Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tidak hanya menganggapmu adek kelas tetapi juga pujaan hati yang dulu kucintai diam-diam". Gibran Putra Pamungkas
Keysha masih memikirkan tentang Azka yang menjadi dosennya saat ini, karena sudah 2 tahun dia tidak bertemu dengan Azka lagi setelah pertemuan waktu itu. apalagi sekarang Azka semakin tampan walaupun umurnya sudah 25 tahun.
"Dia beneran Kak Azka kan? Cowok nyebelin yang dulu sering gangguin gue". gumam Keysha tanpa disadari ada seseorang yang sedang menatapnya didalam mobil yang berada tidak jauh darinya, iya dia adalah Azka.
Azka tidak sengaja melihat Keysha yang duduk di halte depan kampus saat dia akan pulang, dia menatap Keysha yang sedang menatap kiri kanan seperti sedang menunggu jemputan. Azka ingin menghampirinya tetapi karena masih ada beberapa mahasiswa juga yang sedang duduk di halte jadi dia urungkan niatnya, dan yang membuat dia geram adalah saat seorang cowok yang datang menghampiri Keysha dan duduk disamping Keysha.
"Luh Keysha kan?". Tanya Pria tersebut yang baru saja memakirkan motornya didepan halte dan duduk disamping Keysha. Keysha menatap orang yang memanggilnya
"EEh Kak Gibran". yah cowok itu adalah Gibran Putra Pamungkas Kakak Kelasnya dulu saat SMA dan dia juga Kuliah di UHB.
"Bener kan luh Keysha adek kelas gue waktu SMA dulu?". Tanyanya kembali
"Iyah kak Gibran". Keysha tersenyum ramah.
"Wah gak nyangka yah kita ketemu lagi hahaha , btw luh kuliah UHB juga? Terus luh ambil prodi apa dek?". Tanya Gibran
"Iyah kak heheh, aku ambil prodi kedokteran kak hehhe".
"Wih calon dokter nih ye". Gibran mengacak acak rambut Keysha dan membuat Keysha sedikit ngeblush.
deg!
Kejadian ini mengingatkannya pada masa lalu dimana Gibran juga sering mengelus rambutnya bahkan sampai mengacak ngacaknya dan Gibran adalah 'Crush' Keysha dulu. Keysha terpesona dengan ketampanan Gibran dan perhatiannya. terlebih dulu dia selalu menyemangati Gibran saat bermain basket karena Gibran adalah ketua tim basket disekolahnya dulu.
