Win Metawin nama yang disembunyikan di keluarga jumpol, nama yang tidak seharusnya berada dalam silsilah keluaga jumpol. Jika saja Ahjung jumpol tidak membawanya dan mengadopsinya sebagai cucu, maka tidak akan ada anak bernama Metawin dalam keluarga jumpol.
Win Metawin ... sejak kedatangannya sudah menjadi mala petaka dalam rumah itu. Selalu saja ada pertentangan dan kerusuhan setiap kali orang - orang menyebut namanya.
Ahjung terlalu menyayangi win, sehingga mereka khawatir kalau win akan menghalangi mereka untuk mendapatkan harta warisan keluarga jumpol.
Sampai suatu hari disaat pernikahan yang seharusnya bukanlah pernikahannya. Win sang anak tak terungkap terpaksa untuk menggantikan pengantin wanita yang tak lain adalah cucu kandung satu - satunya di keluarga jumpol, yaitu Yoona jumpol.
Entah kenapa tiba - tiba saja yoona menghilang atau bisa dikatakan dia kabur dihari pernikahannya. Padahal pernikahan ini sudah direncanakan sesuai dengan keinginan kedua pihak. yoona dan calon suaminya adalah sepasang kekasih yang telah berhubungan hampir 3 tahun lamanya dan beberapa bulan yang lalu mereka memutuskan untuk menikah.
Tapi siapa sangka ... tepat dihari pernikahannya, yoona menghilang dan hanya meninggalkan sepucuk surat yang berisikan pembatalan pernikahan. Tidak diketahui apa alasannya dia pergi dan membatalkan pernikahan mereka, yang jelas kali ini adalah masalah besar bagi keluarga jumpol.
Jika pernikahan ini batal, dengan kata lain mempermalukan keluarga mempelai pria. Maka sudah bisa dipastikan keluarga jumpol akan hancur, musnah tidak tersisa.
Dan demi mempertahankan kehidupan keluarga jumpol, maka jalan satu - satunya yang bisa mereka ambil adalah dengan mengorbankan satu anak lagi dalam keluarga jumpol. Yaitu win Metawin sang anak yang tidak pernah dianggap keberadaannya. Tapi untuk saat ini, win lah yang bisa menolong kehidupan mereka.
Hari ini dimana seharusnya penuh dengan suka cita, penuh dengan doa dan kebahagian, justru menjadi awal dari kehancuran hidup seorang anak berama win Metawin yang harus berkorban untuk melindungi keluarga jumpol dari ambang kehancuran.
Dia harus menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenal, tidak pernah dia lihat dan yang tidak dia cintai. Itu semua dia lakukan demi keluarga jumpol yang sudah merawatnya sampai saat ini. Merawat ?
"Jangan menangis win, kau tidak seharusnya menangis di pernikahanmu" win terus mengucapkan kata itu disetiap langkah yang dia ambil untuk sampai di depan altar. Disana pria yang akan menjadi suaminya sudah berdiri menunggu dirinya dengan senyuman yang dia mengerti adalah sebuah kepalsuan.
Saat dirinya sudah sampai di depan altar, berdiri berdampingan dengan calon suaminya dan disaat pendeta memulai pemberkatannya. Pria itupun pasti tahu kalau dirinya bergetar dan gemetar dari ujung kaki hingga kepala. Susah payah bagi win untuk tidak menangis, tapi apa daya Dia hanya seorang pemuda dengan hati yang lemah, mudah menangis. Apalagi menyangkut kehidupannya, pernikahannya dan masa depannya.
Win sadar kalau saat ini pria itu pasti sedang meliriknya dan menahan emosi untuk tidak meneriakinya. Tapi sungguh, win tidak bisa menahan perasaannya. Dia takut dan khawatir.
"Bright Vachirawit, apa kau bersedia menerima win Metawin sebagai suamimu dalam suka dan duka dalam setiap situasi, mengasihinya, menyayanginya dan mencintainya sampai maut memisahkan kalian?" Suara pertanyaan pendeta membuat win mengangkat kepala, menunggu dengan kahwatir jawaban yang akan diberikan Bright, calon suaminya.
Win pikir Bright akan menolaknya, tapi salah, Dia salah mengira Bright akan menolak pernikahan ini, bukankah sebelumnya dia telah setuju untuk menikah dengannya?
"Ya, bersedia " Jawab Bright tanpa ragu.
Setelah Bright mengatakan setuju, sekarang pendeta beralih menatap win serta menayakan pertanyaan yang sama. Dengan ragu dan butuh beberapa saat untuk mengatakannya, win dengan lancar menjawab pertanyaan pendeta.
KAMU SEDANG MEMBACA
OVERDOSE [BRIGHTWIN]🔞
FanfictionSeharusnya bukan aku yang berada disini. Seharusnya bukan aku yang memakai pakaian ini , dan seharusnya bukan aku orang yang berjalan di atas altar mengucapkan janji suci pernikahan dengannya. Mungkinkah karena keistimewaan dalam tubuhku, aku yang h...