Part 4

478 46 10
                                    

"Gila,Si Alana kaya bidadari,"Seru Devan seraya membakar rokoknya.

"Cantik to,itu beta pun jodoh,"Balas Nata

"Nggak usah mimpi Lu,Emang Alana mau sama modelan kaya Lu,"Ejek Devan

"Ya,pasti maulah"Ucap Nata dengan percaya diri.

"PD,bangat sih Lu,"Devan menginjak puntung rokoknya.

"Ia lah,Hidup itu butuh percaya diri,"Ucap Nata menatap foto Alana di hpnya.

"Jangan terlalu dalam mencintai seseorang karena ujungnya kita yang sakit sendiri,"Ungkap Devan dengan wajah serius.

"Siap Van,tenang beta gamon juga pasti tidak ada yang tahu,"Tutur Nata

"Pintar"Devan mengacak-acak rambut Nata seperti seorang ibu gelas pada anaknya.

"Apasih!"Nata berusaha melepaskan tangan Devan.

Sedangkan Baskara hanya menatap mereka dengan datar tanpa berbicara sekata pun.

Baskara memang cuek namun dia selalu peka terhadap Sahabatnya.

"Yang bikin Gue penasaran itu,kenapa cewek secantik Alana mau jadi baby sister,seorang Agam Mateo yang paling benci sama perempuan kecuali Surti,"Imbuh Devan

"Bininya,"Timpal Baskara sambil merampas rokok dari tangan Devan lalu,membuangnya ke tong sampah.

"Rokok Gue"Devan menatap nanar rokoknya,

"Udah banyak"Datar Baskara,memang benar dalam sehari Devan bisa merokok lebih dari 3 bungkus.

"Istri? Mana ada Si Boss mau nikah muda"Ucap Nata seolah tak ingin menerima kenyataan.

"Siapa tahu"Timpal Devan sengaja memas-manasi Nata.

Nata menatap Devan sekilas lalu memainkan game di hpnya.

"Kalau boleh jujur ya,Gue kangen kehadiran Agam di sini,"Seru Devan menatap sekitar basecamp mereka dimana banyak anggota yang tengah bercanda,main game,merokok,tidur,makan dan banyak kegiatan lainnya yang mereka lakukan do basecamp setelah pulang sekolah.

Namun di tengah keramaian itu Mereka semua merindukan sosok ketua mereka,yang dulunya selalu bersama mereka,bercanda bersama,mengajak mereka beribadah sesuai iman masing-masing,dan melakukan kegiatan sosial setiap bulan.

Sudah setahun Agam meninggal tugasnya sebagai katua,selalu menghindari mereka,tapi tidak membuat mereka goyah untuk menggantikan kedudukan Agam,karena mereka yakin suatu saat Agam akan kembali pada mereka.

Di tempat lainnya,Alana,reva,dan Lova sedang mengerjakan tugas kelompok mereka di rumah Lova.

"Nah,udah ngerti belum?"Tanya Alana,Ia baru saja menjelaskan contoh soal bagi Reva.

Reva menganguk kepala dengan semangat"Udah"

Mendengar ucapan polos Reva membuat Alana segera mencabut pipi Reva.

"Ihhh Lana sakit tahu!"

"Le......"Perkataan Alana terpotong oleh suara dering telponnya.

"Hallo Bi,"

"...................."

"Ok,Bi.Alana pulang sekarng,"Tanpa mendengarkan jawaban dari Papa Abra,Alana memutuskan teleponnya sepihak.

"Guys,Gue balik duluan ya! "Pamit Alana dengan wajah panik.

"Gue pinjam Mobil Lu,"Alana meraih kunci mobil Lova

"Ng....."Tanpaemdengar ucapan Lova Alana berlari kecil ke arah pintu depan.

"Alana kenapa pulang? Lagian Alana nggak boleh nyetir mobil,"Reva menghadang Alana dari depan pintu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ily My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang