12 ; What's Up!

3K 428 24
                                    

100 vote 10 comment

∘₊✧──────✧₊∘

Sekarang hanya ada Heeseung, Jake dan Sunghoon. Mereka melanjutkan perjalanan mencari jet yang jatuh. Hanya asap yang mengepul menjadi satu-satunya jejak yang mereka miliki.

Mereka berjalan berbaris melewati jalan setapak yg cukup sempit dan di halangi semak-demak belukar bahkan semak itu lebih tinggi dari tubuh mereka bertiga. Heeseung berada di paling depan, kemudian Jake di tengah, dan yang terakhir Sunghoon paling belakang.

Seperti biasa, tidak ada satu kata yang keluar dari mulut Heeseung. Tapi berbeda dengan dua orang lainnya. Jake dan Sunghoon sedang menikmati percakapan mereka. Menanyakan latar belakang Sunghoon dan kenapa Sunghoon mau bekerja dengan keluarga mafia seperti mereka.

"Karena aku tak punya pilihan lain. Waktu itu aku butuh uang, adanya melamar ke tempat kalian," jelas Sunghoon.

"Kalau kau bisa dan mengerti tentang pengobatan, kenapa ngga jadi dokter aja?" tanya Jake.

"Saya tidak punya uang untuk sekolah dokter. Ini saya sekolah pramugara karena ada kenalan orang dalam," jawab Sunghoon dengan wajah yang sedikir murung.

"Tapi sepertinya kau lebih suka mengobati dari pada menjadi pramugara seperti ini," ucap Jake asal.

"Tentu saja, karena aku menyukai pengobatan, aku diam diam belajar beberapa jenis pengobatan tradisional. Maksudnya tanpa obat-obatan kimia seperti yang kalian kenal, karena aku tidak pernah bisa beli obat apapun, terkadang aku membuat obat dengan racikanku sendiri," jelas Sunghoon yang mencetak senyum bangga diwajahnya.

"Hmm, setelah kita bisa keluar dari sini, kau akan tetap jadi pramugara atau mengejar mimpi mu?" tanya Jake penasaran.

"Mungkin aku akan tetap menjadi pramugara. Aku butuh uang untuk kepentingan keluarga ku. Hanya aku tulang punggung mereka," jawab Sunghoon penuh senyuman.

"Dari pada mengejar yang tak pasti, lebih baik aku melanjutkan yang sudah pasti," lanjut Sunghoon yang memasam kan senyumannya.

"Semangat Sunghoon. Karena kau sudah bekerja untuk kami, kalau ada apapun kau bisa meminta jaminan," ujar Jake menenangkan.

Jake dan Sunghoon saling tersenyum sambil mengikuti langkah Heeseung yang di depannya. Walaupun Heeseung berlagak seperti tak peduli, tapi ia mendengar semua cerita Sunghoon. Bahkan saat Sunghoon bercerita tentang orang tuanya. Kata orangtua yang keluar dari mulut Sunghoon selalu membuatnya meringis seperti ada sedikit rasa sesak di hatinya.

Obrolan Jake dan Sunghoon serasa radio sebagai pengiring mereka selama perjalanan. Seberapa banyak pun Jake melontar pertanyaan ke Heeseung, laki-laki itu tetap tak menjawab. Dan pertanyaannya berakhir dijawab oleh Sunghoon.

"Kau sudah lama kerja dengan kami?" tanya Jake.

"Lumayan. Aku sudah mengikuti beberapa misi kalian," jawab Sunghoon tersenyum.

"Kau dari awal tahu tentang kami?" tanya Heeseung akhirnya.

Sunghoon dan Jake langsung memandang Heeseung aneh. Heeseung yang terasa terimidasi langsung memandang balik mereka.

"Kau bisa bicara?" tanya Jake sarkastis.

"Kau pikir aku bisu?" tanya Heeseung mulai sensi.

"Maybe," balas Jake enteng.

Sunghoon hanya bisa melihat kedua majikannya yang selalu melontarkan cek cok yang tak kunjung selesai. Dari pada ia di semprot, Sunghoon memilih menjadi pendengar saat ini.

Partner in Crime | Heejake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang