Part 2

56 4 3
                                    

   Junghwan berlari kecil menuju kamar Mashiho. Ia tidak sabar melihat kondisi hyung-nya itu.

   Mashiho kemarin berkata bahwa keadaannya sudah lebih baik. Namun para member melarangnya keras untuk bangun dari kasur.

   Alhasil, Mashiho ngambek seharian.

   Tok! Tok! Tok!

   Dengan bersemangat, Junghwan mengetuk pintu kamar Mashiho.

   "Hyungie~"

   Tanpa menunggu jawaban, Junghwan membuka pintunya.

   Mashiho ada di dalam, berbaring sambil memainkan boneka Matetsu. Begitu melihat Junghwan masuk, senyumnya mengembang.

   "Hwan! Sini!"

   Junghwan menghambur memeluk Mashiho. "Bagaimana, hyung? Sudah bisa berdiri lagi?"

   "Sudah." Mashiho berdecak kesal. "Ya ampun, aku benar-benar sudah pulih. Kenapa Jihoon hyung tega mengurungku di sini?"

   "Dia takut akan terjadi lagi sesuatu padamu, hyung." Saat mengatakan itu, wajah ceria Junghwan berubah sendu. "Sebenarnya, bukan hanya Jihoon hyung ... kami semua takut. Kami tidak ingin kau terluka."

   Mashiho merangkul Junghwan. "Maaf, aku menyusahkan kalian."

   Junghwan menggeleng. "Kamu sama sekali nggak menyusahkan," hiburnya sambil tersenyum. "Kamu cuma membuat kami khawatir. Itu saja."   

   Mendengar itu, Mashiho menunduk. Karena tidak tahu harus memberikan respon apa, ia mulai menarik-narik telinga Matetsu.

   Mata Junghwan membulat melihat boneka milik Mashiho itu. "Hyung, pinjam bonekanya."

   Mashiho diam saja. Ia sedang memikirkan kata-kata Junghwan tadi.

   Kamu sama sekali nggak menyusahkan, kamu cuma membuat kami khawatir.

   Haha, tawa Mashiho dalam hati. Aku tidak yakin kamu akan tetap berkata begitu jika aku jujur padamu, Junghwan.

                                               
                                       ***

   "MICHYEOGANE, NANEUN MICHYEOGANE~"

   "MICHYEOGANE, NEGE MICHYEOGANE!"

   Nyanyian merdu Doyoung dan Jeongwoo benar-benar membuat telinga Jihoon sakit.
  
   Bukan apa-apa, suara mereka bagus, kok. Tapi, nggak perlu sekencang itu, kan?

   Jihoon maklum, sih. Teman-temannya sudah biasa menggelar konser dadakan di dorm seperti ini.

   "I'M GOING CRAZY!"

   Doyoung menyanyi sambil bergaya seperti rocker. Jihoon yang melihatnya cuma bisa geleng-geleng.

   Iya, kamu memang crazy, batin Jihoon kesal. Untung ia sayang Doyoung.

   Jihoon sampai tidak menyadari kehadiran Junghwan karena terlalu sibuk memantau dua temannya itu.

   "Hyung," panggil Junghwan. Doyoung, Jeongwoo,  dan Jihoon menoleh kaget. Konser dihentikan sementara. Junghwan mendekat sambil tersenyum lesu.
  
   "Bagaimana keadaan Mashiho?" Tanya Jihoon setelah Junghwan duduk.

   "Sudah jauh lebih baik," jawab Junghwan. "Tapi tadi wajahnya masih pucat."

   Ketiga hyung-nya terlihat sedih mendengar jawaban Junghwan.

   Belakangan ini, entah kenapa Mashiho sering drop. Beberapa kali ia mengeluh pusing atau merasakan nyeri di dadanya. Mashiho juga pernah berkata bahwa berat badannya menurun. Anehnya, semua itu terjadi tanpa sebab yang jelas.

   Teman-temannya jelas khawatir. Mashiho yang biasanya energik dan selalu bugar tiba-tiba jadi seperti ini.

   Sebenarnya, dia kenapa?

   "Katakan pada Mashiho kalau ia harus benar-benar sehat sebelum bisa berkegiatan lagi," ucap Jihoon.

   "Dia tidak akan mendengarkan, hyung."

   Mashiho itu keras kepala. Ia akan bersikukuh bahwa ia baik-baik saja. Rasanya tidak mungkin Junghwan bisa mengatakan itu pada Mashiho.

                                       ***

   Mashiho bosan. Seharian ini, yang dia lakukan hanya berbaring di kasur dan membukakan pintu bagi teman-temannya yang datang ke kamar untuk membawakan makanan.

   Tadi pagi, setelah Junghwan menjenguknya, datanglah Jihoon. Jihoon tidak ngapa-ngapain, kok. Cuma memberikan ceramah singkat bahwa Mashiho harus menjaga kesehatan.

   Setelah Jihoon pergi, tak ada lagi yang ia lakukan. Huhu, Mashiho ingin keluar.
  
   Tok! Tok! Tok!

   Mashiho mendengus. Entah sudah yang keberapa kali pintu kamarnya diketuk hari ini.

   "Masuk saja. Nggak dikunci," seru Mashiho.

   Cklek!

   Jeongwoo menyembul dari balik pintu. Di tangannya, ada sepiring makanan dan sekotak susu.

   "Halo, hyung," sapanya. "Nih, makanan dari Doyoung hyung. Huh, aku terus yang disuruh mengantar. Sekali-sekali yang lain dong. Haruto, gitu ..."

   Mashiho tersenyum. Ia bangkit dan mengambil kotak susu dari tangan Jeongwoo. Ya, Mashiho selalu minum susu setiap hari. Biar tinggi, katanya. Mau menyaingi Hyunsuk.

   "Hyung ..." panggil Jeongwoo pelan.

   "Hmm?"

   "Kamu ... sudah nggak pusing, kan?"

   "AKU SUDAH SEHAT! AKU HARUS BILANG BERAPA KALI, SIH?"

   "S-santai, hyung!"

   Jeongwoo memperhatikan Mashiho. Sepertinya memang sudah sembuh. Tubuhnya juga sudah tidak lemas lagi sepertinya. Namun Junghwan benar, wajah Mashiho masih pucat. Walau tidak sepucat kemarin.

   "Hyung, makanannya dihabiskan. Kemudian istirahat. Jangan sampai kelelahan, nanti ..."

   "Persis perkataan Jihoon hyung," kata Mashiho kesal. Jeongwoo hanya nyengir. Sepertinya Mashiho sedang bad mood.

   "Ya sudah. Aku pergi dulu, hyungie." Jeongwoo meletakkan piring makanannya di meja Mashiho.

   Bruk! Sebuah botol di atas meja jatuh tersenggol Jeongwoo.

   "Ups, maaf," Jeongwoo mengambil botol kecil itu. "Eh? Ini apa, hyung?"

   Sederet kalimat di label botol tersebut menarik perhatian Jeongwoo. Acetogenins, Resveratrol, Antosianin ... apa maksudnya?

   Jeongwoo tidak menyadari wajah Mashiho yang berubah tegang. Sebelum Jeongwoo bisa membaca semua kata yang tertulis di botol itu, Mashiho merebutnya.

   "I-ini vitamin dari Jihoon hyung," kata Mashiho tergagap. "Katanya, supaya kondisi badanku tetap ... umm ... fit."

   Jeongwoo mengangguk-angguk lucu. "Oke, hyung. Eh, perasaan biasanya kamu nggak suka minum vitamin, deh --"

   "Woo, kamu di luar dulu ya? Aku mau tidur, capek," potong Mashiho.

   "Siap!"

   Jeongwoo pun melompat-lompat keluar kamar.

   Mashiho memandangi dari balik pintu dengan penuh rasa bersalah. Ini pertama kalinya ia tidak jujur pada Jeongwoo. 

   Maaf, Jeongwoo. Maaf, aku harus berbohong.
  

  
  

  

  

Behind Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang