Arana lara syaquella-

11 5 9
                                    

Namanya Arana lara syaquella, suka dipanggil dengan panggilan "Ara".

Gadis cantik dengan jepitan pink di rambutnya,Itulah Ara. Dimana ada jepitan pink, pasti Ara juga ada disana.

"Wishlisht gua saat valentine nanti, bukan mau coklat kok tenang aja, gua cuma mau jepitan pink 12 macam." Ucap Arana santai.

"Lah kok aneh sih? Ketika cewe cewe di luar sana pengen coklat, dan lu? Hanya ingin jepitan doang?" Tanya lawan bicara Ara.

"Itu mah cewe di luar, gua mah Arana lara, harus beda dengan cewe cewe luar" Jawab Ara dengan sedikit  sombong.

Yang diajak bicara oleh Ara hanya bisa menggelengkan kepala sembari tersenyum "haha iya dah terserah lu"

***

TRINGG

TRINGG

TRINGG

Jam berbunyi sudah menunjukan jarum pendek ke arah enam, dan jarum panjang ke arah empat puluh. Itu berati Ara hanya mempunyai waktu lima menit lagi untuk bersekolah.

Karena SMANBA selalu ketat dengan aturan siswa yang terlambat, maka dari itu jika ada yang terlambat. Tak merasa iba, Pak Dahma—kepala sekolah SMANBA, itu menyuruh siswa nya untuk kembali ke rumahnya.

Kalo mau sekolah di SMANBA jangan pernah coba coba untuk telat!

Begitulah ucapan Pak Dahma kepada setiap murid yang terlambat.

TRINGG

TRINGG

Lagi lagi jam di kamar Ara berbunyi kembali, merasa tidurnya terganggu Ara cepat cepat bangun dan mematikan suara nya.

"Gila ngantuk banget!"

Ara menoleh sedikit ke arah jam, ia penasaran, memang sekarang jam berapa?.

Saat sudah menoleh ke arah jam dan melihat jam berapa sekarang, spontan Ara bangkit dari kasurnya dan melihat ke arah tirai kamarnya yang sudah menampilkan cahaya matahari pagi.

"ANJIR?JAM 6.50?" Spontan Ara berlari ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi, persetan dengan mandi, Yang penting sekarang dia harus berangkat ke sekolah sebelum semuanya terlambat.

Ia bergegas menuju pintu keluar dan langsung menyalakan motor pink kesayangan nya, Ara bersyukur hari ini Vidya—mamahnya tidak ada di rumah, Vidya sedang berada di luar kota karena urusan pekerjaan.

Keadaan di jalan cukup macet, mungkin karena sekarang waktu orang orang pergi bekerja dan sekolah.

Semakin terik matahari maka semakin cepat Ara melajukan motornya, persetan dengan orang lain. Yang penting dirinya selamat dari omelan Pak Dahma.

Saat Ara sedang fokus melajukan motornya, tiba tiba seorang pengemudi motor menyalip dirinya hingga membuat motor dan dirinya oleng, hampir jatuh.

Ara menghentikan laju motornya, lalu Ara turun dari motor pink itu seraya melihat ke arah pengemudi motor tadi.

"WOI!COWOK YANG MAKE JAKET ITEM!" Teriak Ara.

Yang menyalip motor Ara tadi menghentikan motornya, ia membuka helmnya dan menoleh ke arah Ara sambil menggerakan kepala nya seolah bertanya.

"SINI LU!" Titah Ara.

Laki laki itu menghampiri Arana "Ya kenapa?"

Ara melotot, sudah jelas tadi cowok itu menyalip Ara hingga oleng dan gampangnya ia bertanya kenapa?.

Ni cowok watados banget , dah tau dia salah! Masih aja bilang kenapa?! -bathin Ara.

Fyi : watados : WajahTanpaDosa

"Kenapa lu diem aja? Gua tanya kenapa lu manggil gua" Ucap cowok itu.

Arana mengkepalkan tangannya, ia merasa gemas sekali kepada cowok itu. Rasanya ingin sekali Ara hajar muka so coolnya.

"Lu bilang kenapa?Dah jelas tadi lu nyalip gua dan hampir bikin gua jatuh! Dan lu masih bilang kenapa!?" Jawab Ara penuh penekanan seraya menunjuk muka cowok tersebut.

Cowo itu diam mendengarkan ucapan Ara, merasa Ara sudah diam. cowok itu mengucapkan sesuatu,sehingga membuat Ara semakin gemas dan kesal.

"Oh"

"OH DOANG???"

"Ya emang gua harus jawab apa?"

Sudah..sudah..berdebat dengan dia bisa saja membuat otak kepala Arana pecah, ia melihat jam di pergelangan tangannya. Dan benar saja sekarang sudah pukul tujuh lebih 20 menit dan artinya Ara harus siap jika dihukum disekolah nya.

"Terserah lu lah, bisa pecah otak gua debat ma lu" Jelas Arana.

"Ya"

Nah, tuh kan.. bener bener bikin naik darah memang cowok itu, tanpa menjawab balasan cowok itu. Ara bergegas naik kembali ke motornya dan melajukan kembali perjalanannya.

Cowok itu memandang Ara sampai ia tak terlihat oleh matanya, sudah cukup jauh. Cowok itu menggelengkan kepala sembari tersenyum.

"Jepitan pink di kepala, pasti dia Arana lara syaquella. Si maniak peringkat satu di SMANBA"

******

Terimaksih sudah baca, jika masih ada kesalahan dalam kepenulisannya mohon tandai ya kak! Aku masih belajar untuk menjadi lebih baik lagi soalnya!!

Jangan lupa vote , bantu aku hehe..

Byee!

Rael -on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang