! - 04

82 14 0
                                    

"Lokasi?"

"Sekolah ***---"

"Anj--"

"Sekolah anak-anak." Sambungnya.

"Gue sama yang lain lagi dijalan, lo amanin dulu tkp dan saksi."

"Udah.. bantuan yang lain juga udah dateng."

"..."

"..."

Hening.

"... Tzu, menurut gue kasus ini hampir sama kaya yang di gedung pasar B tahun lalu."

"Sepertinya, di tubuh korban juga ada--"

"Tato bentuk naga lagi?"

"Ya."

"Sialan! Gue mau banget nangkap itu pembunuh."

"Tapi dugaan sementara dia bunuh diri."

"Oke, kita harus selidiki lagi."

"Ya, cepat datang aja, Yun!"

"O--"
 
  
Tut.
 
 
Tzuyu menatap nanar pada sekitarnya. Kejadian hari ini benar-benar membuatnya takut, cemas dan juga kecewa. Kejadian ini sama persis dengan kejadian tahun lalu, dan kejadian pada saat itu pun belum selesai sampai sekarang namun pembunuh itu sudah mulai berulah kembali.

"Pak!"

Tzuyu menoleh kebelakang, terlihat kepala sekolah menghampiri dirinya. "Siswa tadi bernama Jani," Ucapnya.

"Saya ingin biodata lengkapnya," Ucap Tzuyu. Sudah banyak yang mengetahui Tzuyu itu siapa, di kota ini Tzuyu sebagai salah satu seorang polisi.

"Sedang kami cari dan siapkan."

"Wen, cctv udah diamankan?" Kepala sekolah itu bernama Wendy, dia teman Tzuyu saat sekolah. Karena itu juga mereka kenal dan dekat.

"Aman, gue harap hal ini bisa cepat selesai dan sekolah ini juga tetap aman dari berita-berita buruk nantinya." Ucap Wendy khawatir akan nasib sekolah ini nantinya.

🎬🎬🎬

Tepat di acara rapat orangtua murid hari ini, suatu kejadian yang seharusnya tidak terjadi harus berakhir terjadi juga. Meninggalkan bekas pada ingatan yang sangat menakutkan.

"Gue takut."

"Gue gak nyangka."

"Siapa yang tega ngelakuin ini."

"Tapi katanya dia sendiri diatas."

"Masih katanya, dan belum diselidiki lagi."

"Gue jadi takut sekolah disini."

"Tenang ada gue, rin." Minji menjawab ucapan Haerin.

"Aishh lo!" Danielle merasa aneh dengan tingkah Minji.

Suara tangis terdengar dari orangtua yang telah kehilangan seorang anaknya, yang merupakan murid kelas 12 Ips.
Acara rapat dibubarkan.
Kejadian ini diduga seorang murid melakukan aksi bunuh diri dengan terjun bebas dari lantai atas sekolah kemudian jatuh di lapangan sekolah disaksikan oleh beberapa orangtua murid dan murid lainnya yang sedang berada disana.

Tzuyu berjalan mendekati kumpulan para murid yang tidak lain adalah anaknya dan juga teman-teman anaknya berserta orangtua mereka masing-masing.

Momo, Sana, Jihyo dan Nayeon segera memberikan banyak pertanyaan kepada Tzuyu yang baru saja sampai. "Kenapa bisa kejadian kaya gini?"

"Siapa orangnya?"

"Gimana nasibnya?"

"Dia selamat kan?"

"Ulah siapa?"

"Atau memang bunuh diri?"

"Kasih tau kita, Tzu!?"

"Dia--"

"Pulang aja," Ucap Tzuyu singkat.

Tzuyu menatap mereka semua. "Bawa anak-anak lo semua pulang. Gue titip Minji dan Zuha sama kalian." Ucap Tzuyu lagi.

"Ta--"

"Dahyun sama Daniel juga lagi ngurus cctv dan lainnya. Jadi kalian pulang."

"Ga--"

"Sekolah libur, nanti Wendy kasih penjelasan di web sekolah.. katanya gitu."

Para orangtua yang tadi banyak bertanya akhirnya diam. Mana mau juga seorang Tzuyu membeberkan segala info pada mereka di kejadian ini.

"Oke."

Tzuyu beralih menatap kedua anaknya. "Pulang sama ibu-ibu itu ya---"

"Muka lo ibu-ibu! Minimal tante gitu yah, biar gak tua banget!" Protes Momo, Nayeon, Jihyo dan Sana yang tidak suka dengan sebutan Tzuyu.

"Ingat umur."

Beberapa anak tersenyum geli melihat kejadian seru di depannya ini.

Tzuyu menaikkan sebelas alisnya.
"Pulang sama mereka, ayah udah telepon ibu dan ibu kayanya pulang hari ini juga terus langsung jemput kalian. Kalo ibu gak jadi pulang, kalian nginep aja ya. Hati-hati." Ucap Tzuyu dan terkahir memberikan pelukan kepada kedua anaknya, Minji dan Kazuha.

"Ay-yah.. hiks." Kazuha tiba-tiba menangis didalam pelukan Tzuyu. Tidak seperti biasanya Kazuha seperti ini. Tzuyu pikir ini karena kejadian beberapa jam yang lalu.

"Kenapa?"

"Ja-Jani teman sekela-- hiks."

"Iya." Tzuyu menjawab untuk menenangkan.

"Ayah.. Zuha takut-- hiks." Tzuyu mengusap kepala Kazuha dengan lembut, kembali menenangkan anaknya.

"Sekarang pulang."

"Zuha mau sama ayah, hiks.."

"Nanti ayah pulang. Sekarang sama mereka dulu ya."

"Hikss.."

"Ada gue, Zuha." Ucap Minji kepada kakaknya.

"Hiks.."

"Om-- hiks.. sebenarny---"

"Yunjin! No!!" Kazuha melepaskan pelukan itu dengan cepat dan memotong perkataan Yunjin. Teman sekelas Kazuha dan merupakan saudara dari Danielle, mereka anak dari Jihyo dan Daniel.

"Kenapa?"

"Jangan!"

"Gu--gue mau nanya ayah Daniel."

"Kenapa?" Tzuyu terlihat bingung.

"Gak ja--jadi om, Yunjin cuman mau nanya ayah Daniel dimana." Yunjin akhirnya mengelak.

...

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian.
Terima kasih.

attention || o n - g o i n gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang