan motornya menuju sekolah nya. Hari ini Dia berangkat sekolah lebih awal dari biasanya.
Saka tiba Disekolah nya.Dia memarkirkan motornya lalu berjalan kearah kelasnya. Saka berjalan sepanjang koridor, para siswa siswi memperhatikan nya lalu berbisik-bisik, Saka tidak menghiraukan itu, Dia tetap berjalan menyusuri koridor hingga sampai di kelasnya.
Teman-temannya terkejut melihat kehadiran Saka, mereka langsung menghambur ke arah Saka dan memeluknya. Mereka adalah teman-teman yang selalu peduli dan mengkhawatirkan keadaan nya.
"Saka akhirnya Lo balik, Gue kangen banget," Ujar Juno, memeluk erat Saka.
"Iya Sak! Kemarin Gue hampir mati ngerjain PR fisika," Tambah Arsen.
"Emang nya Mbah Google gak ada?"
Jawab Saka."Kayaknya lagi pintar-an Lo deh! Daripada google nya," Jawab Candra .
Saka menggelengkan kepalanya, ternyata teman-temannya tak hanya mengkhawatirkan dirinya melainkan mengkhawatirkan bagaimana mereka mengerjakan soal fisika tanpa dirinya.
"Intinya kita semua senang Lo kembali,"
Ujar Nava."Caelahh!!! Baru aja ditinggal tiga hari udah pada kangen aja," Jawab Saka.
Saka berjalan menuju tempat duduknya.Saka melihat Mona yang masih duduk disana, Saka menarik sudut bibirnya lalu menghampiri Mona.
Mona sadar lalu bangkit sambil memegang tas nya."Saka boleh duduk disini kok! Mona bakalan duduk di tempat lain," Ujar Mona. Dia pun mempersilahkan Saka untuk duduk.
Saka pun dengan senang hati menerimanya. Dia duduk dengan tenang lalu menatap Mona.
Mona yang ditatap pun merasa canggung, akhirnya Dia pergi ke arah Savi yang kursinya bagian depan.Saka lagi dan lagi tersenyum.
"Sen! Lo pindah ya!" Ujar Saka, kearah Arsen.
"Loh kok Gue?" Jawab Arsen dengan bingung.
"Nurut aja Sen! Daripada gak dikasih contekan nantinya," Ujar Juno .
Dan mendapat cekikikan dari temannya.Saka menatap Arsen, Arsen mengalihkan tatapannya lalu mengambil tasnya.
"Serem amat tatapan nya, kayak tatapan pembunuh aja," Ujar Arsen.
Deg!
Jantung Saka seakan terkejut, namun Dia bersikap biasa saja.
Arsen pun pindah disebelah kanan Juno
Mona yang semulanya akan duduk disitu pun bingung."Eh! Bocil Sini Lo," Ujar Saka.
Mona yang merasa dipanggil pun menghampiri.Saka pun mengisyaratkan Mona untuk duduk didepannya dengan dagunya yang Dia arahkan ke arah kursi didepannya.
Mona terlihat kebingungan, namun Dia menuruti ini kesempatan bagus untuknya duduk ditepi dinding seperti itu, Dia pun tidak banyak tanya dengan itu, karena Dia tak mau Saka berubah pikiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASSIN:Hidup Dengan Amarah (tidak dilanjut)
Dla nastolatkówASSASSIN (HIDUP DENGAN AMARAH) SAKA RIANTA XANDER kehidupannya berubah drastis saat orang tua dan adiknya meninggal dunia ,harta dan benda semua terkuras oleh kelicikan Pamannya. Keputusasaan itu membuat nya merasa hilang semangat, sehingga dia me...