04. Dia siapa?

145 17 11
                                    


Happy Reading~

















"Huh.. capek banget anjir," Ryujin yang baru saja memasuki apartement Winter pun langsung merebahkan dirinya di sofa yang ada diruangan. "Tumbenan banget si pak Sehun ngasih tugas banyak banget, untung ganteng." keluhnya kesal.

Winter yang baru saja menutup pintu apartementnya pun ikut merebahkan diri disebelah Ryujin. Dia merotasikan bola matanya mendengar keluhan dari temannya itu, "Elu mau dikasih tugas banyak apa enggak juga enggak pernah di kerjain sat," sembur Winter, yang di balas cengiran oleh Ryujin.

"Btw tante Juii mana Win? Kok enggak keliatan?" tanya Ryujin, yang baru sadar bahwa tidak ada orang lain disana selain mereka berdua.

"Lagi dinas keluar kota," balas Winter, seraya berjalan ke arah kamarnya untuk mengganti seragam sekolah dengan baju rumahan.

"Lah terus ngapain bikinin cake??" tanya Ryujin lagi, mengekori Winter dibelakang.

"Ya karna pulangnya hari ini Jin, makanya gue mau bikinin surprise sekalian."

"Oh gitu,"

"Iye," Winter berjalan keluar kamar meninggalkan Ryujin yang sedang menganti seragamnya, dengan piyama milik Winter. Rencananya hari ini Ryujin akan menginap di apartement Winter untuk merayakan ulang tahun tante Tzuyu, mamanya Winter.

"Buset, lu mau buat cake ulang tahun, apa mau jualan si? Mana beli tepung sampe 5kg buat apaan coba??" tanya Ryujin, saat melihat meja makan penuh dengan bungkusan plastik, yang Ryujin sendiri tidak tahu apa saja isinya selain tepung dan telur.

"Yakan gue enggak paham cara bikin cake tuh gimana, makanya gue lebihin bahan-bahannya dulu kalau percobaan pertama gagal...." Winter nyengir, "tapi kalau di pikir-pikir lagi gue rada nyesel juga beli banyak banget gini Jin, gaji part time gue habis dalam sekejap."

"Lagian siapa suruh lu belanja sendirian, padahal enggak tahu resepnya kan bego. Kenapa enggak ngajak Nak–"

"Gue pergi sama ka Hee–" sela Winter cepat, namun menggantung kalimatnya diakhir, dia menatap Ryujin yang juga menatapnya.

Ryujin menghela nafas, "dia belum chat lo ya?" tanya Ryujin, alih-alih menyebutkan nama, Ryujin menggantinya dengan ' dia ' tentu saja ' dia ' yang di maksud adalah Heeseung. Winter mengangguk sebagai jawaban. "Tumben banget? Biasa tu anak enggak bakal tahan kalau lo diemin sejam aja."

Benar, bahkan terkadang Winter sampai memblokir kontak Heeseung saat sedang marah pada pemuda itu. Dan saat itu juga Heeseung akan langsung menghampirinya, membujuk Winter untuk tidak marah lagi padanya, dan membuka blokiranya. Tapi kali ini Winter tidak melakukannya, dia tidak memblokir kontak pemuda itu, namun entah kenapa, sama sekali tidak ada kabar dari pemuda itu sampai saat ini.

"Jin, apa gue berlebihan ya sama ka Hee?"

"Maksud lo?"

"Ya harusnya gue tuh percaya sama dia, dengerin penjelasannya dia dulu kemarin, enggak langsung mutusin dia gitu aja." ucap Winter, menyesal.

Tuhkan, sifat labilnya keluar.

Ryujin mendengus, lalu berkacak pinggang, "mangkanya ya Win, gue bilang lu kendaliin emosi lo bego. Kasian juga gue tuh sama si Heeseung kalo lagi sama lo tuh dia kaya ngasuh bayi tau enggak lo!"

Winter meringis, mendengar ucapan Ryujin. Tentu saja Winter tahu itu, namun dia tidak akan pernah mengakuinya.

"Alright, balik ke masalah utama," Ryujin mengalihkan topik, dia tidak ingin mood Winter berubah lagi jika di teruskan. "Lo punya buku resep buat cake nya kan?" 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cause You | ft. Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang