"Lady Azora, jangan!!!"
Sret!
Bruk!
"AZORA LEVANTE!!!"
Plak!
Darah segar mengalir dari sudut bibir kecil gadis muda bermata biru dengan surai perak yang kini duduk bersimpuh setelah mendapat tamparan dari tangan seorang pria yang sangat ia cintai.
"Kenapa ... kenapa kau lebih memilih wanita busuk itu ketimbang aku, Dante!"
Isak tangis penuh kesedihan dan kekecewaan terpancar jelas dari wajah putih alami gadis itu. Apalagi saat melihat pujaan hatinya lebih memilih untuk menolong wanita lain.
"Dante, Dante kumohon ... jangan, jangan bersama wanita itu. Dante, bukankah kita bertunangan. Aku ... aku tidak bisa hidup tanpamu, Dante!" rengek gadis itu tanpa sedikit pun mendapatkan respon dari pria tersebut. Aku tidak bisa terima penghinaan ini. Aku harus membalas wanita penggoda itu. Harus!
"Lady Azora, masalah ini tidak akan aku lepaskan sampai kau mendapat hukuman dari pengadilan kerajaan." Dante menatap sinis Azora dengan Carise yang berada dalam gendongan pria itu.
"Dante, tolong pikirkan sekali lagi. Kau tidak boleh begini. Jangan tinggalkan aku, Dante. Aku ... aku sangat mencintaimu dengan segenap hatiku!" lirih Azora sambil bersujud di bawah kaki Dante.
"Maaf Azora, kali ini kesabaranku sudah habis!" Dante menatap Azora dengan dingin, lalu meninggalkannya tanpa sedikit pun rasa belas kasihan.
"Tidak, tidak. Dante, DANTEEE!!!"
Azora terus meraung-raung tanpa peduli sekitarnya. Para tamu istana kerajaan yang menonton kejadian itu pun saling berbisik menghina Sang Lady.
Kenapa, salahku apa, bukankah dia harusnya membelaku. Aku tidak salah. Wanita penggoda itu yang mulai duluan. Kenapa aku yang disalahkan. Dia menggoda Danteku yang berharga dan aku melarangnya. Apa itu salah. Kenapa hanya aku yang disalahkan. Kenapa bukan wanita itu. Gumam Azora dalam hati.
***
"Apa itu benar?"
"Katanya Lady Azora memanah Lady Carise karena cemburu buta!"
"Astaga, kasihan sekali Lady Carise, pasti dia sangat ketakutan!"
"Benar, kasihan sekali. Lady Azora benar-benar sudah gila!"
"Benar. Dia sangat kejam dan tidak berperasaan!"
"Apakah ini akan jadi hari terakhir Lady tinggal di duchy?"
"Kuharap begitu, sih. Aku berharap dia diasingkan sejauh mungkin dari sini. Bukankah aib keluarga Duke harus disingkirkan?"
"Hei hei ... diam kalian semua!"
Empat kesatria berpedang membawa Azora yang malang menuju penjara keluarga setelah mendapat perintah skorsing dari Duchess Marrelle Levante, ibunya.
Setelah mengacaukan pesta ulang tahun Putra Mahkota, Lady Azora mendapat hukuman dari persidangan resmi kerajaan atas pasal berlapis— mengancam nyawa seseorang tanpa alasan dan percobaan pembunuhan, lalu membuat keributan di istana Kerajaan Hargow dan merusak fasilitas negara.
Berkat Azora yang mengakui semua tindakan kriminalnya, persidangan pun berjalan dengan lancar dan ia pun bisa langsung kembali ke Duchy setelah turunnya hukuman dari hakim, yakni pengasingan selama tiga tahun di wilayah terpencil.
Tepatnya di desa Wenhill, desa paling terpencil di Nerdem— wilayah utara kekuasaan Duke Levante.
Wilayah Nerdem terkenal dengan pemanah ulung yang sangat ditakuti dan disegani oleh seluruh kerajaan Hargow. Azora yang merupakan satu-satunya putri Duchess masuk ke dalam salah satu pemanah ulung tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Jahat yang Terpuruk Telah Bangkit
Fantasía[SLOW UPDATE] Mature content 18+ Romance, Western Historical, Fiction, Magic, Fantasy, Drama. *** Setelah beberapa tahun terkurung di kastil pengasingan di wilayah terpencil, Lady Azora akhirnya kembali ke duchy Levante. Penghinaan, pengkhianatan, d...