Tiga minggu sudah berlalu sejak keperawanan Yoongi dijebol oleh burung Taehyung. Tak banyak yang berubah, kecuali Taehyung yang jadi lebih sering menempel pada Yoongi.
"Kalian sedang jatuh cinta, huh?" Tanya Seokjin suatu hari saat melihat Taehyung mendekati Yoongi, tetapi Yoongi menolak dengan setengah hati, "Kalian butuh ruang?"
Taehyung diam saja, sedangkan Yoongi dengan tegas menjawab, "Tidak, Hyung. Yang benar saja, dengan alien ini? Aku lebih memilih bersamamu."
Seokjin tertawa, "Jinjja? Kalau begitu aku juga mau."
"Tidaak!" Bantah Taehyung, "Yoongi Hyung, jangan mengalihkan pembicaraan dan ayo ikut aku."
Saat itu Jimin yang sedang menonton televisi jadi terganggu dan akhirnya, "Suga Hyung, cepat ikuti saja kata Taehyung, aku tak tahan dengan suaranya yang berisik."
Mau tak mau akhirnya Yoongi menjauh bersama Taehyung.
Dan malam ini, tepatnya selama dua minggu terakhir, Taehyung menjadi orang yang selalu tidur setelah Yoongi. Begitupun malam ini, saat dirinya menangkap tubuh Hyung manisnya hendak keluar di tengah malam.
"Hyung, mau kemana?" Tanya Taehyung.
Yoongi memakai sepatunya, "Bukan urusanmu."
"Hyung, kau mau memenuhi kebutuhan biologismu?"
Yoongi memicing tajam, "Astaga, Tae, bahasamu."
"Kalau begitu jawab."
"Iya, kau benar, lalu kenapa?"
Taehyung menggenggam tangan Yoongi, "Kumohon jangan, lakukanlah denganku..."
Yoongi terkekeh pelan, "I will... If you have pussy."
"Aku memang tak punya, t-tapi kau punya..."
Yoongi sudah mengangkat tangannya untuk memukul, namun lagi2 teringat akan aset agensi di hadapannya kini begitu berharga sehingga gerakannya tertahan, "Apa kau bilang?!"
"You have pussy..." Sahut Taehyung dengan raut polos.
Yoongi mencubit perut Taehyung kesal, "Sialan! Sudah sana tidur, aku mau pergi."
Taehyung lagi2 menahan, "Hyung pliss, lakukan saja denganku. Atau..."
"Atau apa?"
"Aku akan bilang pada mereka." Ucap Taehyung sambil menunduk.
"Pfftt... Mereka takkan percaya semudah itu Taehyung-ssi."
Taehyung merogoh sakunya, mengambil handphone dan menunjukkan sebuah video. Ada geraman Taehyung dan erangan Yoongi di sana, dengan visual punggung seksi Yoongi serta pantat bulatnya yang memanjakan penis besar Taehyung dengan gerakan erotis.
Yoongi hendak merebut, namun Taehyung langsung mengangkat tangannya sehingga Yoongi tak bisa menggapainya. "Taehyung! Yak! Kau sudah gila, hah?!"
Taehyung menunduk dalam, "Maaf."
Yoongi mengacak rambutnya kasar, masih tak percaya dengan makhluk seperti malaikat namun mengalahkan liciknya iblis di hadapannya itu.
"Hyung..." Panggil Taehyung lengkap dengan wajah memelas tanpa rasa bersalah.
"Baiklah, ayo lakukan." Final Yoongi putus asa, apalagi mengingat situasi mengerikan dua minggu lalu.
"Dimana?"
Yoongi diam, berpikir keras...
"Hotel?" Taehyung memberi usul.
Yoongi menggeleng, "Genius lab."
Senyum Taehyung langsung mengembang, "Baiklah, tunggu aku, aku bersiap dulu."
.
.
.
Genius Lab, 01.10
"Akh... Nghh... Taehyung-ah... Slower pleaseee..." Tubuh Yoongi terhentak kuat di bawah permainan Taehyung yang memang bergenre hardcore.
Tapi Taehyung tak menggubris, ia justru membawa tubuhnya untuk menghisap nipple Yoongi yang sudah bengkak dan berubah warna menjadi merah. Taehyung menggigit-gigit kecil, benar2 gemas.
"Taehyung..." Yoongi meremat rambut Taehyung menyalurkan rasa nikmat dan sakit di tubuhnya.
"Hyung... Arghh... Yoongi hyungh... Kau cantik sekali." Taehyung melumat bibir tipis itu dengan rakus.
"Shit! Tae... I'm cuming... Ahh..."
Taehyung mengocok penis Yoongi, "Fuck, yeah... Keluarkan semua Hyung."
Tubuh Yoongi bergetar merasakan kenikmatan yang menjalar, desahan panjang keluar dari bibirnya, dadanya naik turun karena nikmat dan lelah bersamaan.
"Hyung, aku selalu suka pemandangan ini..." Taehyung mengecup singkat bibir Yoongi, menyingkirkan poni Yoongi yang sudah basah oleh keringat agar ia bisa melihat wajah manis yang sedang dilanda rasa nikmat.
Yoongi menutup wajahnya, semua ini terlalu memalukan.
"Hyung, kau malu?"
"Diam dan cepat selesaikan, Tae."
"Baiklah, kali ini kau yang di atas. Tapi sebelum itu..." Taehyung mengikat tangan Yoongi dengan kaos kaki di belakang tubuh.
"Apa ini?"
"For our pleasure, baby..."
Yoongi bergidik sendiri mendengarnya, jujur, itu membuatnya takut namun bersemangat di saat yang sama.
Yoongi menggerakkan tubuhnya susah payah, "Fuck, too deep... Nghh..."
Taehyung hanya tersenyum sambil tangannya aktif menggerayangi bagian depan tubuh Yoongi. "Faster babe..."
Yoongi berusaha bergerak lebih cepat walaupun akhirnya kembali melambat karena kakinya pegal.
"Okay, let me help..." Taehyung mengubah posisi, kali ini sambil berdiri. Bagaimanapun bagian belakang tubuh Yoongi juga pemandangan yang indah bagi Taehyung. Tak lupa ia mengangkat sebelah kaki Yoongi, dan membiarkan Yoongi bertumpu pada satu kakinya yang lain. Semua sudah siap, Taehyung mulai memasukkan miliknya ke dalam lubang favoritnya.
Yoongi pasrah berada dalam kungkungan Taehyung yang seperti kesetanan setiap bercinta. "Tae... Pelan... Aghh..."
"Hyungh..." Taehyung tetap menusuk dengan kasar, tangannya tanpa henti mencubit gemas puting dan bagian tubuh Yoongi yang lain.
Plop!
Plop!
Plop!
Plak!!!
"Ahh..."
"Yeah..."
Ruang Genius Lab malam itu sempurna dihias suara tumbukan dua tubuh yang brutal, desahan putus asa dari sang submisif, dan geraman penuh tenaga dari sang dominan.
Plak!!
Plop!
Plop!
Plop!
"Akhh... Tae, sakit..."
"Hyung, aku sampai...."
KAMU SEDANG MEMBACA
ˈinəsənt ɡī
ФанфикTaehyung itu polos, setidaknya itu yang dipikirkan Yoongi. Sampai akhirnya... ______________________________________________ So far this is TaeGi Trigger warning! ⚠️🔞🔞🔞⚠️ Btw konten saya selalu NC Karena (entah kenapa) klo publish yg ga NC ujung...