- One -

32 14 56
                                    

Duchy Levante

Wilayah kekuasaan Duke Levante, Kota Nerdem.

Wilayah yang berada di sebelah utara kerajaan Hargow.

Keributan besar terdengar di kastil Duke Levante setelah para pekerja melihat bahwa kereta kuda yang membawa Lady Azora pergi ke pengasingan tiga tahun yang lalu, telah sampai di depan kastil.

Para pelayan wanita pun berlari berbondong-bondong ke teras depan untuk menyambut datangnya Sang Putri Duke yang terkenal jahat dan kejam itu.

"Peganglah tangan saya, Putri!" ujar seorang kesatria dengan sopan.
Kesatria itu membantu Azora turun dari kereta kuda dan menuntunnya berjalan masuk ke kastil.

"SELAMAT DATANG KEMBALI, PUTRI AZORAA!!!"

Azora, gadis 18 tahun itu tersenyum tipis begitu melihat para pelayan berbaris rapi untuk menyambut kedatangan dirinya. Ah~ rumah memang tempat terbaik.

Tanpa berkata apapun, Azora melangkah ke depan mengabaikan sapaan ramah para pelayan dan memilih langsung pergi menuju kamarnya.

"Selamat datang kembali, Putri. Saya akan mengantar anda ke kamar!" ucap kepala rumah tangga Count Terry Chevron, sopan. "Mari!"

Griselda melirik uluran tangan kepala pelayan, lalu tersenyum simpul tanpa membalas uluran itu. Dia lebih tertarik memandang ke arah ruang makan yang di sana terdengar seperti ada suara gurauan.

"Yang ada di sana, siapa?" tanya Azora penuh selidik.

Terry tersenyum sambil meringis kikuk. "Itu ... kita kedatangan tamu dari keluarga Duke Oeslan. Tuan Duke dan putrinya datang berkunjung untuk bertemu dengan Tuan Du.ke Muda," jawabnya terbata-bata.

"Duke Muda? Memang ada Tuan Muda di rumah ini?" teriak Azora mencuri perhatian banyak orang di ruang tamu. "Ibu mana!?"

"A-anu, Ibu anda sedang bekerja di luar kota, Putri. Jadi--"

"Ada apa ini?" tanya seseorang yang berdiri tepat di belakang Azora. Gadis itu memekik pelan saat pria itu memegang kedua pundaknya. "Apa anda yang bernama Lady Azora de Levante?"

"KAU!!!" pekik Azora menepis tangan pria itu, lalu bergerak ke samping dengan gesit. "Berani-beraninya--"

"Ahhh ... Putri Levante ternyata sudah sampai, ya. Akhirnya kita bertemu lagi di sini, ya ...." Suara Duke Oeslan langsung mendominasi semua suara yang ada hingga membuat Azora dan pria di belakangnya terdiam sejenak.

Mereka beralih ke ruang tamu dan Azora duduk dengan jarak enam baris kursi dari pria itu. Begitu pun pria itu yang hanya menatap datar Azora tak begitu peduli.

"Ahh, padahal saat ini ini adalah waktu yang tepat untuk menyambut kedatangan anda, tapi ... yah, sudah kuduga akan begini!" gumam Duke Oeslan sambil mengelus dagunya. "Sebelum itu, Duke Muda ... bisakah anda memperkenalkan diri terlebih dahulu?"

Pria dengan mata biru dan rambut hitam gelap itu pun berdiri, lalu sedikit membungkuk dengan tangan kiri berada di dada. "Perkenalkan, saya Andrew Levante. Orang yang akan menjadi penerus keluarga--"

Mata Azora melotot dan bibirnya mengembung. "Sebentar-sebentar, tunggu! Apa kau bilang, PENERUS? Sejak kapan aku punya saudara dan beraninya kau bilang akan jadi--"

"Lady Azora, saya adalah penerus yang sudah disahkan dua tahun yang lalu. Jadi--"

"Anak-anak, diam kalian semua!" Duke Oeslan memegangi kepalanya yang sebentar lagi akan meledak. "Lady Azora, biar saya jelaskan. Ibu anda berpesan pada saya untuk mencari penerus keluarga. Jadi, tiga tahun yang lalu ... kami, keluarga besar Duke sepakat untuk mencari beberapa anak laki-laki yang masih memiliki ikatan darah dengan keluarga dan memberi kesempatan pada mereka untuk mengikuti kelas penerus!"

Nona Jahat yang Terpuruk Telah BangkitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang