Part 1

85 8 8
                                        

   Hyunsuk pusing.

   Kenapa para anggotanya sangat susah diatur? Dia sudah berusaha sekuat tenaga membujuk mereka untuk mengulangi latihan dance.

   "Nggak mau, aku capek!" Rengek Junkyu. "Kita sudah latihan berjam-jam, hyung. Ayo istirahat dulu. Huweee, ayooo."

   "Kyu," ucap Hyunsuk frustasi. "Kita belum bisa istirahat sekarang. Gerakannya Asahi masih nggak ada bedanya sama robot rusak."

   Mendengarnya, Asahi cuma mengangkat bahu. Junkyu pun manyun. Pipinya menggembung.

   "Sekali lagi deh Kyu, janji," pinta Hyunsuk memelas sambil memasang puppy eyes. Junkyu bergidik jijik melihatnya.

   Dengan malas, Junkyu dan teman-temannya bangkit. Mashiho yang sedang asyik tidur-tiduran bareng Jeongwoo juga ikut berdiri.

   Saat hendak berdiri, rasa pusing tiba-tiba menyerang kepala Mashiho.

   "Auww .." desis Mashiho sambil memegangi kepalanya. Rasanya sakit sekali.

   Duh, dia kenapa? Apakah ini efek nge-dance non stop dari tadi? Atau, dia sakit kepala gara-gara mendengar celotehan Junghwan? Nggak mungkin, ah.

   Eh, jangan-jangan ... dia kambuh lagi?

   Tidak, jangan sekarang, batin Mashiho panik. Kumohon jangan ...

   "Mashi?"

Pandangan Mashiho buram karena rasa nyeri di kepalanya, jadi ia tidak bisa melihat siapa yang bicara. Namun ia tahu betul itu suara Jihoon.

   "Mashi, kamu tidak apa-apa?"

   Mashiho berusaha untuk bangun, tapi tubuhnya oleng. "Iya," jawabnya. "Aku baik-baik sa --"

   BRUK!

   "Mashi!"

***

   Entah Yoshi mendapat kekuatan dari mana. Yang jelas, ia berhasil memindahkan Mashiho dari ruang latihan ke kamarnya.

   Saat Mashiho collaps tadi, para member panik. Kecuali Asahi yang tetap datar, hampir semuanya berteriak-teriak heboh. Hanya Yoshi yang cukup tenang untuk bisa membawa Mashiho ke kamarnya. Sepertinya, Mashiho kelelahan. Latihan dance pun batal.

   Sekarang, Mashiho sudah terbaring di kasur. Yoshi menemaninya sambil bersandar. Ya, lebih baik ia istirahat di dalam kamar dengan Mashiho, daripada tertekan karena kerusuhan di luar.

   Yoshi tersenyum, akhirnya ia bisa juga bersanta --

   BRAK!

   Yoshi kaget, untung dia tidak jantungan.

   "Yoshi hyung~!!"

   Dengan kesal, Yoshi menoleh ke arah pintu yang barusan dibuka. Di sana ada Doyoung dengan wajah tak bersalahnya.

   "Hehe, dicariin Hyunsuk hyung tuh."

   Yoshi mendengus. "Kalau buka pintu pelan-pelan, dong."

   "TAU NIH, BERISIK!" Timpal Jeongwoo yang muncul entah dari mana.

   "YA NGGAK USAH NGEGAS KALI!"

   "KACA MANA KACA? KAMU SENDIRI BARUSAN NGEGAS!"

   "LAH, IYA YA."

   "DIEM!" Pekik Yoshi, tanpa sadar ikut berteriak. "Tenang dulu ya, please. Takut Mashiho kebangun."

   "Loh, dia kan pingsan," kata Jeongwoo bingung. "Memangnya orang pingsan bisa kebangun gara-gara sekitarnya berisik?"

   "Ya nggak gitu -- "

   Sebuah bantal mungkin sudah melayang mengenai kepala Jeongwoo apabila suara Mashiho tidak membuat Yoshi kaget.

   "Kok aku ada di sini?"


                                        ***

   Ketika tahu Mashiho sudah siuman, para member segera melesat ke kamarnya. Kini mereka mengelilingi Mashiho dan menghujaninya dengan berbagai pertanyaan.

   "MASHI! KAMU UDAH SADAR?"

   "Ya ampun, kamu tadi kenapa?"

   "Kamu kok bisa pingsan sih, Shi?" Tanya Yedam penasaran. "Aku tahu akhir-akhir ini kamu sering sakit kepala, tapi kayaknya baru kali ini sampai collaps."

   Mashiho tersenyum tipis. "Aku mungkin hanya kecapekan, Dammie. Tenang, aku baik-baik saja kok."

   "Serius?" Jihoon menghembuskan napas lega. "Aku khawatir, Shi."

   "AKU JUGA, HYUNG!" Suara toa Jeongwoo kembali keluar. "AKU -- HMMPP!"

   Yoshi membekap mulut Jeongwoo, takut Mashiho pingsan lagi mendengar suaranya. "Berisik."

   "Tapi serius deh, tadi kami beneran panik," celetuk Jaehyuk. "Tuh, Haruto sampai hampir menangis."

   "Apaan sih? Enggak, ya," tukas Haruto tidak terima.

   "Mashi, kamu yakin nggak apa-apa?" Tanya Yoshi. "Wajah kamu ... pucat banget."

   Mashiho mengangguk. "Iya, aku nggak apa-apa!" Serunya sambil tersenyum. "Aku cuma perlu istirahat. Sebentar lagi, kondisiku pasti sudah membaik."

   "Yeay," kata Junkyu ceria sambil memeluk Mashiho. "Cepat sembuh ya Mashihoku, temanku, sahabatku, adikku tersayang, love you~ "

   "Udah ih, jijik," sahut Junghwan. Kemudian ia menoleh ke Mashiho dan memberikan senyum termanisnya. "Hyung, nggak usah dengerin koala yang satu ini."

   Junkyu cemberut.

   "Ya sudah, kita keluar dulu, biarkan Mashiho istirahat," kata Hyunsuk cepat, sebelum Junkyu bisa membalas perkataan Junghwan. Jangan sampai mereka berdua ribut di sini, kasihan Mashiho.

   "Dadah, hyung! Istirahat yang cukup, ya."

   "Get well soon, Mashi!"

   Mashiho tersenyum lebar mendengar ucapan teman-temannya.

   Namun, begitu mereka keluar dan pintu kamar ditutup, senyum tersebut hilang.

   Aku hanya pingsan dan kalian sudah secemas itu, pikir Mashiho sedih. Apa jadinya jika kalian tahu kondisiku yang sebenarnya?

Behind Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang