ENAM

7.4K 588 4
                                    


Vote dulu yokk


"Sudah kubilang belajar dengan benar, apa maumu selama ini dasar gadis sial! Sia sia saya sekolahkan kamu selama ini!."

Ctarr

"Jangan jadi orang bodoh bisa? Jangan sampe kamu kalah dengan anak pelakor itu!" Ucapnya berteriak.

Ctarr

Perih dan sakit. Mati matian gadis dengan surai lurus bergelombang itu menahan tangisnya. Rasa sakit akibat cambukan dari sabuk sekolahnya itu memberikan seulas warna merah dan rasa panas disekujur tubuhnya.

"INI SEMUA GARA GARA KAMU. KALAU KAMU TIDAK LAHIR TAK MUNGKIN AKU SEMENDERITA INI."

Ctarr

Pandangan wanita cantik itu menggelap.

"Untuk lima hari kedepan, kamu gak bakal saya kasih makan. Dan ingat jangan sampai saya melihat kamu makan diluar, sekolah ataupun dirumah ini! Camkan itu baik baik anak sial." Desisnya tajam lalu meninggalkan gadis yang tengah tersungkur di depannya.

Gadis tersebut perlahan lahan berjalan. Sambil tertatih menahan tangis dan juga rasa sakit disekujur tubuhnya. Ya tuhan, apakah memang begini jalan hidupnya?

Amora Luviana, gadis cantik dengan rambut lurus bergelombang tersebut tengah berdiri di depan cermin. Tatapannya datar, wajahnya menampilkan ekspresi yang sulit ditebak. Terdapat bekas air mata yang telah mengering di pipinya.

Kepalanya tertunduk, dadanya sesak menahan tangisan.

Tatapannya kini beralih ke depan, netranya menangkap ada pisau disana. Segara ia maju, mengambil pisau tersebut lalu menancapkannya tepat dijantungnya.

Di sisa sisa kesadarannya Amora berucap. "Jika hidupku hanya dipenuhi luka lantas untuk apa aku hidup?"

***

"Hei bangunlah, jangan membuatku menyesal telah menyelamatkanmu."

Keningnya mengerut melihat perempuan yang diselamatkannya tadi mengeluarkan keringat diseluruh tubuhnya. Padahal ini sedang memasuki musim dingin.

"Hei bangun." Ucapnya sambil menepuk nepuk pelan pipi perempuan di hadapannya.

Perlahan mata perempuan itu mengerjap ngerjap pelan. Netranya menyesuaikan cahaya disekitarnya.

"Ukh, dimana aku?" Lirihnya pelan, napasnya memburu seperti dikejar setan.

"Di rumahku. Diamlah sebentar, akan ku obati lagi keningmu yang terluka tadi."

Dengan cekatan, tangan wanita cantik tersebut mengobati kening Amora. Wajahnya terlihat serius namun tak memudarkan kecantikan di wajahnya. Wah, Amora iri melihat rupanya yang mirip Irene Red Velvet.

"Sudah selesai. Kau tunggulah disini sementara aku menyiapkan makanan dan obat untukmu." Ucapnya datar lalu meninggalkan Amora.

Seraya menunggu wanita yang tak ia ketahui namanya, Amora masih merasakan sesak akibat mimpinya tadi. Mimpi itu adalah kejadian sebelum ia bunuh diri. Benaknya yang masih mengingat jelas ucapan ucapan dari orang yang melahirkannya.

Mama nya yang hanya memikirkan segala kesempurnaan tentang dirinya tanpa pernah memikirkan hati dan perasaannya. Mama yang hanya diliputi rasa iri dan berniat balas dendam pada Papa dan istri nya yang kedua.

Mama dan Papa menikah hany karena perjodohan.Mama mencintai Papa, tapi Papa tidak mencintai Mama dan menikahi wanita yang Papa cintai. Mama yang mengetahui hal itu tentu marah besar. Segala hal ia lakukan untuk menyingkirkan istri muda dari suaminya.

Segala kekesalannya dilimpahkan pada anaknya, Amora. Pukulan, cambukan, hukuman tidak makan berhari hari adalah hal biasa bagi Amora.

Tiada hari tanpa Mama marah.
Puncaknya adalah ketika pembagian rapor tertera bahwa Amora turun peringkat, biasanya ia yang mendapatkan peringkat pertama.

Natasya, saudara tiri Amora yang sekelas dengannya mendapatkan peringkat pertama. Sedang Amora turun drastis dan mendapatkan peringkat ke dua.

Mama nya yang sudah jelas mengetahui hal itu pun tak tinggal diam. Apalagi yang dilakukan? Sudah pasti hukuman. Hal ini yang memicu Amora melakukan tindakan terlarang.

Tanpa sadar air matanya jatuh. Dadanya sesak. Sesulit inikah hidupnya, tak bisakah sekejap saja ia tertawa tanpa memikirkan beban hidupnya? Kenapa hanya luka yang ia dapat?











Gemii pengen double update, tapi rada gimanaaa gituuuu~

Vote dan komennya ya kawand♡
Sehatt buatt kleann♡

AMORA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang